Tantangan Hari Ke-6

#TantanganGurusiana

"Kenapa kuliah Bahasa Indonesia, kan sudah tinggal di Indonesia. Udah pinter ngomong Bahasa Indonesia. Aku kok nggak pernah kepikiran ya, buat kuliah jurusan Bahasa Indonesia," Kata seorang teman, kakak tingkat beda jurusan waktu itu. Saat itu, aku masih jadi mahasiswa.

Tidak cuma sampai disitu, ada banyak pertanyaan kenapa Bahasa Indonesia? Pertanyaan dari teman seorganisasi, tetangga, saudara bahkan penumpang kereta api jurusan Malang-Banyuwangi.

Kenapa Bahasa Indonesia?

Jawabanku waktu itu, karena aku mencintai Indonesia. Aku bangga menjadi warga Indonesia dan aku ingin mempelajari Bahasa Indonesia lebih dalam. Karena itu aku masuk jurusan Bahasa Indonesia.

Jawaban yang cukup menutup mulut mereka waktu itu.

Sejak dulu aku suka sekali pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran yang menyenangakan menurutku. Bagaimana tidak menyenangkan, kita diajak untuk membaca puisi, membaca cerpen dan novel juga diajak untuk main drama. Bukankah itu pelajaran untuk bersenang-senang?

Apa lagi ketika aku bertemu dengan guru-guru yang luar biasa. Guru-guru yang menginspirasi. Yang membuat mataku terbuka lebar, bahwa pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang penting. Aku selalu antusias tiap kali pelajaran Bahasa Indonesia.

Ya, kecintaanku pada pelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas dari peran para guruku. Aku bisa merasakan pelajaran Bahasa Indonesia itu menyenangkan dari cara guruku menyampaikan materinya.

Hingga akhirnya ku putuskan kuliah di jurusan Bahasa Indonesia, karena aku melihat guruku. Aku ingin seperti mereka. Bisa mengajarkan Bahasa Indonesia pada siswaku dengan cara yang menyenangkan.

Hal itu, mengingatkan diriku, untuk mengajar dengan cara terbaik. Siswa tidak hanya melihat, tapi juga merasakan. Seperti diriku yang tergerak hatinya, bisa jadi hal serupa juga terjadi pada siswaku.