Tagur 5

#tagursiana#

Hujan merupakan rahmat bagi makluk, walaupun karena hujan ada beberapa aktifitas yang tidak dapat kita laksanakan. Termasuk pergi mengaji bagi ssntriwan santriwati trmpat ku mengajar.

Menjelang shalat asyar hujan turun begitu derasnya, sehingga setelah beberapa menit aku menunggu tak satupun siswaku yang datang, sambil duduk kutunggu juga siswa siswa ku mana tau ada yang datang.

Tiba tiba dari kejauhan kulihat sosok mungil menembus derasnya hujan, tampa pakai payung dia dengan santai berjalan tampa menhiraukan hujan, bahkan ia sangat menikmati hujan tersebut.

Sejenak ingatanku kembali kemasa masa kecilku, walau hujan kami tetap pergi mengaji walau kadang badan harus mengigil sesampai ditempat mengaji ataupun disekolah. Kadang baju kering dibadan jadinya.

Setelah siswaku mendekat, aku bertanya ndak terass hujan nak kataku, dengan senyum ia menjawab ya buk ktanya. Ndak dingin nak lanjutku lagi, ia masih tersenyum simpul sambil menjawab ndak buk katanya lagi.

Begitulah anak anak jawabku, ia tidak akan memikirkan apakah setelah ini ia akan sakit atau bagsimana yang penting bagi mereka akan menikmati apa yang bisa dinikmatinya sekarang. Lslu aku apresiasi ia dengan jempol bagus nanda bersemangat sekali buat pergi mengaji.

Setelah setengah jam menunggu siswaku tidak juga ada tambahannya, hanya semata wayang yang hadir, kuhargai kahadirannya dengan tetap mengajarnya sampai kulihat ia sudah mengigil, kemudian kusuruh ia pulang lagi, sehingga pengorbananya tidak sia sia..

Semoga semangatmu tetap bertahan sampai kau dewasa kelak nak gumamku.

Solok, 27 januari 2021