Pukul 07.00 WIB, kegiatan pembiasaan Sholat Dhuha berjamaah seluruh siswa kelas 8 dan 9 telah berakhir, termasuk kegiatan Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) seluruh siswa kelas 7 juga telah berakhir. Setelah itu, dengan dikomando oleh Ibu Suyanti, S.Pd. selaku Waka Bidang Kesiswaan, seluruh siswa kelas 7,8 , dan 9 diposisikan duduk di masjid Al Amin (masjid megah MTsN 1 Kota Surabaya) sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh beliau. Anak-anak sangat berantusias dalam merapikan duduk mereka dengan nyaman.

Ibu Umi Chanifah, selaku Waka Bidang Humasy, sebagai pemandu acara, telah merincikan dengan baik susunan acara pada pagi hari tadi. Diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan prakata dari Bapak Wittono, selaku Kepala MTsN 1 Kota Surabaya. Acara berikutnya adalah sambutan “perpisahan” dari perwakilan empat mahasiswa PPL BKI Universitas Islam Negeri Surabaya yang selama dua bulan melaksanakan tugasnya, yakni Mas Khadafi. Sambutan perpisahan berikutnya adalah dari perwakilan Bapak/Ibu yang tergabung dalam PPL PPG yang selama tiga minggu berada di MTsN 1 Kota Surabaya melaksanakan tugasnya, yakni Bapak Kaseran.

Dalam sambutan mahasiswa PPL BKI Uinsa telah disampaikan bahwa sebenarnya kita harus selalu mengingat tiga kejadian atau peristiwa besar dalam kehidupan kita, yaitu tanggal kapan kita lahir ke dunia, tanggal kapan kita melaksanakan pernikahan yang dianggap sakral, dan kapan kita memiliki tujuan hidup. Karena sejatinya semua manusia itu harus memiliki tujuan hidup. Sebagai contoh, Mas Khadafi mempunyai dua tujuan hidup, dalam jangka pendek, dia menginginkan agar bisa menyelesaikan studi S1 nya tepat waktu, sedangkan dalam jangka panjang, dia berharap kelak bisa menjadi imam dalam sebuah keluarga yang utuh. Sedangkan dalam sambutan Bapak Kaseran, wakil dari PPL PPG, beliau menyampaikan pesan dan kesan selama tiga minggu berada di MTsN 1 Kota Surabaya. Beliau menyampaikan bahwa banyak sekali hal-hal positif yang pastinya bisa diterapkan di madrasah tempat mereka mengabdikan diri.

Setelah acara sambutan berakhir, tiba saatnya acara yang ditunggu , yakni “Inspiring Motivation”. Telah datang seorang laki-laki dari Pasuruan, berusia 23 tahun, Imam Chanafi namanya. Dia merupakan salah satu remaja “difabel”. Pada usia 3 bulan, dokter menyatakan bahwa indra penglihatan Mas Imam Chanafi tidak bisa berfungsi dengan baik, atau sering kita sebut dengan Tuna Netra. Tapi di balik kekurangannya, terdapat banyak prestasi yang diraih olehnya. Salah satu dari prestasi tersebut adalah Mas Imam Chanafi pernah meraih NUN (Nilai Ujian Nasional) peringkat ke empat se- Jawa Timur. Saat ini Mas Imam Chanafi adalah salah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Merdeka, Pasuruan, Jawa Timur.

Dengan didampingi oleh Mbk Vena dan Mas Khadafi, dari mahasiswa PPL BKI, Mas Imam Chanafi menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa-siswi MTsN 1 Kota Surabaya, termasuk juga dari guru-guru MTsN 1 Kota Surabaya. Selain itu, Mas Imam Chanafi juga menyampaikan banyak hal yang diharapkan akan menjadi inspirasi dan motivasi kepada kami semua. Sebelum mengakhiri dialog interaktif tersebut, muncullah sesuatu yang di luar dugaan kami. Ternyata Mas Imam Chambali juga memiliki bakat yang terpendam, yakni bermain gitar. Kami semua dibuat terpana olehnya. Melalui gitar listriknya, kami diajak bersenandung nasyid, juga beberapa lagu yang liriknya mengandung motivasi, Laskar Pelangi (Nidji), Jangan Menyerah (D masiv), Kemesraan (Iwan Fals). Selain itu, Mas Imam Chanafi juga menunjukkan kepada kami bagaimana bisa belajar, bahkan dalam mengoperasikan “gadget” atau telepon seluler.

Alhamdulillah, acara ditutup dengan simpulan motivasi. Diharapkan kepada seluruh siswa MTsN 1 Kota Surabaya bisa bangkit dan terus bangkit dalam meraih kesuksesan dan keberhasilannya. Aamiin. Terima kasih semuanya.