Puasa hari ke-7, merenungkan sebuah kegagalan. Dua kali mengikuti kegiatan tes program peningkatan mutu madrasah di bidang penilaian dan fasilitator harus gagal. Setelah mengikuti tiga tahapan tes lagi-lagi harus gagal.

Hal ini membuat saya berpikir dan introspeksi diri. Terlebih setelah mengikuti webinar Leadership, banyak sekali yang harus direnungkan lalu diperbaiki, diantaranya adalah:

1. Niat. Perbaiki niat ketika mengikuti atau melakukan sesuatu, bukan sekedar ikut-ikutan atau terpaksa. Niat yang setengah hati akan berp KKengaruh pada hasil, karena prosesnya pun pada akhirnya tidak dijalani sepenuh hati, maka hasilnyapun tidak sesuai harapan. Ada pepatah mengatakan hasil tak akan mengkhianati proses.

2. Perbaiki aksi. Proses penghebatan jangan berhenti ketika mengalami kegagalan. Seperti halnya di gurusiana, remidi coba lagi, remidi bangkit nulis lagi, begitu seterusnya. Ketika mengalami kegagalan, itu adalah pembelajaran.

Jika yang pertama gagal, kedua gagal juga, maka cari sesuatu yang salah dan yang harus diperbaiki dengan menggunakan kata "Why?".

Nah ketika kata Why mulai mencari jawaban, itulah yang harus diperbaiki, maka kita akan senantiasa harus belajar l

3. Kembalikan hasil dengan bertawakal kepada Allah SWT. Bisa jadi gagal itu adalah yang terbaik saat ini.

Ketiga hal ini yang membuat kita, saya khususnya merasa masih harus banyak belajar lagi. Bismillahirrahmaanirrahiim Siap mencoba lagi.

"Kegagalan bukan akhir dari segalanya"