Erika Waluyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ngeyel

Ngeyel

Sampai saat ini, masih banyak sekali masyarakat yang tidak percaya dengan adanya virus Corona (Covid-19). Mereka bilang itu hanya batuk pilek biasa, dan itu hanya penyakit yang tidak membahayakan. Bahkan mereka tidak mau mematuhi protokol kesehatan seperti tidak mau menggunakan masker, tidak menjaga jarak, dan tidak mau membiasakan mencuci tangan. Mereka menganggap Covid-19 itu hanya sebuah permainan dari oknum-oknum tertentu saja yang ingin mendapatkan keuntungan.

Tapi, bagi saya, virus ini memang benar-benar ada. Sudah ada temanku dan saudaraku yang terpapar virus ini. Untungnya, mereka punya imun yang kuat, sehingga mereka bisa sembuh. Pertama kali mendapat kabar bahwa saudaraku terpapar covid-19, terus terang aku tak bisa tidur semalaman, aku hanya tertunduk lemas, tak percaya, aku hanya bisa menangis menerima kenyataan ini. Satu yang masih selalu jadi pertanyaan, kenapa masih saja ada yang tidak percaya alias ngeyel?

Saudaraku mengeluhkan tubuhnya terasa tidak enak, mual-mual dan muntah, batuk, pilek, suhu tubuhnya 38°c, kemudian melakukan tes swab, dan akhirnya positif. Indera penciuman nya tak berfungsi dengan baik, begitu juga dengan indera pengecap ya, tak bisa merasakan asin, manis dan lainnya.

Aku masih menunggu kabar baik dari saudaraku, ketika itu ternyata dia sudah berada di ruang isolasi, aku selalu memberikan semangat untuknya. 2 Minggu kemudian aku kaget, ternyata saudaraku sudah berada di depan pintu rumahku.

" Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawabku dari dalam rumah.

"Siapa ya?" Tanyaku dalam hati.

Ku buka pintu rumahku, ku lihat wajahnya, ku pandangi dan ku perhatikan berkali-kali.

"Ha? Kamu udah sembuh ya? " Tanyaku sambil ketakutan.

Maklum saja, virus ini bisa membuat nyawa hilang dalam waktu yang singkat. Aku sedikit menjauh. Tapi, tetap saja saudaraku langsung mengambil tanganku dan mencium tanganku.

"Ya Allah, mudah-mudahan tak terjadi sesuatu padaku" , doaku dalam hati.

Bukannya su'udzon, tapi memang benar-benar takut. Sangat bertolak belakang dengan masyarakat yang tidak punya rasa takut sama sekali. Saya pun merasa heran dengan sikap mereka yang begitu mengabaikan virus ini.

Kemudian kami pun duduk dan mulai membicarakan perihal virus tersebut, saudaraku pun menjelaskan bahwa dia sudah sembuh dari penyakitnya. Alhamdulillah aku bersyukur sekali kepada Allah atas kesembuhan dan kesempatan yang masih diberikan.

Jadi, untuk yang tidak percaya bahwa covid-19 ini ada, mudah-mudahan saja Allah melindungi kalian agar tidak terpapar virus ini, dan untuk saudara-saudara yang mendahului kita, semoga diampuni segala kesalahan dan berpulang dalam keadaan husnul khatimah, insyaAllah syahid. amiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post