JAMBU AIR ENIN (Bag. 3)
JAMBU AIR ENIN (Bag. 3)
Oleh: Enung Kartini
Mengapa aku betah tinggal bersama Enin, karena dihalaman rumah Enin ada pohon jambu batu, Jeruk, Jambu Air, kopi dan Nangka. Teman tahu tidak mengapa aku seneng banyak tanaman tersebut? Karena aku senang menanti mereka berbuah, aku perhatikan bagaimana mereka berbunga sampai bagaimana buah mereka dari kecil berkembang menjadi besar. Aku selalu merasa bahagia setiap pagi bangun tidur melihat mereka setiap hari semakin besar. Ketika buah-buah nenek mulai besar dan siap dipanen aku bahagia sekali. Bukan hanya karena aku bisa kenyang makan buah, tapi aku juga bisa mempraktekkan keinginanaku berjualan. Aku sering ikut panen jambu air bersama nenek dan aku minta bagian untuk aku jual keliling kampung ke teman-teman atau ketetangga kami. Nenek tidak melarang.
Suatu hari aku melakukan kesalahan yang membuat Aki dan Enin menghukum aku. Kesalahanku adalah mengajak sepupu-sepupuku mencuri jengkol goreng masakan Enin. Saat itu Enin dan Aki pergi ke kampung halaman Aki untuk menengok saudaranya yang sakit. Ketika Enin dan Aki sudah berangkat aku ajak sepupu-sepupuku ke rumah Enin. Aku bilang pada mereka bahwa kita akan mencoba makan jengkol yang selama ini dilarang oleh aki. Karena mereka juga penasaran dengan rasa jengkol, akhirnya dengan takut-takut mereka mau mencoba juga. Jadilah sore itu kami makan bersama dengan lauk jengkol. Ketika malam harinya Enin pulang terjadilah peristiwa pengadilan terhadapku. Ketika Enin bertanya siapa yang makan jengkol, semua sepupuku menunjuk aku.
“Betul kamu yang makan jengkol punya Enin, Nai?”
“iya, makannya bareng mereka Nin.” aku balik menunjuk mereka. Mereka menunduk takut. Salah seorang dari mereka bilang bahwa aku yang maksa mereka untuk ikut makan jengkol.
“Aku nggak maksa Nin, hanya nawarin, kalau nggak mau ya udah.” aku berusaha membela diri untuk meringankan hukuman yang mungkin aku dapat.
“Tapi mereka juga mau koq.” aku menambahkan.
“Mengapa kamu berbuat begitu Nai?” tanya Enin
“Penasaran Nin.” aku menjawab sejujurnya, “mengapa Aki melarang kami memakan jengkol dan petai? Mengapa orang tua boleh?”.
“Akiii...jawab tuh pertanyaan cucumu yang nalaktak eta.” Enin menyerahkan jawaban kepada Aki. Aki akhirnya menjelaskan mengapa kami tidak boleh makan jengkol dan petai. Kata aki seusia kami sedang banyak-banyaknya memproduksi keringat kalau makan yang bau-bau nanti badannya bau. Nabi Muhammad paling senang kalau umatnya bersih dan harum. Begitu kata aki. Setelah “disidang” tersebut aku dijatuhi hukuman oleh Aki yaitu tidak boleh memetik buah jambu apalagi menjualnya selama musim buah tahun ini. Aku sedih. Sepupu-sepupuku tidak sedih karena mereka tidak dihukum. Mereka tidak peduli karena mereka hanya ikut-ikutan saja. Aku sedih tidak bisa banyak makan jambu air dan tidak bisa menjualnya. Mereka tidak sedih karena mereka tidak punya keinginan untuk menjual jambu atau apapun.
Bersambung …
Ket:
Enin = Nenek dalam Bahasa Sunda
Aki = Kakek dalam Bahasa Sunda
Nalakta = Tidak bias untuk terus melakukan sesuatu atau mencoba sesuatu
Eta = Ini
Salam literasi…..
Bandung, 07 April 2021
Gambar diambil dari: https://review.bukalapak.com/food/manfaat-jenis-jambu-air-112379
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap cernaknya berasa jambu kristal, kres. Sehat dan semangat selalu Bu enung
Cerita anak yang keren bunda. Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan cerita anak. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
semakin keren nih kisahnya. Sehat dan sukses selalu Bu cantik
Cernak yang keren Bunda.. Lanjut... Salam sukses Bunda.
Makin keren cernaknya bunda suka banget, apalagi ada muatan lokalnya ,ditunggu klnjutannya sukses selalu ya bun
Cerita anak yg sarat dengan makana kasih sayang..jelaslah krasan di rumah nenek..ada banya buahnya sih he..he., lanjutkan bu
Cernak yang sederhana namum banyak pembelajaran yang bisa dipetik. Barokallah ibu cantik nan salehah
Aduh, kisah masa kecil yang seru sekali, Bu. Cakep.
Cernak yang keren Bu... salam kenal dan izin follow ya Bu
Wah jadi seru jengkol, petai, dan jambu air mantap bun
Cernaknya luarbiasa banyak pesan moralnya bu
Cernak yang bagus Bu ditunggu kelanjutannya. Sehat dan sukses selalu Bu.
Cernaknya mantab keren bu, Semoga sehat dan sukses selalu
Cernak yang keren, ditunggu kelanjutannya.
Cernak yang hebat... Sukses bu
Cernaknya bagus....mantap bunda....sukses selalu bun