Erna Sari Agusta, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING

Erna Sari Agusta

Madrasah Tsanawiyah Negeri 28 Jakarta

Jl. Rawa Kuning No. 32 Pulogebang Cakung Jakarta Timur

Abstract

The central point of teaching and learning activities is learning objectives. Teachers are required to design learning with various approaches that can stimulate students' reasoning. The obstacles in learning mathematics are lack of self-reliance of students in doing assignments, difficulty in reasoning and recalling the material that has been taught in class VII and class VIII. The ability to solve questions is only based on the sample questions given by the teacher. The low level of understanding of the material also makes students reluctant to do the tasks given. In the end, the class situation was only dominated by some clever students. The monotonous way of teaching teachers and the attention of teachers who are only partially oriented to students has an impact on the low motivation of student learning in a classical manner. This research is based on the problem: How is the motivation to learn with the Active Learning Approach and how the influence of the application of the Active Learning Approach to the learning outcomes of mathematics. While the purpose of this study is to find out the increase in motivation and results of student mathematics learning after the implementation of the Active Learning Approach. This study is an action research study of 2 cycles, where each cycle consists of design, implementation, reflection, and revision. The target of this study was students of class IX-1 MTsN 28 Jakarta. Data were obtained from student activity questionnaires, student motivation questionnaires, formative test results, and activity observation sheets. From the results of the analysis it was found that student learning outcomes experienced an increase from cycle I to cycle II namely, 28.1% (cycle I / 1), 43.75% (cycle I / 2), 65.6% (cycle II / 1) , 81.2% (cycle II / 2). The conclusion of this study is the application of the Active Learning Approach can have a positive effect on the motivation and learning outcomes of students of class IX-1 MTsN 28 Jakarta.

Keywords: Mathematics Learning, Motivation and Learning Outcomes, Approach to Active Learning.

* Correspondent writer, email address: ernasari.agusta@gmail .com

Abstrak

Titik sentral kegiatan belajar mengajar adalah tujuan pembelajaran. Guru diharuskan mendesain pembelajaran dengan berbagai pendekatan yang dapat merangsang daya nalar siswa. Adapun kendala dalam pembelajaran matematika adalah kurang mandirinya peserta didik dalam mengerjakan tugas, kesulitan bernalar serta mengingat kembali materi yang telah diajarkan di kelas VII dan kelas VIII. Kemampuan menyelesaikan soal-soal hanya berdasarkan contoh soal yang diberikan guru. Rendahnya tingkat pemahaman terhadap materi pun membuat peserta didik menjadi enggan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Pada akhirnya, situasi kelas hanya didominasi oleh sebagian siswa pandai. Cara mengajar guru yang monoton dan perhatian guru yang hanya berorientasi pada sebagian siswa berdampak pada rendahnya motivasi belajar siswa secara klasikal. Penelitian ini berdasarkan permasalahan : Bagaimana motivasi belajar dengan Pendekatan Active Learning dan bagaimana pengaruh penerapan Pendekatan Active Learning terhadap hasil belajar matematika. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkannya Pendekatan Active Learning. Penelitian ini adalah penelitian action research sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari rancangan, pelaksanaan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IX-1 MTsN 28 Jakarta. Data diperoleh dari angket aktifitas siswa, angket motivasi siswa, hasil tes formatif, dan lembar observasi kegiatan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, 28,1% (siklus I/1), 43,75% (siklus I/2), 65,6% (siklus II/1), 81,2% (siklus II/2). Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan Pendekatan Active Learning dapat berpengaruh positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas IX-1 MTsN 28 Jakarta.

Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, Motivasi dan Hasil Belajar, Pendekatan Active Learning.

*Penulis koresponden, alamat email : ernasari.agusta@gmail .com

Pendahuluan

Kurang termotivasi dalam pembelajaran matematika di kelas ditandai dengan kurang semangatnya peserta didik untuk mengikuti PBM di kelas dan belajar di rumah, kurang mandiri untuk mengerjakan latihan atau tugas, kurang memanfaatkan kesempatan di luar jam pelajaran, dan kurang aktif dalam interaksi di kelas. Kesulitan bernalar dan mengingat kembali materi yang telah diajarkan di kelas VII dan kelas VIII membuat peserta didik hanya mampu menyelesaikan soal-soal berdasarkan contoh soal. Jika soal latihan atau tugas yang diberikan dalam bentuk lain maka peserta didik akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Hal inilah yang membuat siswa tidak mampu untuk menyelesaikan soal-soal latihan Ujian Nasional.

