Doa Untuk Negeri
Menanti Senyum Pagi
Bumi ini memerah
Semua lari melindungi diri
Dari cangkang yang lemah
Berlari menyelamatkan diri
Dari Virus Wuhan yang menghantui
Mayat membiru berlapis perisai
Kita semua menjauh menguatkan
Kita mendekat akan menggelepar
Tanah ini masih berdarah
Kamu ya kamu
Aku juga aku
Kita kami adalah Orang Dalam Pemantauan
Orang Di Pantau Tuhan
Tuhan
Titik titik itu terus menjulang
Memerah, menggelap dan menghitam mencekam
Adakah secercah sinar
Sinar yang memberi terang
Membuka cakrawala
Merobek tabir
Membuka menanti senyum pagi
9/6/2020 Ernae Lovie Pondok Harum Kopi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga musibah ini cepat berlalu ya Bun
Aamiin Allohuma AamiinTerima kasih Bu Edit telah mampir ke sini
Wow... cakep puisinya say
Alhamdulillah Terima kasih Bu Erna telah mampir disini
Keren puisinya bu
Alhamdulillah Terima kasih Bu Mei telah mampir ke sini
Keren....
AlhamdulillahTerima kasih Bu Indri telah mampir disini