Epiardi Anam

Ranah minang diri terlahir, sikarih kampung kecil, pariaman kotanya, dipanggil diri supaya berarti, bernamalah EPIARDI ANAM, merantau kebanggaan lelaki, singgah...

Selengkapnya
Navigasi Web
CELOTEH GURU

CELOTEH GURU

CELETOH GURU

@epiardianam

Semua tatanan kehidupan makhluk telah digariskan oleh Sang Khalik di Lauhul Mahfudz. Tidak sesuatu apapun dan siapapun terlepas dari kendaliNya, termasuk suatu pertemuan atau perjumpaan.

Malam itu sabtu 20 April 2024, pertemuan silaturahim sesama insan pecinta dan pelestari seni budaya negeri; silat 21 hari terjadi. Dering telpon yang berbunyi dan suara yang terdengar darinya mengatakan, ‘kami telah dijalan siap meluncur ke Harapan raya’, ucapan suara seorang lelaki muda yang mengatakan dia adalah murid silat 21 hari dari Bagan Siapi-api. Dialah Yudha yang akrab dipanggil namanya.

Sungguh rahmat yang terasa, bertemu dengan saudara-saudara ‘sepembelajaran (seperguruan). Menunggu dari ba’da isya hingga jam 11.30 malam taklah terasa, sungguh penantian dan pertemuan yang penuh haru dan sukacita. Salam hangat dan pelukan tulus sangat ‘berasa’. Melepas semua warna-warni kehidupan dunia, menanggalkan semua status sosial yang ada dan larut dalam kebersamaan hati yang suci, tersenyum sesekali lepas tawa. Meskipun awalnya berkenalan dan bercerita via ‘chatingan WA saja, namun sekarang langsung tatap muka, pertemuan pertama yang ’berasa dan nyata’.

Ditemani dengan secangkir kopi hangat dan makanan ringan diatas meja, Sang Tuan Guru (Tuan Guru Khalifah Tafiardy Zainun) mulai buka kata: ‘Assalamualaikum, selamat datang tuan guru sekaligus saudaraku dan murid-murid 21 di Pekanbaru, di tempat laman kami dan laman kita’. Tuan Khalifah Tafiardy melanjutkan kata: ‘Kita adalah satu, satu dalam pintu keimanan dan seperguruan’.

Kemudian suasana mencair bagaikan air, cerita dan kisah tersampaikan dengan kata-kata seadanya. Lembaran foto-foto siklus riwayat sejarah tergambarkan sudah, terselip senyum tawa keluar tanpa lagi basa basi.

Dan disela-sela cengkerama, Tuan Guru Khalifah Syafruddin (Bagan siapi-api) mengheningkan suasana dengan paparannya: ‘yakinlah karena yakin adalah nyawa ilmu’. Dia juga membuka sedikit tabir tentang Tuan Guru Datuk Syech Leba yang juga dikenal dengan nama Muhammad Ali dan juga mashur dengan nama Ma’ruf Sekeladi.

******

Salam

‘ANGKAT MARWAH, PANTANG PUNAH’

21pekanbaru,20042024

_______

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post