Masa-masa asesmen atau penilaian akhir telah tiba. Kali kedua ujian di masa pandemi. Masih ingat tahun pertama saat lockdown atau PSBB mulai diberlakukan, semua tampak tidak siap khususnya dunia pendidikan. Kegelisahan terjadi tatkala sistem pembelajaran berubah. Dari tatap muka menjadi jarak jauh atau daring.

Secara mental dan kesiapan fisik sarana prasarana serta keadaaan orang tua yang juga belum siap dengan semua perubahan. Hingga akhirnya satu tahun sudah kita terbiasa dengan keadaan ini. Dan saat ini bukan karena tidak takut dan tidak khawatir dengan pandemi yang semakin mewabah, keinginan untuk belajar tatap muka semakin besar.

Bersyukur banyak orang yang peduli dengan keadaan pendidikan saat ini. Bahu membahu seluruh lapisan masyarakat mencari solusi agar pembelajaran tetap berlangsung demi mencerdaskan anak bangsa. Begitupun halnya dengan sistem asesmen atau penilaian nasional. Peniadaan Ujian Nasional dan kebijakan untuk melaksanakan penilaian berdasarkan keadaan dan kesanggupan masing-masing lembaga pendidikan menjadi angin segar untuk lebih memberdayakan seluruh pendidik berdasarkan keadaan masing-masing lembaga.

Meniadakan hambatan dengan segenap kemampuan yang ada merupakan satu-satunya cara untuk tetap bergerak, berdaya dan berkarya. Menjadikan setiap kelemahan menjadi kekuatan, hanya itu yang bisa kita lakukan agar kita terbiasa untuk memaksimalkan setiap potensi yang kita miliki. Salam hangat untuk pejuang pendidikan. Semoga segala hal kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar untuk generasi penerus agama dan bangsa.

#Tagur