Dra. Enung Kartini, M. Pd.

Sebagai guru adalah sebuah anugerah dari Allah yang harus saya jaga keamanahannya. Guru BK adalah tugas yang saya emban. SMP Negeri 2 Cileunyi Kab. Bandung menj...

Selengkapnya
Navigasi Web
JAMBU AIR ENIN (Bag. 5 TAMAT)

JAMBU AIR ENIN (Bag. 5 TAMAT)

JAMBU AIR ENIN (Bag. 5 TAMAT)

Oleh: Enung Kartini

“Sudah kamu tanyakan ke teman-temannya? Barangkali ada yang bareng waktu pulang sekolah?” terdengar Enin bertanya kepada Ibu.

“Sudah Mak, kata mereka tidak melihatnya, dia tadi buru-buru pulang katanya.” Ibu menjawab pertanyaan Enin dengan nada khawatir.

“Enai enai kemana atuh kamu teh? Kamu biasanya selalu ada di rumah Enin.” Enin terlihat sedih dan khawatir.

“Tidak biasanya Enai pergi tanpa bilang-bilang dulu Mak” kata Ibu

“Iya, walaupun anak paling nalaktak jeung barantak(tidak bisa diam dan senang main jauh), da si Enai mah budak bageur jeung daekan(Enai itu anak baik dan rajin)”. Enin memuji muji aku.

Mendengar percakapan mereka aku jadi punya keberanian untuk minta tolong dan memberitahukan keberadaanku kepada mereka. Apalagi perut sudah semakin melilit dan kulit perut semakin perih digaruk dan digigit semut.

“Eniiiin.....Ibuuuu.....” aku memanggil mereka dengan suara pelan. Ibu dan Enin terlihat kaget sambil menengok kesekeliling. Mereka berpandangan, mungkin kaget karena ada suara tidak ada orangnya.

“Enai?” Ibu menacri-cari “kamu dimana?” ibu bertanya lagi sambil menengok ke sekelilingnya.

“Enaaaiiii.....!!!” Enin memanggilku dengan suara lebih keras dari suara Ibu.

“Aku di pohon jambu Nin.” Kataku. Dan tangiskupun akhirnya pecah. Semoga tidak ada sepupuku yang melihat.

“Astagfirullahaladziiim”. Kata Enin dan Ibu bersamaan

“Ngapain Enai ada di atas pohon jambu?” tanya Ibu. Aku tidak menjawab aku ingin cepat turun, aku ingin meluk Ibu dan Enin.

“Ya Allah pantesan taraje tergeletak di tanah, mungkin jatuh sama kaki kamu ya?” kata Enin sambil kembali menyandarkan tangga bambu ke pohon jambu.

“Ayo kamu turun pelan-pelan Nai” pinta Ibu sambil memegangi tangga.

“Susah Bu” jawabku.

“Lho tadi kamu bisa naik khan? Ayo sekarang juga kamu pasti bisa turun. Ingat-ingat coba, bagaimana posisinya tadi waktu naik?” pinta Ibu lagi.

“Susah di dalam bajuku banyak jambu” kataku. Aku malu sekali sama Enin.

“Ya Allah Nai kenapa hanya ingin jambu harus seperti ini?” tanya Enin.

“Khan aku sedang dihukum Aki” kataku. Ibu kaget dan memandang wajah Enin meminta penjelasan tentang hukuman itu.

“Nanti Emak jelaskan. Sekarang bantu dulu Enai turun” kata Enin menjawab pertanyaan tak terkatakan dari ibu. Kemudian Enin masuk ke dalam rumah dan kemballi lagi dengan membawa sehelai sarung kepunyaan Aki.

“Ayo sekarang keluarkan semua jambu yang ada di dalam baju kamu Nai, dan lempar ke sarung ini” kata Enin sambil membentangkan sarung yang dua ujungnya dipegang oleh Enin dan dua ujung yang lain dipegang Ibu. Pluk pluk satu persatu jambu air hasil panenku mendarat di permukaan sarung Aki. Ketika itu datang Emi sepupuku.

. Sekarang semua jambu sudah berpindah tempat tidak lagi di dalam bajuku. “Ayo Nai sekarang kamu sudah bisa turun, ayo turun pelan-pelan, hati-hati” kata Ibu.

Sesampainya dibawah aku langsung meluk Ibu kemudian memeluk Enin, aku minta maaf pada mereka. Sesuai janji, enin menceritakan tentang hukuman yang diberikan Aki dan Enin dan kejadian apa yang membuat Enai di hukum. Aku semakin takut ibu marah setelah tahu cerita tentang jengkol itu.

“Ha ha ha ha...” Ibu tertawa diikuti tawa Enin. Aku heran koq ibu malah tertawa bukannya marah?

“Ibu, Enin, kenapa tertawa?” tanyaku penasaran

“Hanya Ibu dan Enin yang tahu” jawab Ibu sambil terus tertawa.

Setelah sekian lama peristiwa itu berlalu aku baru mendapat jawaban dari Aki, mengapa saat itu Ibu dan Enin tertawa. Katanya aku dan Ibu sama-sama pernah makan jengkol dengan cara yang sama. Oh Ibu aku adalah darah dagingmu.

TAMAT

Salam literasi

Bandung, 09 April 2021

Gambar diambil dari: https://review.bukalapak.com/food/manfaat-jenis-jambu-air-112379

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu Enung, sehat dan sukses selalu izin follow

09 Apr
Balas

Keren ceritanya bun..

20 Apr
Balas

Kereeen ceritanya, Bunda. Salam literasi

09 Apr
Balas

Enaiii asyik manjat jambu

09 Apr
Balas

Keren pisan buk Enung... Asyik cerita na mah... Sukses selalu

10 Apr
Balas

Keren bunda... Kisah yg sama ternyata dengan emak kecil hehe....

09 Apr
Balas

Keren menewen bunda. Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan cerita pendek. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.

09 Apr
Balas

Ternyata oh ternyata. Kebiasaan ibu menurun pada Enai. Bagus nian ceritanya, Bund.

09 Apr
Balas

Ending nan bahagia, benar ya turunan kadang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Keren bucantik. Sehat dan sukses selalu

10 Apr
Balas

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya ya Bun, tertanya peristiwa yg lalu terulang,cernak yg keren sukses selalu bunda

10 Apr
Balas

Cerita yang menarik bucan, salam sukses

09 Apr
Balas

Ceritanya asik banget bu. Apalagi melihat tampilan jambu yang begitu menggiurkan. Hadehhh. Bu saya jadi pingin.

10 Apr
Balas

Keren sekali cernaknya bunda. Sukses selau ya bunda

10 Apr
Balas

Cernak yang keren. Masa kanak-kanak sangat indah.

09 Apr
Balas

Waah perjuangan memetik jambu Air hingga dikerubuti semut hanya untuk.menunaikan hukuman aki. Sukses untuk bunda. Seperti masa kecil saya bun. Suka memanjat pohon he he. Salam kenal salam literasi. Izin follow Bun

12 Apr
Balas

Ceritanya lucu juga Bu Kartini. Mantap.semoga sehat dan sukses selalu.Aamiin.

09 Apr
Balas

Cernak yang menarik bunda. Sukses selalu

09 Apr
Balas

Cernaknya selalu mantab dan keren bu. Semoga sehat dan sukses selalu

09 Apr
Balas



search

New Post