Erika Waluyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pak Muji Sudah Pergi

Waktu baru menunjukkan pukul 09.30 WIB, dengan langkah yang pelan, seolah tak bertenaga, Pak Muji berjalan menuju ke kelas 4. Beliau adalah guru kelas 4 SD. 

Entah apa yang ada dalam benaknya, tapi semakin hari semakin tak bersemangat, entah karena faktor usia yang semakin bertambah atau memang Pak Muji sedang tak enak badan.

"Anak-anak, hari ini kita belajar menghitung keliling persegi, silahkan buka buku kalian masing-masing" perintah pak Muji pada anak-anak.

Pak Muji mulai menjelaskan cara mencari keliling persegi di papan tulis, anak-anakpun melihat dengan seksama. Tapi, tetap saja masih ada yang tak paham dengan apa yang disampaikan Pak Muji.

Keesokan harinya Pak Muji menugaskan siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah mereka. Ada salah satu anak bersama ibunya datang menemui Pak Muji. Wajah ibu itu terlihat tak ramah sama sekali. 

" Pak, ini gimana soalnya? Tak jelas seperti ini" ucap ibu itu ketus.

Pak Muji berusaha menjelaskannya dengan sabar.

Tapi tetap saja ibu itu ngotot, bahwa jawaban pekerjaan rumah anaknya betul seratus persen.

Pak Muji berusaha meredam emosinya sebisa mungkin menghadapi ibu dari siswanya tersebut. Pak Muji sudah menjelaskan semuanya sedetail mungkin. Namun, sang ibu tetap tak mau menerima.

"Ya sudah, maafkan saya ya Bu, jawaban anak ibu sudah benar semua, saya yang salah memberi soal, kemarin saya lagi tak enak badan, jadi kurang konsentrasi" lanjut Pak Muji lagi.

Ternyata Pak Muji sakit. Setelah di cek, Pak Muji mengidap penyakit gula. Pantas saja setiap pagi beliau selalu lemas dan mengantuk. Tak ada gairah sama sekali dalam mengajar. Pak Muji terlihat pucat.

Beberapa bulan kemudian, sang ibu yang pernah berselisih dengan Pak Muji datang kembali ke sekolah. Beliau datang membawa satu bungkus plastik berisi makanan, ingin memberikannya pada Pak Muji.

"Maaf Bu, Pak Muji tidak masuk hari ini"

"Pak Muji kemana ya Bu?" tanya ibu itu lagi.

"Pak Muji sakit Bu" lanjut Bu Sri

"O, ini untuk Pak Muji bu, tolong berikan ke Pak Muji ya Bu" pinta ibu itu.

Seminggu kemudian, anak ibu itu memberi kabar bahwa Pak Muji sudah tidak ada.

"Maksudnya, tidak ada gimana dek? Tanya sang ibu pada anaknya.

" Pak Muji udah meninggal Bu" lanjut sang anak.

Sang ibu menangis dan menyesali perbuatannya pada Pak Muji, teringat bagaimana dia berkata kasar dan membentak Pak Muji.

"Astaghfirullah al'adziim, ampuni hamba ya Allah" pinta sang ibu sambil mengangkat kedua tangannya.

"Aku menyesal ya Allah, aku menyesal, aku tak tahu kalau Pak Muji sakit waktu itu. ucapnya lirih.

Pak Muji sudah pergi untuk selamanya, tugasnya sudah selesai.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post