Siapakah Aku Ini
Delapan belas tahun berlalu sejak Ayahnya pergi, dan membuat ibunya sakit keras dan tidak lama meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Zaki yang hidup sebatang kara dan dipungut oleh seorang laki-laki tua dijalanan, beranjak dewasa hingga tumbuh menjadi laki-laki sempurna, memiliki pekerjaan yang layak dengan harta yang berlimpah. Tak heran jika banyak perempuan yang antri meminta untuk dinikahinya.
Siapa yang mengira bahwa Zaki adalah putra angkat, karena perhatian laki-laki tua yang menganggapnya seperti anak sendiri inipun tak pernah terlihat celahnya. Zaki tidak pernah mau mengetahui siapa dan dimana ayah kandungnya berada. Kalaupun tahu dia hanya ingin menanyakan satu hal, kenapa dia pergi meninggalkan istrinya dan juga dirinya yang begitu masih sangat belia.
Hingga suatu hari dia menemukan fakta bahwa ayahnya masih hidup, dan kini berada tepat didepannya. Seorang laki-laki paruh baya yang masih memancarkan pesona walaupun tampak sudah tak muda lagi. Seorang laki-laki yang kini bersiap menikahkan aku dengan putrinya. Ketika aku hampir membatalkan pernikahanku dengan gadis pujaanku, kembali aku dikejutkan oleh penuturan ayahku, bahwa aku bukanlah putra kandungnya. Akhirnya aku tahu kenapa ayahku meninggalkanku dulu.
#Tagur hari ke-31
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pentigrafnya
Terima kasih ibu, masih belajar lebih mantap tulisan ibu
Terima kasih ibu, masih belajar lebih mantap tulisan ibu
Mantep, macanya jd berulang2 eukeu,,, kerren,
Nuhun teteh
Penuh kejutan. coba kalau si tokoh kawin dengan sodara kandungnya sendiri judulnya jadi pernikahan sedarah. Mantafff. Oh, iya pada kalimat pertama kata sambung "dan" kalau dihilangkan kayanya ga mengganggu jalan cerita. itu saja. Sukses buat ukhti
Oke siap pak terima kasih ya masukannya ..amiin
Oke siap pak terima kasih ya masukannya ..amiin