Dra. Enung Kartini, M. Pd.

Sebagai guru adalah sebuah anugerah dari Allah yang harus saya jaga keamanahannya. Guru BK adalah tugas yang saya emban. SMP Negeri 2 Cileunyi Kab. Bandung menj...

Selengkapnya
Navigasi Web
TERSESAT KARENA SESAT

TERSESAT KARENA SESAT

TERSESAT KARENA SESAT

Oleh: Enung Kartini

 

Tiga hari yang lalu saya bertemu dengan seseorang yanng meberikan cerita menarik untuk saya tulis. Ceritanya tentang seseorang yang berstatus seorang ibu dari tiga orang anak. Dia seorang wanita terpelajar  dan memiliki seorang suami yang mengerti agama. Suaminya sering memberikan ceramah keagamaan baik sebagai pemberi khutbah nikah, khutbah shalat Jumat dan acara-acara keagamaan lainnya. Sebut saja Bu Mila dan Pak Sasono.

Dari tiga anak-anaknya ada seorang yang pernikahannya tidak dia setujui.Sebut saja dia Arman. Perbedaan keyakinan dan perbedaan usia yang membuat dia tidak merestui pernikahan tersebut. Tapi anaknya dan wanita pilihannya sudah kadung saling mencintai dan janji untuk sehidup semati. Semua sanak keluarga sudah dikerahkan untuk menasihati jagoannya itu. Mulai dari saudara Bu Mila maupun saudara Pak Sasono. Tak ada satupun yang mampu membatalkan pernikahan itu. Akhirnya Arman memutuskan untuk menikah tanpa restu orang tua. Dia berpikir toh aku laki-laki tak perlu wali untuk menikahkan. Baginya yang penting oranng tua Santi, kekasihnya, merestui. Demi cintanya pada Arman, Santi bersedia mengikuti agama calon suaminya. Keputusan Santi megikuti agama Arman membawa angin segar untuk Arman. Harapannya Bu Mila luluh hatinya.

Ketika memberitahukan tentang rencana pernikahan dan Santi yang sudah sama keyakinan dengan Arman, Arman berharap mendapat restu dari orang tuanya. Tetapi ternyata harapan Arman tinggal harapan. Bu Milad dan Pak Sasonno tidak berubah. Mereka tetap menolak Santi sebagai menantunya. Arman merasa tidak mengerti mengapa setelah Santi berubahpun ortunya tetap tidak merestui? dan baginya usia Santi yang lebih tua beberapa tahun tidak menjadi masalah. Ada satu hal yang tidak Arman ketahui. Arman tidak tahu kalau orang tuanya tahu masa lalunya Santi. Bu Mila dan Pak Sasono sebagai dua orang yang mempunyai nama baik di masyarakat dan di tempat mereka berkarir, tidak rela nama baik keluarganya tercoreng gara-gara memilikki menantu Santi.

Bukan hanya Arman yang tidak mengerti dengan sikap orang tuanya. Orang tuanya juga tidak mengerti dengan sikap Arman. Orang tuanya bertanya-tanya apakah Arman tidak tahu bagaimana keadaan Santi sebelum bertemu dengan dia.

Akhrnya pernikahan terlaksana juga di rumah kedua oranng tua Santi secara agama yang dianut Arman. Keluarga Arman belum menyerah untuk membatalkan pernikahan tersebut. Dengan emosi yang menggebu keluarga Bu Mila berniat membubarkan pernikahan tersebut, tapi rupanya keluarga Santi sudah memikirkan antisipasi kejadian tersebut. Keluarga Arman yang datang dengan dua mobil tidak bisa masuk ke rumah Santi karena dihalau oleh petugas yang disewa oleh keluarga Santi untuk mengusir mereka.

Orang tua Arman putus asa untuk mengembalikan Arman ke tengah-tengah keluarganya. Dalam keadaan marah dan kecewa mereka melepas Arman dengan terpaksaan. Sejak pernikahan itu Bu Mila dan keluarga besar tidak tahu dimana Arman tinggal. Tidak tahu bagaimana keadaan mereka. Mencoba untuk ikhlas atas saran suaminya, tetap Bu Mila tak bisa ikhlas.

Dalam kekecewaan, kesedihan dan tetap berharap, banyak orang yang menasihati, menghibur, membesarkan hati Bu Mila. Ada juga keluarga yang menawarkan sesuatu yang sangat ditentang oleh bu Mila dan suaminya. Tetapi melihat Bu Mila semakin lama-semakin terlihat sedih keluarga besarnya membujuk untuk melakukan usaha itu, dengan alasan ini sekedar ikhtiar dengan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Dengan sedikit ragu dan takut berdosa, bu Mila dan Pak Sasono menuruti masukan yang diberikan oleh adik iparnya untuk menemui seorang “pintar” di luar kota.