Sebagaimana diketahui, soal-soal Ujian Nasional terdiri dari pokok bahasan yang memerlukan pengulangan materi kelas VII dan VIII. Bagi sebagian besar siswa, pengulangan materi adalah hal yang menjenuhkan. Hal ini disebabkan dari rendahnya tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi tersebut. Ketidakpahaman inilah yang membuat peserta didik menjadi enggan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil penilaian sikap yang dilakukan setelah Penilaian Tengah Semester, dalam 7 pertemuan diketahui dari 179 orang peserta didik, hanya ada 25% yang aktif dalam berdiskusi pada setiap kelasnya. Begitu pun dengan tugas yang diberikan oleh guru, hanya 30% peserta didik yang mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Umumnya mereka adalah anak-anak yang mempunyai kemampuan kognitif di atas rata-rata.

Selain itu, situasi kelas yang hanya didominasi oleh sebagian siswa pandai membuat beberapa siswa lower merasa kehilangan pengakuan bahkan kepercayaan diri mereka dalam belajar. Cara mengajar guru yang monoton dan perhatian guru yang hanya berorientasi pada pada sebagian siswa pandai pun menambah penyebab rendahnya motivasi belajar siswa secara klasikal. Begitupun dalam pencapaian kompetensi, banyak di antara siswa kelas IX-1 yang nilanya kurang dari KKM yaitu 75. Hal ini ditunjukkan dari hasil prosentase ketuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 20% pada penilaian hasil belajar.

Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pendekatan Active Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IX-1 pada penyelesaian soal-soal Ujian Nasional?.”

Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IX-1 pada penyelesaian soal-soal Ujian Nasional. Dengan hasil belajar yang lebih baik maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas output sekarang dan yang akan datang.

Adapun manfaat penelitian bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, menumbuhkan motivasi dan mengembangkan kemampuan penyelesaian soal-soal Ujian Nasional. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan rujukan bagi dewan guru pada umumnya dan para guru matematika pada khususnya di MTsN 28 dalam memperkaya ide dan kreativitas dalam metode pembelajaran.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Tanpa keinginan belajar tentu tujuan pembelajaran pun tidak akan tercapai. Begitu pentingnya motivasi maka untuk dapat menumbuhkan keinginan belajar, seorang guru harus dapat mendesain pembelajaran sebaik mungkin sehingga motivasi belajar siswa dapat dimunculkan. Jika seorang siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, ia akan merasa senang dan bersemangat dalam belajar, sehingga hasil belajarnya akan meningkat pula.

Menurut Sardiman (2006), motivasi belajar siswa meliputi lima dimensi yang terdiri dari ketekunan dalam belajar dengan indikatornya berupa kehadiran di sekolah, mengikuti kegiatan PBM dikelas, dan belajar dirumah, ulet dalam menghadapi kesulitan dengan indikatornya sikap terhadap kesulitan dan usaha dalam menghadapi kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar dengan indikatornya kebiasaan dalam mengikuti pelajaran dan semangat dalam mengikuti PBM, berpresatasi dalam belajar dengan indikatornya keinginan untuk berprestasi dan kualifikasi hasil belajar, serta mandiri dalam belajar dengan indikatornya penyelesaian soal latihan dan tugas menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran.

Menurut Djamarah (2006) hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa setelah melakukan aktifitas pembelajaran. Hamalik (2008) mengatakan hasil belajar adalah sebab terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik, sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Menurut Sanjaya (dalam Rusman 2013 : 380) pendekatan pembelajaran adalah suatu titik tolak atau sudut pandang terhadap pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis.

Pendekatan merupakan cara guru memandang siswa dalam belajar. Hal ini tentu berdampak juga pada cara guru memandang proses pembelajaran itu sendiri. Menurut Novan Ardy Wiyani (2013: 165) pendekatan pembelajaran adalah cara pandang guru terhadap proses pembelajaran di kelas. Adapun pendapat dari Wahjoedi (1991: 121) pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Kemudian menurut Syaifudin Sagala (2005: 68) mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu instruksional tertentu.

Dalam penelitian ini akan diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Active Learning yaitu pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk berkegiatan sehingga baik dengan daya pikir, emosional dan keterampilannya mereka belajar dan berlatih. Active Learning mengharuskan peserta didik berpartisipasi dalam proses dengan melibatkan diri dalam beberapa jenis kegiatan dimana secara fisik mereka merupakan bagian dari pembelajaran tersebut. Active Learning merupakan suatu pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri. Kemampuan belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari pembelajaran aktif.

Active Learning (Pembelajaran aktif) adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif menekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. Siswa belajar secara aktif mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap yang berhubungan dengan materi pelajaran, Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi.

Pendekatan ini juga memberikan umpan balik yang lebih cepat pada proses pembelajaran. Di samping itu menurut Bonwell (1995), secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal : Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence, dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru harus mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.

Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materi juga meningkat. Suatu studi yang dilakukan Thomas (1972) menunjukkan bahwa setelah 10 menit pelajaran, siswa cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar pelajaran yang diberikan oleh pengajar secara pasif. Hal ini tentu akan makin membuat pembelajaran tidak efektif jika pembelajaran terus dilanjutkan tanpa upaya-upaya untuk memperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara pembelajaran aktif, hal tersebut dapat dihindari. Pemindahan peran pada siswa untuk aktif belajar dapat mengurangi kebosanan ini bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang besar pada siswa. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran mencapai learning outcomes yang diinginkan.

Pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Machmudah (2008), mengatakan langkah-langkah model pembelajaran aktif (Active Learning) dimulai dari menyampaikan tujuan dan motivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok, membimbing kelompok bekerja dan belajar dalam mengerjakan tugas mereka, melakukan evaluasi., dan memberikan penghargaan.

Kelebihan dari pendekatan pembelajaran Active Learning memungkinkan terjadinya pembelajaran yang menyenangkan. Suasana yang menyenangkan merupakan faktor motivasi untuk peserta didik. Guru lebih mudah menyampaikan materi ketika peserta didik menikmatinya. Dengan melakukan hal yang sedikit berbeda, peserta didik akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Selain itu, pendekatan Active learning dapat membuat peserta didik berpartisipasi dalam kelompok belajar. Peserta didik merupakan bagian dari rencana pembelajaran. Informasi tidak diberikan pada peserta didik, tetapi peserta didik mencarinya. Beberapa kegiatan membutuhkan kekuatan, kecerdasan, dan membutuhkan peserta didik untuk menjadi bagiannya. Semua mempunyai tempat dan berkontribusi berdasarkan karakteristik masing-masing

Menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional adalah salah satu materi yang membutuhkan keaktifan dalam berpikir, mencari, dan mengolah data yang tentu sangat tepat jika diajarkan dengan Pendekatan Active Learning. Hal ini tentu dapat merangsang rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi peserta didik tersebut.

Hasil belajar adalah salah satu bentuk pencapaian kompetensi yang diperoleh siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar siswa dapat di ukur dan dinilai dengan berbagai cara. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (menerima), responding (merespon), valuing (menilai), organization (mengorganisasikan), dan characterization (berkarakteristik). Domain psikomotor meliputi initiatory,pre-routine, dan rountinized.

Untuk hasil belajar pengetahuan umumnya guru menggunakan alat tes untuk mengetahui ketercapaian kompetensi ini. Tes merupakan suatu bentuk cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Adapun tes yang digunakan akan mengukur kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional.

Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IX-1 MTsN 28 Jakarta yang beralamat di Jalan Rawa Kuning No, 32 Pulogebang Cakung Jakarta Timur dengan jumlah pederta didik 32 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018 selama 4 pertemuan dari bulan Januari sampai Februari 2018. Jenis penelitian yang diguanakan adalah action research yaitu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja mengenai apa yang ia laksanakan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan guru dikelasnya dengan tujuan memperbaiki kinerja guru.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Adapun kegiatan tiap siklusnya dimulai dengan mengadakan pertemuan guru pelaksana tindakan dan guru pengamat untuk mendiskusikan persiapan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi aktivitas guru, observasi aktivitas peserta didik, angket respon peserta didik, soal tes, dan catatan lapangan,

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru matematika kelas IX-1 sebagai pelaksana tindakan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Dalam waktu yang sama observasi terhadap guru pelaksana pun dilakukan oleh guru pengamat. Untuk mengukur tingkat motivasi peserta didik, alat yang digunakan adalah angket motivasi siswa dan untuk mengukur hasil belajar, alat yang digunakan adalah tes. Sedangkan untuk mengevaluasi aktivitas guru dan peserta didik di kelas menggunakan observasi. Disamping itu untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan Pendekatan Active Learning menggunakan angket respon siswa.

Pada tahap refleksi, data yang diperoleh dari hasil evaluasi kemudian dianalisis. Hasil analisis digunakan untuk merefleksi tindakan pada siklus tersebut. Hasil refleksi kemudian digunakan untuk membuat perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Analisis data yang diterapkan adalah kualitatif dengan analisis statistik deskriptif.

Penelitian yang relevan dengan PTK ini antara lain penelitian S. Nurasyiah (2016). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan Active Learning, 55% peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi dan debat pada siklus I. Kemudian keaktifan meningkat menjadi 75% (ada siklus II).

Penelitian ini akan menetapkan indikator Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 sebagai keberhasilan dalam setiap siklus. Jika prosentase peserta didik yang mencapai KKM dalam dua siklus mengalami peningkatan maka peneltian ini akan dihentikan mengingat waktu penelitian yang terbatas, Tapi jika dalam waktu dua siklus prosentasenya tidak mengalami peningkatan maka tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini dianggap kurang tepat untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun untuk mengukur peningkatan motivasi maka kategori skor angket yang digunakan adalah sebagai berikut: antara 20 – 36 (sangat rendah); antara 37 – 52 (rendah); antara 53 – 68 (cukup); antara 70 – 86 (tinggi); dan antara 87 – 100 (sangat tinggi).

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan data yang di dapat dari jurnal sikap siswa pada saat kegiatan belajar mengajar matematika sebelum dilakukan tindakan, maka didapat informasi sebagai berikut :

Tabel 1. Rekapitulasi jurnal sikap siswa saat KBM Matematika

No

Pernyataan

Banyak Siswa

1.

Siswa mempersiapkan diri dan alat-alat pembelajaran sebelum KBM

15 ( 46,88%)

2.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai KBM hari ini

20 ( 62,5%)

3.

Siswa mengerjakan lembar eksplorasi yang diberikan oleh guru

17 ( 53,12%)

4.

Siswa antusias berdiskusi dalam proses elaborasi

22 ( 68,75%)

5.

Siswa antusias dalam bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru

9 ( 28,13%)

6.

Siswa antusias dalam menuliskan hasil temuannya di papan tulis

8 ( 25%)

8.

Siswa saling berkompetisi untuk dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan baik

5 ( 15,63%)

Sedangkan hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat dari data hasil Penilaian Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Hasil Penilaian Akhir Semester Ganjil TP. 2017/2018

No.

Nama

Nilai

Keterangan

Tuntas

Tidak Tuntas

1

Aditya Wahyu Ardana

50

X

2

Ahmad Syauqi

40

X

3

Alviyani

45

X

4

Alya Salsabila V

50

X

5

Anindya Humairo P

65

X

6

Azara Shabilla R

40

X

7

Bagaskara Jumeno

55

X

8

Berlian Helena Hermawa

75

X

9

Daffa Rayhan R.S

50

X

10

Deniis Ayu Arya P

45

X

11

Devina Huseini

65

X

12

Dieka Qoulam N

50

X

13

Faiz Bagas R

80

X

14

Febrianti

70

X

15

Isdianatul Laila

60

X

16

Liqo Hainur H

50

X

17

M. Ravi Cahya F

50

X

18

M. Marhk Antonio

65

X

19

M. Ediego Maradona

40

X

20

M. Fadly

40

X

21

M. Taufik Nur Rahman

40

X

22

Nanda Fauziah A

65

X

23

Nanda Putri P

50

X

24

Nandana Rakha P

40

X

25

Naya Ufaira O

65

X

26

Nobelsach Hamdalahh

55

X

27

Nur Asya Zahra

65

X

28

Rafli Ersandi P

65

X

29

Safira Nurpadilah

50

X

30

Seffiana Nurwahidah

90

X

31

Sifa Nurul A

40

X

32

Siska Dinnuriza A

65

X

Jumlah

1845

3

23

Keterangan:

Jumlah Siswa yang tuntas : 3

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 29

Skor Tercapai : 1775

Rata-rata Skor Tercapai : 55,46

Prosentase Ketuntasan : 9,38%

Siklus I dan II terdiri dari dua pertemuan. Siklus I Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2018 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2018. Sedangkan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2018 dan pertemuan 2 pada tanggal 7 Februari 2018.

Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa penerapan Pendekatan Active Learning yang dilakukan oleh guru sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai angket penerapan Pendekatan Active Learning yang mengalami peningkatan dari siklus I/1 sampai siklus II/2.

Tabel 3. Penerapan Pendekatan Active Learning Oleh Guru

NO

ASPEK YANG DIAMATI

SIKLUS

I/1

I/2

II/1

II/2

1.

Guru menjelaskan nilai dan manfaat materi yang dipelajari peserta didik dalam kaitannya dengan masa kini atau masa akan datang

2

4

4

4

2.

Guru menggunakan teknik yang merangsang partisipasi, diskusi, permainan, dan simulasi

3

3

4

5

3.

Guru memberikan ruang kreatif bagi siswa untuk mengeksplor pengetahuannya

3

3

3

4

4.

Guru menggunakan berbagai teknik mengajar

4

4

4

5

5.

Guru melakukan pembelajaran dengan menitikberatkan pada aktifitas siswa

3

3

5

5

6.

Guru menggunakan pertanyaan yang merangsang pemikiran siswa dalam berdiskusi

3

3

4

5

7.

Guru membantu siswa untuk aktif dalam berdiskusi

5

5

5

5

8.

Guru mendorong siswa untuk berkontribusi dalam kegiatan belajar mengajar

1

3

5

5

9.

Guru banyak bertanya kepada peserta didik untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan pikirkan

2

3

4

5

10.

Guru menyusun dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dengan jelas

4

4

4

4

11.

Guru menggunakan pertanyaan terbuka dan kalau peserta didik salah menjawab, tidak ada konsekuensi negatif

4

4

5

5

12.

Guru menunggu 3-5 detik sebelum meminta peserta didik memberikan jawabannya dan tidak memberikan penilaian negatif terhadap jawaban tersebut

3

4

3

4

13.

Guru menyediakan beberapa sumber bagi peserta didik untuk mencari informasi seputar materi pelajaran yang sedang diajarkan

2

2

3

4

14.

Guru memberikan tugas yang menantang tetapi masih dalam jangkauan kemampuan peserta didik

2

2

5

5

15.

Guru menyiapkan administrasi pembalajaran sesuai dengan Pendekatan Active Learning

5

5

5

5

16.

Guru memfasilitasi proses elaborasi

4

4

4

4

17.

Guru memotivasi siswa yang belum aktif dalam proses diskusi

3

4

4

5

18

Guru melakukan penilaian saat proses diskusi

3

5

5

5

19.

Guru melakukan refleksi bersama siswa tentang pembelajaran hari ini

3

5

3

4

20.

Guru memberikan tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada siswa

3

2

3

4

Jumlah (dalam persen)

62

72

84

92

Berdasarkan hasil angket, aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan Active Learning dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada perolehan jumlah prosentase guru dalam menerapkan pendekatan Active Learning yang terus meningkat. Kenaikan signifikan terjadi dari siklus I pertemuan 2 ke siklus II pertemuan 1 yaitu sebesar 16%.

Berdasarkan analisis data, aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dalam menyelesaikan soal-soal pendalaman materi kelas IX mengalami peningkatan. Berikut ini rekapitulasi aktifitas belajar siswa :

Tabel. 4. Tabel Rekapitulasi Aktifitas Siswa

NO

PERNYATAAN

Banyak siswa

Siklus I/1

Banyak siswa Siklus I/2

Banyak siswa

Siklus II/1

Banyak siswa

Siklus II/2

1.

