Ketika Pamit Terucap
Aku pamit, kalimat singkat beribu rasa
Kalimat singkat syarat makna
Perih, luka lama menghampiri
Terasa ada cuka menyirami
Tak lama kebersamaan ini
Terasa berakhir penantian tak bertepi
Yang tersisa ikatan tanpa makna
Meninggalkan jejak yang tak mungkin terlupa
Kupahami satu persatu bait kalimatmu
Aku tak bisa lagi menuntun dan membimbingmu
Tunaikan amalan yang pernah kuajarkan padamu
Jangan pernah berpisah dari Tuhanmu
Tuhan...
Inikah suratan taqdirku?
Berharap terobati rasa rindu
Yang ada hanya tersayat sembilu
Lebih dalam dari yang kurasakan dulu
Tuhan...
Kuatkan jiwa nan hina berlumur dosa
Sambut aku yang mengharap iba
Kutau tubuh ini semakin renta
Usia pun semakin mendekati ajalnya
Tuhan
Kutau ia tak lagi bersama
Walau hanya dalam bait do'a
Biarkan rasa ini tetap ada hingga mata tak mampu terbuka
Karena dia yang mengenalkanku akan cinta sesungguhnya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow,,,keren puisinya.
Trm ksh bu Meidia Putri