Benar saja ada satu kejadian yang menurut Bu Mila ini gara-gara mereka melakukan dosa syirik dengan meminta pentunjuk “orang pintar” tersebut agar Arman bisa kembali ke tengah-tengah keluarganya. Kejadian yang aneh tersbut yaitu mereka berempat, Pak Sasono, Bu Mila, Adik Bu Mila dan suami adiknya mengalamai salah jalan tersesat sangat jauh. Lama mereka tidak menemukan jalan pulang. Ketika sampai di suatu daerah yang ada penduduknya, mereka menanyakan arah ke kotanya. Jawaban orang-orang di tempat itu sangat mengejutkan karena ternyata mereka sudah sangat jauh dari jalan seharusnya. Mereka seperti berputar-putar di dalam labirin. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari mesjid dulu untuk melaksanakan sholat Ashar dan istirahat sejenak. Dalam sholatnya Bu Mila dan Pak Sasono memohon ampun kepada Allah atas apa yanng dilakukannya. Setelah mereka semua selesai sholat dan melepas lelah sejenak, mereka mulai meninggalkan area mesjid dengan mengikuti jalan ke arah berlawanan dari arah kedatangan tadi. Kejadian mengejutkan mereka alami berikutnya, tiba-tiba saja mereka sudah sampai dipertigaan jalan, yang mempertemukan jalan kecil yang mereka susuri dengan jalan raya yang tadi pagi mereka lalui. Sesuatu keanehan baru saja mereka alami. Ketika melihat jalan raya yang mereka cari-cari selama kurang lebih 4 jam, serempak mereka mengucap hamdallah dan beristighfar. Mereka merasa ini terjadi karena kesalahan mereka. Mereka melalukan cara yang dilarang Allah,  menyekutukan Allah dengan sang “orang pintar”. Sepanjang perjalanan pulang mereka lebih banyak diam tak bersuara. Masing-masing menafakuri apa yang baru saja mereka alami.

Setelah adik bu Mila dan suaminya turun dari mobil karena mereka sudah sampai di rumah, tinggallah mereka berdua menuju rumah. Pak Sasono beristighfar kembali kemudian berkata kepada Bu Mila, “Sudahlah Bu urusan Arman kita serahkan pada Allah saja, sekarang kita harus banyak memohon ampun.” Bu Mila setuju dengan pendapat suaminya. Dan setelah itu hatinya merasa lebih lega.

Namun setelah satu tahun menghilangnya Arman, ada kejadian yang tidak kalah serunya…

Tunggu lanjutannya ya teman-teman…

Terima kasih sudah membaca.

 

Salam literasi

Bandung, 4 Agustus 2020

Gambar diambil dari: https://www.gotravelly.com/blog/7-taman-labirin-terbesar-di-dunia/

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap ditunggu lanjutannya bu

05 Aug
Balas

Terima kasih Mbak Rima sudah membaca...Salam literasi

22 Aug

Subhanalloh..Menguji kesabaran dan ketauhidan insan manusia yah Bun.. Sangat menginspirasi bunsay...

04 Aug
Balas

Terima kasih Mbak Rizka...Salam.

22 Aug

Arman pulang dengan membawa anak? Atau aduh kita tunggu saja ya cerita selanjutnya.

04 Aug
Balas

Siaaap...Terima kasih sudah menunggu Mbak Mardiawati he he he...

22 Aug

Tersirat satu pembelajaran, keren bucan

05 Aug
Balas

Terima kasih Bu Amel. Salam literasi...

22 Aug

Wah....penasaran nih. Bagus ceritanya. Nasehat untuk kita semua agar selalu menempuh jalan yang benar

08 Aug
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Ida...Salam..

22 Aug

Jadi penasaran

05 Aug
Balas

He he he....Terima kasih sudah penasaran Bu Sri, saya jadi semangat membuat kelanjutannya...Salam.

22 Aug

Cerita yang menarik..bikin penasaran... keren bun.. ditunggu lanjutannya.. salam sukses selalu

05 Aug
Balas

Terima kasih sudah menunggu Mbak Solvia he he he....Salam

22 Aug

Jadi penasaran lanjutannya bunda, dimana Arman ya ?

05 Aug
Balas

Tunggu ya ha ha...Terima kasih sudah mampir. Salam...

22 Aug

Wow.. keren Bun. Bikin penasaran.Ditunggu lanjutannya ya

04 Aug
Balas

Terima kasih sudah mepasaran, saya jadi semangat menulis lanjutannya.. Salam Bunda...

22 Aug



search

New Post