Setelah berlangsungnya 3 Webinar Media Guru yang diselenggarakan secara nasional, Webinar Media Guru Regional Simatera 1 adalah untuk pertama kalinya diangkat oleh MGI yang bersifat regional.

Webinar MG Sumatra 1 ini diselenggarakan pada hari Jumat, 8 Mei 2020 dengan mengusung tema “Internet Pendidikan”. Sekitar 300 peserta difasilitasi oleh Media Guru Indonesia bersama Indosat untuk mengikutinya dan 100 orang peserta pertama berhak mendapatkan hadiah dari Indosat berupa paket internet.

Mengawali acara, Bapak Muhammad Ihsan bercerita tentang latar belakang diangkatnya Webinar Regional Sumatra ini. Mengapa harus dimulai dari pulau Sumatra? Jumlah penulis yang ada di Sumatra menjadi pertimbangan utama. Dua propinsi di Sumatra, yaitunya Sumatera Barat dan Sumatera Utara menduduki peringkat 4 dan 5 dalam hal jumlah penulis setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kemudian beliau selaku host dan CEO Gurusiana menginformasikan tentang fitur gurusiana terbaru dan menghimbau untuk tetap aktif menulis dan tetap Saling Kunjung Saling Sanjung ( SKSS) . Tak lupa beliau menginformasikan tentang jadwal atau agenda mengenai pelatihan menulis online Media Guru Indonesia.

Setelah itu, Bapak Budiono dari Indosat menyapa peserta dan menyampaikan pengantarnya dengan ringkas dan padat karena beliau tidak bisa join lebih lama karena sudah ada pula agenda yang lain yang menanti.

Kemudian acara dilanjutkan oleh key note-speaker Bapak Drs. H. Erman Zaruddin, M. M. Pd., Kepala Kemenag Kabupaten Bintan. Beliau merupakan tokoh penggerak literasi nasional.

Di awal pembicaraannya, beliau menyampaikan apresiasinya yang begitu tinggi terhadap Media Guru Indonesia sebagai wadah bagi para guru penulis untuk berkarya. Bayangkan, Media Gurulah yang membuat dirinya dari tidak punya karya menjadi banyak karya. Melalui karya kita bisa berbagi, dan membagi karya sendiri jauh lebih elok. Kita bisa mengajak teman-teman untuk ikut berkarya, dan bahkan yang diajak itulah terkadang lebih sukses dari pada yang mengajak. Dan bahkan, beliau juga telah berupaya untuk mengajak para rekannya dari KUA untuk menulis. Berkaitan dengan julukan “Tokoh Literasi Nasional” terhadap dirinya, beliau sangat berterima kasih sekali kepada MGI atas anugerah tersebut. atas prestasi beliau dalam menulis, CNN pun menghargainya dengan julukan ‘herois’. Berdasarkan paparan tentang pengalaman beliau dalam menulis, beliau mengajak para peserta Webinar ini untuk berbuat terbaik yang bisa dilakukan.

Berbicara tentang internet pendidikan, beliau menjelaskan bahwa ini sudah merupakan kebutuhan dasar kita pada saat ini. Internet pendidikan memberikan pelayanan untuk mengemas proses belajar mengajar (PBM) via internet. Wabah pandemi yang sedang kita hadapi ini memaksa orang untuk menggunakan internet. Memang bagi sebagian guru, penggunaan internet pendidikan ini berawal dari keterpaksaan dan akhirnya menjadi terbiasa.

Setelah memaparkan peran internet pendidikan bagi guru dan siswa, beliau juga mengemukakan manfaat internet dalam pendidikan yaitu untuk mencari informasi, referensi, sarana belajar, pendorong kreativitas dan kemandirian, sarana belajar jarak jauh, sumber informasi, mempermudah komunikasi, penguasaan bahasa asing, dan sebagai sarana promosi.

Namun dibalik itu, tokoh literasi nasional ini juga menjelaskan tentang dampak negatif dari internet, seperti; kecanduan game, pornografi, perilaku siswa menyimpang, malas beraktivitas, kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, dan kurang fokus.

Adapun contoh penerapan internet pendidikan yang beliau sampaikan adalah, rumah belajar, icando, kelas pintar, quipper, ruang guru, google classroom, webex meeting, WhatsApp, edmodo, dan lain-lain.

Kemudian, permasalahan yang dihadapi dalam menerapan internet pendidikan ini juga beliau paparkan seperti; keterbatasan kemampuan guru, fasilitas yang tidak memadai, belum menjadi sesuatu yang utama, minimnya pelatihan komputer, dan kekhawatiran terhadap penyalahgunaan. Beliau juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI), Riau termasuk provinsi yang penggunaan internetnya sudah mencapai 70%.

Diakhir pembicaraannya, beliau menyimpulkan bahwa walaupun internet pendidikan berperan penting dalam memaksimalkan hasil belajar siswa, namun masih ada kendala dalam penerapannya, seperti keterbatasan fasilitas, SDM yang mendukung berupa penguasaan teknologi oleh guru. Dan beliau pun menandaskan paparannya dengan kata-kata bijak yang memotivasi dan menginspirasi para peserta.

Tiga nara sumber dari kalangan guru penulis melanjutkan acara ini. Nara sumber pertama yaitunya Bapak Yul Pendri, M. Pd. ( guru SD. 26 kota Jambi)

Beliau mencoba menerapkan metode SSICC (Sharing, Searching, Identification, Communication, Confirmation) dalam pembelajaran untuk siswa kelas V di SD tempat beliau mengajar.

Metode ini dilakukan dengan serangkaian kegiatan; berbagi, menggali informasi, menetapkan pemecahan masalah, penentuan skala prioritas untuk mencapai kesepakatan)

Pemateri berikutnya adalah Ibu Fadilah Rahmi, S. Sos. (Guru SMAN 1 Galang, Deli Serdang) dengan tema “Internet Ramah dan Penguatan Karakter siswa”

Apa itu Ramah? “Ramah” di sini merupakan akronim dari; BenaR, Aman, Menginspiasi, Aktif dan Humanis. Beranjak dari pemikiran bahwa setiap anak itu digital native, maka Ibu Fadilah berupaya mengalihkan pemanfaatan internet kepada konten pembelajaran dengan membangun imunitas dengan karakter religius dengan konsep berpikir bahwa pengawasan itu selalu ada, yaitu dari Allah.

Pemateri ke-tiga yaitunya Ibu Wiwik Puspita Sari, M. Pd. (Kepala PAUD Jasmine Islamic Kota Medan, Instruktur Nasional Media Guru, Ketua IPPSU) dengan tema “Pemanfaatan Internet Baik untuk Pendidikan Anak Usia Dini”

Beliau memaparkan bagaimana menggunakan internet pendidikan melalui:

· Video tutorial kegiatan anak

· Video bimbingan Bunda Guru

· Video dongeng (dengan feedback rekaman anak membaca gambar)

· Video gerak dan lagu

· Video gambar bercerita (dengan feedback mengata-ngatai gambar)

Penerapan ini dilakukan dengan tetap bertoleransi terhadap anak yang orang tuanya tidak mampu. Pelayanan prima terhadap seluruh anak tetap menjadi prioritas, demikian beliau menandaskan penjelasannya.

Demikianlah Sumatera dihebohkan oleh Internet Pendidikan melalui Webinar Media Guru Sumatra 1.

Batusangkar, 11 Mei 2020

#stayathome

#workfromhome

#keephealthy