Keberadaan Pendidik PAUD menjadi faktor utama yang harus menjadi perhatian dari pemerintah (Kemendiknas), jika ingin pendidikan PAUD berhasil. Hal ini telah disadari sepenuhnya oleh Kemendiknas dengan bukti dimasukkannya aspek keterbatasannya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan. Juga dimasukkannya pengendalian dan penjaminan mutu pelayanan PAUD serta bantuan teknis/advokasi PAUD dalam penentuan kebijakan dan program PAUD Nasional (Muhammad, 2008:18-19). Peningkatan jumlah Pendidik PAUD yang ikut Diklat baik di tingkat Kabupaten, provinsi maupun pusat, dari tahun ke tahun terbukti semakin meningkat. Hal ini membuktikan pemerintah berupaya meningkatkan kompetensi Pendidik PAUD.

Kondisi realitas permasalahan PAUD tersebut, maka perlu dilakukan upaya pemecahannya. Satu di antara langkah yang dapat menjadi alternatif jalan keluar dari ketiga permasalahan yaitu pembenahan sistem pembimbingan pendidik PAUD. Perlu diupayakan terwujudnya sistem pembimbingan pendidik PAUD yang efektif dan efisien, sistem pembimbingan yang dapat meningkatkan kompetensi pendidik PAUD termasuk diantaranya adalah kinerja pendidik yang harus dipenuhi .

Sistem pembimbingan yang mempertimbangkan pemberian penghargaan atau imbal balik yang berimbang atas peningkatan kinerja pendidik PAUD.Pembimbingan yang berkelanjutan dan inovatif tentu akan dapat memberikan pilihan yang memuaskan semua pihak baik pemberi maupun pemanfaat program, dalam hal ini adalah pendidik PAUD dan juga penilik sebagai pengendali mutu program.Pilihan strategi pembimbingan yang tepat besar pengaruhnya pada hasil, kenyamanan, keluwesan yang memberi ruang bagi pendidik PAUD untuk lebih baik dalam pencapaian peningkatan kinerja pendidik.

Ragam pembimbingan yang selalu berkembang sejalan dengan kebutuhan dari program dan pendidik PAUD mau tidak mau menjadi tantangan bagi para penilik, untuk terberkembang pula . Sebagai misal pembimbingan yang memanfaatkan tehnologi informasi sebagaimana media sosial sekarang sangat diminati oleh semua kalangan begitupun dengan pendidik PAUD.Media sosial memberikan fasilitas yang memberikan pilihan bagi pemanfaatnya, termasuk fasilitas penggunaan pesan suara .

Pesan suara tanpa batas tempat dan waktu dapat menghubungkan pendidik PAUD dan para penilik selaku pengendali mutu program , memberikan keleluasaan kedua pihak dalam proses pembimbingan. Pendidik dengan mudah bertanya ataupun melaporkan terkait dengan lembaganya begitupun dengan penilik akan dengan secepatnya juga memberikan pembimbingan, sehingga mempercepat peningkatan mutu baik layanan PAUD.Penilik cukup menginventarisir media sosial pendidik PAUD , membentuk grup, dan proses pembimbingan dapat berjalan.