SANG DOKTER MCU DARI WAKTU KE WAKTU, MEREKA JUGA TANGGUH#epiardianam

Tindakan Medical Check Up butuh Petugas atau personil yang mampu cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun. Siap menyiasati dan ‘menyelami’ karakter pasien yang masing-masing mereka diperlakukan sama, cepat dan tidak mau menunggu. Berbicara tentang Dokter MCU; Sang petugas medis yang mampu fleksibel dan penentu dari muara kesimpulan hasil tindakan MCU bagi pasien. Sang Dokter harus memiliki lisensi khusus untuk berada diposisi ini. Pelatihan Hiperkes dan yang lainnya harus dilalui untuk bisa menjadi Dokter MCU yang berstandar dan terkhusus untuk calon pasien MCU perusahaan.

Berbicara tentang Hiperkes, akan dicoba dikupas sedikit untuk penambahan pemahaman.Secara bahasa, HIPERKES merupakan singkatan dari Hygiene Perusahaan Ergonomi dan Kesehatan. Jika dijabarkan lagi maknanya, arti dari istilah ini adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan ilmu kebersihan dan berhubungan dengan penilaian atau pengukuran beberapa faktor lingkungan kerja (baik dari segi Fisika, Kimia, Biologi, Ergonomi, dan Psikologi).

Tujuan pengukuran ini adalah untuk mengindikasi mana saja faktor yang dinilai dapat menimbulkan gangguan kerja sehingga tindakan preventif ataupun korektif dapat dilakukan. Dalam prosesnya, penerapan ilmu ini diharapkan dapat melindungi tenaga kerja di sebuah industri dan masyarakat sekitarnya dari bahaya.

Ketika diterapkan pun, fokus ilmu ini biasanya pada 3 hal teknis yaitu hygiene (kebersihan), ergonomi (hubungan tenaga kerja dengan lingkungan), dan kesehatan SDM suatu industri yang bersifat medis. Jadi jangan heran apabila Hiperkes dikategorikan sebagai bagian dari K3 dan seharusnya bisa diterapkan di semua industri terutama yang berisiko tinggi.

Inilah mengapa ada pelatihan khusus bagi mereka yang ingin memperoleh sertifikat tentang keilmuan ini. Sertifikat resmi tentang penerapan ilmu tersebut biasanya dikeluarkan oleh Kemnaker atau Kementerian Tenaga Kerja.

Oleh karena itu , Dokter MCU adalah mereka yang memiliki kekhususan dalam lisensi dan keilmuan, dan mereka yang tertera dibawah ini telah menjalani prosesnya:

1. Dr. DERIANI SIMATUPANG

(Berbicara apa adanya, dan apa adanya berbicara)

2. Dr. LINDA DEVITA

(Mampu berbaur apalagi diajak lembur)

3. Dr. DEVALINA JUNAHAR

(Supel, hamil muda masih bersedia dan berlama-lama untuk membubuhi tanda tangan pada berkas MCU yang diatas mejanya)

4. Dr. TANIA NUGRAH UTAMI

(Suka dikejar-kejar Tim MCU untuk proses evaluasi hasil meskipun sudah berada di ruang bangsal infeksi)

5. Dr. PRIMA APRIANTI

(Dalam keadaan flu berat masih bisa melengkapi kesimpulan hasil MCU meskipun Sang suami sudah menunggu untuk dijemput pulang)

6. Dr. ERA NURISSAMA

(Traktiran adalah kesuakaannya, tapi bukan berarti tidak punya maksud dan makna. Katanya: ‘Tak ada makan siang yang gratis’, bagi mereka yang telah mendapat traktiran, harus bersiap-siap untuk penyelesaian hasil MCU tanpa menunggu)

7. Dr. CHRISTIN YOSANTA, Dr. HELEN PRATIWI DAN Dr. YOLLA PRISKA ARIANI

(Tiga serangkai dokter MCU ini terus memacu waktu dan menggebu-gebu. Di saat evaluasi tak lagi bisa dibatasi, pulang malam sudah pasti, semua kru hanya bisa menunggu instruksi, karena semua hasil MCU tak bisa lagi menunggu hari pagi)________