Bagian dari Nasibnya
Pernahkah kau merasa di titik nadhir?
Ketika apa yang kau bela itu salah?
Apa yang kau lakukan membuatmu terjepit?
Membela ibu mengorbankan anak?
Tak sanggup memilih dan memilahnya
Ketika itu hati kau seperti tersayat sembilu
Sayatannya terasa menghimpit di dalam dada
Hingga tak sanggup untuk berkata-kata
Hanya air mata di sudut netra menjadi saksi
Menganak sungai bermuara ke laut
Rasa asinnya sudah tak dipedulikan lagi.
Ini bagian dari nasibnya, itulah yang dia tahu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar