Perkembangan model pembelajaran dengan berbagai pendekatan semakin bermunculan.Pelaksanananya di lingkungan pendidikan menjadii angin segar untuk kemudian bisa dipilih oleh para pemanfaatnya.Siapa pemnfaatnya yaitu pihak sekolah orangtua maupun anak itu sendiri. Mengapa anak dimasukkan dalam posisi pemanfaat model, karena nak juga dapat secara langsung memilihnya dengan bentuk kenyaman dalam belajar.

Nah sudut pandang anak nih yang bermain, anak memerlukan kondisi yang nyaman untuk bisa mengembangkan semua yang ada pada dirinya, baik itu bakat minat maupun karakter yang adaa paadaa dirinya.Sementara saat ini mereka para anak cenderung hanya diberikan pilihan harga mati yang artinya mau tak mau ya ini terimalah. Jadi tak bisa disalahkan juga kalo mereka hanya bisa dan tahu itu-itu aja, padahal mereka bisa tau dan bisa lakukan banyak hal yang tentunya berbasis pada apa yang dimilikinya karena anak itu unik. Keunikan mereka dapat diartikan bahwa mereka satu sama lain berbeda, maka janganlah perlakukan sama.

Realitas dilapangan keunikan anak tak dipandang, misalkan untuk kegiatan pembelajaran pada satu hari dibuat tugas yang sama semua menggambar, semua mewarna, ataupun yang lain. Mau tak mau anak harus ngikutin padahal tidak suka mungkin, tidak minat mungkin, ataupun dia bisa mengekplor dirinya lebih dari satu tugas sekaligus dengan bakat dan minatnya. Selain itu juga karakter mereka juga harus jadi bahan pertimbangan untuk memberikan arahan / tugas.Anak berhak mewarnai hidupnya dengan bebas karena keunikan mereka adalah daya dukung pengembangan dirinya.

Kayaknya akan lebih asyik kalo kita kembalikan mereka ke identitasnya sendiri dengan memberikan kesempatan keunikan masing-masing anak untuk mengembangkan minat dan bakatnya.Stop generasi peniru, selamat datang penerasi bahagia yang bangga bisa melakukan banyak hal bermanfaat untuk diri dan lingkungannya dengan daya dukung keunikannya. SEMOGA...