Saya ini orang Cianjur Selatan (Cisel), yang konon sudah sejak "ribuan" tahun lalu akan menjadi daerah pemekaran baru. Namun sampai abad ke 21 ini belum kunjung juga terealisasi.

Padahal hampir setiap ada hajat pilkada, mereka selalu bilang, isu pemekaran ini jadi balon mainan yang dilempar-lempar ke atas. Biar masyarakat melihatnya dan kegirangan. Namun setelah usai hajat, balon itu meletus "dddaaar" dan bikin hati sangat kacau.

Ternyata, banyak jalan berliku dan berlobang-lobang sepertinya. Sama persis ketika kita melakukan perjalan ke daerah Cianjur Selatan, antara kecamatan Cibeber-Sindang Barang kurang lebih 100 km, kondisi jalannya rusak parah.

Kondisi seperti ini karena nyaris tidak ada perbaikan sama sekali di tahun 2021. Kondisi ini diperparah karena struktur jalan yang tidak bagus. Ditambah volume kendaraan yang melebihi kapasitas semakin memperparah cepatnya jalanan rusak.

Banyak yang bertanya, terus kapan ini mau diperbaiki? Oleh siapa harus diperbaiki?

Sebagai masyarakat paling bawah dan paling mendasar, tentu akan mengadu kepada pelayan masyarakat terdekat yaitu Camat dan Bupati. Sayangnya, kata mereka jalan lintas Cianjur Selatan itu merupakan jalan lintas provinsi, yang tanggung jawabnya berada pada pemerintah daerah provinsi.

Sayangnya, masyarakat tidak ingin tahu menahu ini tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten atau provinsi. Pokoknya ingin segera diperbaiki.

Kalau kondisi seperti ini, terkadang mimpi pemekaran Cianjur Selatan ingin segera terwujud. Siapa tahu kalau sudah dimekarkan, pembangunan di daerah akan lebih fokus.

Lagian kenapa juga harus dilama-lamakan prosesnya, ini menunjukkan ketidakseriusan para pemangku kepentingan dalam mensejahterakan rakyatnya.

Terus jalanan rusak parah seperti ini mau diapakan? Harus mengadu kepada siapa agar segera diperbaiki?

Masa harus kepada Tuhan? Apa kata Tuhan, "masa ngurusin jalan aja kamu gak becus?" Maluuuu kita...Tapi ya, mesti gimana lagi. Yuk kita sama-sama berdoa...