Memanusiakan Manusia

Tugas guru bukanlah menjelajalkan pelajaran. Mentransfer ilmu. Apalagi mendoktrinkan sejumlah fakta berupa hafalan. Tugas guru adalah memanusiakan manusia ( Teori Huamnisme ). Seseorang akan belajar karena dianggap dengan belajar adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka akan belajar tentang hal yang mereka butuhkan dan mereka inginkan bukan hal yang kita inginkan untuk mereka pelajari. Mustahil mereka akan bergairah untuk belajar jika hal yang mereka pelajari adalah hal yang tidak manarik, tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Menurut maslow manusia mempunyai tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan dasar, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan itu bersifat hierarki yang satu mendasari yang lain. Harus terpenuhi dimulai dari kebutuhan dasar disusul kebutuhan yang lain di atasnya.

Esesnsi dari setiap pembelajaran sebenarnya ada pada pemenuhan kebutuhan setiap anak. Misalnya kebutuhan akan rasa aman, seorang anak akan mau belajar jika berada pada lingkungan kelas yang aman dan nyaman. Baik aman secara fisik maupun nyaman secara mental. Terkadang tak bisa dipungkiri bahwa anak sering tidak aman dari diskriminasi kelas. Menanggap semua anak mempunyai kemampuan yang sama. Sehingga anak yang lambat belajar cenderung tidak percaya diri karena sering diasumsikan sebagai anak bodoh. Jika kebutuhan akan rasa aman di dalam kelas tidak dimiliki anak yang titandai dengan rasa tidak percaya diri. Hal ini terlihat jelas jika guru bertanya. Anak cenderung pasif. Enggan menjawab. Jika hal ini terjadi maka anak belum terpenuhi kebutuhan akan rasa aman. Tugas siapa memeberikan rasa aman pada anak ?.

Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan akan kasih sayang. Skinner menekankan pentingnya memberikan penguatan pada anak. Penguatan adalah bentuk kasih sayang. Jadi anak akan bisa belajar jika kebutuhan kasih sayangnya terpenuhi. Sudahkan kita sebagai guru memberikan kasih sayang kita kepada anak-anak ?. Tuluskah kita menyayangi mereka seperti menyayangi anak kandung kita sendiri ?. Sekali lagi kasih sayang adalah sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi.

Kebutuhan akan dihargai. Setiap anak terlahir dengan karakteristik yang berbeda. Latar belakang kebudayaan dan sosio-ekonomi yang tidak sama. Bakat, minat dan motivasi yang berbeda. Kapasitas yang berbeda pula. Apakah untuk menilai keberhasilan semua aspek tersebut bisa dengan satu alat ukur yang sama ? Apakah sebutir padi tak lebih berharga dari sebutir berlian ? bagimana jika semua benih padi di dunia ini berbuah berlian. Apa yang akan kita makan ?. Setiap anak terlahir dengan keistimewaannya sendiri dan mereka butuh dihargai untuk setiap usaha mereka.

Jika semua kebutuhan mereka terpenuhi kebutuhan teratas adalah aktualisasi diri. Memahami diri sendiri dan orang lain. Keinginan untuk berkarya, melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Kebutuhan tertinggi aktualisasi diri. Jika seorang siswa sudah mencapai tahap kebutuhan aktualisasi diri maka sudah pasti. Jayalah Indonesia.

Tugas kita sebagai guru sebeneranya hanya memenuhi kebutuhan mereka. Karena setiap jiwa telah tertanam bakat dan potensi yang luar biasa. Jika kebutuhan terpenuhi niscaya potensi dan bakat akan tumbuh subur. Berkembang bak bunga di musim semi.