Setiap calon mahasiswa di wajibkan mengikuti salah satu kegiatan kampus , Ega memilih mengikuti kegiatan pencak silat. Jadwal kegiatannya malam hari.

Malam sepulang latihan , hujan turun dengan derasnya. Ega terpaksa menanti hujan reda, sambil menunggu bis dihalte depan kampus dekat jalan Raya. Jalanan yang sepi, nampak begitu mencekam. Belum Nampak bus yang berlalu lalang disana.

Hujan hampir reda, tinggal gerimis –gerimis kecil yang menemani Ega. Tak lama berselang, ada sesosok pria yang mendekatinya. Yah! Pria itu adalah kakak senior yang membelanya sewaktu penataran. Yah! sebagai ketua HIMA .

“ Sendirian aja ya ?“dengan penuh wibawa Ia bertanya.

“Ia kak” jawab Ega sambil melipat kedua tangannya ke dada.

“Saya antar kamu pulang ya?” kakak senior itu menawarkan diri untuk mengantarkan Ega pulang ,disaat sebuah mobil bus berhenti di hadapan mereka. Ega tidak bisa menolak ajakan ketua Hima tersebut .

Di sepanjang perjalanan mereka hanya sedikit bicara , tak terasa mereka telah sampai di tempat tujuan.

“Silahkan masuk kak” Ega mempersilahkan kakak senior itu masuk. Ada rasa sungkan di hatti ega, mungkin karena ia sebagai mahasiswa baru dan didatangi pula oleh seniornya seoarang ketua HIMA lagi. Setelah mereka berbincang-bincang, akhirna kakak senior itu pamit untuk pulang.