Siswa mempersiapkan diri dan alat-alat pembelajaran sebelum KBM

16

42,11 %

24

63,16%

30

78,95%

34

89,47%

2.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai KBM hari ini

22

57,89 %

28

73,68%

32

84,21%

34

89,47%

3.

Siswa mengerjakan lembar eksplorasi yang diberikan oleh guru

18

47,37 %

26

68,42%

34

89,47%

35

92,11%

4.

Siswa antusias berdiskusi dalam proses elaborasi

24

63,16 %

28

73,68%

34

89,47%

35

92,11%

5.

Siswa antusias dalam bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru

8

21,05 %

28

73,68%

28

73,68%

32

84,21%

6.

Siswa antusias dalam menuliskan hasil temuannya di papan tulis

10

26,32 %

20

52,63%

24

63,15%

30

78,95%

8.

Siswa saling berkompetisi untuk dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan baik

6

15,79 %

18

45,73%

28

73,68%

30

78,95%

Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa motivasi siswa dalam belajar dari siklus I/1 sampai siklus II/2 pun mengalami peningkatan. Siswa sudah banyak yang semangat untuk belajar matematika dan menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu, banyak siswa yang merasa tertantang untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Pada awal tindakan ada 6 siswa yang termotivasi sangat rendah dan tidak ada siswa yang termotivasi tinggi. Pada siklus I pertemuan 2, jumlah siswa yang termotivasi rendah berkurang dan jumlah siswa yng termotivasi tinggi meningkat yaitu sekitar 50%. Pada siklus II pertemuan 2 sudah tidak ada lagi siswa yang termotivasi rendah bahkan terdapat 8 siswa yang termotivasi sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan Active Learning, motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Siswa

Banyak Siswa Siklus I/1

Banyak Siswa Siklus I/2

Banyak Siswa Siklus II/1

Banyak Siswa Siklus II/2

Sangat Rendah

6

3

0

0

Rendah

9

8

4

0

Cukup

13

15

17

13

Tinggi

4

6

7

11

Sangat Tinggi

0

0

4

8

Begitu pun dengan perolehan hasil belajar siswa. Melalui hasil penelitian ini, ditunjukkan pula bahwa Pendekatan Active Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya nilai siswa yang mencapai dan diatas KKM. Dengan hal ini berarti pula bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Kategori

Banyak Siswa

Siklus I/1

Siklus I/2

Siklus II/1

Siklus II/2

Nilai rata-rata

57,9

62,7

69,7

80

Jumlah ketuntasan

9 orang

14 orang

21 orang

26 orang

Prosentase

28,1%

43,75%

65,6%

81,2%

Simpulan dan Saran

Pendekatan Active Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I pertemuan 1 dan 2 masing–masing 28,1%, 43,75% dan siklus II pertemuan 1 dan 2 masing-masing 65,6%,dan 81,2%. Pendekatan Active Learning dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan. Penerapan Pendekatan Active Learning mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif maka disarankan melaksanakan pembelajaran dengan Pendekatan Active Learning dengan terlebih dahulu membuat persiapan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu memetakan kemampuan siswa sehingga siswa dapat terlibat langsung dan aktif dalam proses belajar mengajar agar diperoleh hasil yang optimal. Dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai startegi pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu menyelesaikan soal-soal yang dihadapinya.

Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di MTsN 28 Jakarta tahun pelajaran 2017/2018. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Pustaka Acuan

1. A.M, Sardiman (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada

2. Bonwell,C.C. (1995). Center for Teaching and Learning, Active Learning : Creating exticement in the classroom. St. Louis Collageof Pharmacy,

3. Djamarah, Syaiful Bahri (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta

4. Hamalik, Oemar (2008), Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksara

5. Machmudah, Ummi. 2008. Active Learning Dalam Pembelajaran. Malang : UIN-Malang Press

6. Novia25.blogspot.com, 16 September 2011 https://hoyehoye.wordpres,com, 22 Juni 2011

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post