Berjalannya waktu membawa berbagai perubahan terhadap situasi pandemi covid-19. Seiring perkembangan pemberitaan corona, muncul sejumlah istilah yang baru dan mungkin asing bagi kita.

Kalau kemaren istilah social distancing, karantina, isolasi mandiri diganti dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), maka untuk pengkategorian orang yang rentan terjangkit covid-19 muncul pula istilah baru selain ODP, PDP, dan Suspect. Istilah yang terkini tersebut adalah OTG (Orang Tanpa Gejala).

Beradsarkan informasi yang saya peroleh dari https://kumparan.com menyebutkan bahwa istilah OTG di beberapa daerah di luar Jakarta untuk mengkategorikan orang yang rentan terjangkit covid-19. Sejak awal kategori ini dilakukan untuk mempermudah membedakan penanganan pasien.

Selain itu, menurut sumber ini, pembagian itu dilakukan lantaran tidak semua orang yang terduga akan benar-benar positif terinfeksi corona.

Lalu, apa bedanya OTG dengan ODP, PDP dan suspect?

· Orang Tanpa Gejala (OTG)

Masih berdasarkan informasi pada sumber yang sama, OTG adalah orang berpotensi terjangkit covid-19 tanpa menunjukkan gejala. Mereka biasanya adalah orang-orang yang mempunyai kontak atau berada di dalam radius satu meter dengan PDP atau pasien positif corona. Contohnya, petugas medis yang merawat pasien positif corona tanpa alat pelindung diri (APD). Tindakan yang harus dilakukan oleh seseorang OTG ini adalah sama dengan ODP, yakni isolasi mandiri selama 14 hari

· Orang Dalam Pemantauan (ODP)

ODP dapat disebabkan karena gejala yang yang yang dirasakan dan karena pergerakkan orang yang bersangkutan. Orang-orang yang sudah menunjukkan gejala seperti demam di atas 38 derajat celcius dan batuk/pilek dikategorikan ODP. Kemudian, orang-orang yang baru saja pulang dari daerah-daerah yang terpapar virus corona secara otomatis berstatus ODP.

Orang-orang ini harus mengisolasi diri secara mandiri selala 14 hari.

· Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

PDP adalah ODP yang sudah menunjukkan gejala yang lebih parah dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Gejala tidak hanya demam, batuk, pilek, tapi juga sesak napas.

· Suspect Covid-19

PDP yang ditelusuri riwayatnya tentang kontak dengan pasien positif covid-19. Jika benar telah terjadi kontak, maka PDP tersebut langsung berubah status menjadi suspect covid-19.

Kemudian pasien ini akan diperiksa secara keseluruhan untuk memastikan apakah dia positif terpapar atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan dengan dua metode yakni Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.

Demikianlah istilah-istilah yang dipakai untuk mengkategorikan seseorang sebelum oang tersebut dinyatakan sebagai pasien positif terinfeksi covid-19. Satu diantara istila tersebut yang merupakan istilah baru yaitu OTG.

Batusangkar, 3 April 2020

#tantanganmenulisgurusiana (Hari ke-78)