Tantangan Hari Ke-30 #TantanganGurusiana

Alhamdulilah sampai di hari ke tiga puluh. Tak menyangka, aku bisa menulis selama tiga puluh hari tanpa jeda. Tanpa bolong dan astaga tiga puluh hari? Satu bulan? Akh... Sungguh ini luar biasa.

Ketika awal mengikuti tantangan Guru Siana. Masih ada ragu di dalam hati. Tapi tak apa, mari dicoba dulu. Sungguh ini ternyata tak mudah. Rasanya babak belur sekujur badan. Kesibukan yang berjibun jelas menjadi alasan utama. Harus pandai menyelipkan waktu terbaik untuk menulis.

Antara pekerjaan di sekolah. Kerjaan di rumah, belum lagi harus momong dua anak krucilku. Mereka selalu tak rela jika aku pegang hp atau laptop. Jika di rumah, aku adalah miliknya. Tak boleh melakukan yang lain, harus bersamanya.

Belum lagi jika ide itu lenyap, hilang tak tau kemana. Rasanya kelimpungan harus menulis apa. Padahal hati tak mau barang sehari pun tak menulis. Tak mau memulai dari awal. Dan menulis tanpa ide, menjadi solusi terhebat yang aku lakukan.

Tak hanya sampai di situ, kebetulan rumahku ada di pegunungan yang lumayan susah signalnya. Begitu selesai menulis. Signal hilang. Mau kirim tulisan hanya muter saja. Rasanya gemes kalau sudah gitu. Terpaksa keluar rumah, angkat angkat hp agar signal mau menyapa.

Yah, begitulah banyak sekali tantangan selama tiga puluh hari ini. Tapi jika sudah niat dalam hati, tak ada yang tidak mungkin. Semua halangan akan ditebas dengan mudah. Karena sudah niat. Harapannya tiap hari ingin menulis, tanpa banyak tapi, dan tanpa segunung alasan.