Klepon Cinta

Hari ini aku membuat cemilan klepon, kesukaan suami dan anak-anak. Memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di rumah. Tepung ketan, tepung beras, gula aren, pasta daun pandan, dan kelapa parut.

Aku melibatkan suami agar tak bosan selama stay at home. Ia menguleni bahan-bahan yang sudah kusiapkan di wadah, dan aku mengukus parutan kelapa yang muda. Sambil menguleni, kami bercerita tentang masa sekolah, sekali-kali kami tertawa mengingat peristiwa lucu yang pernah kami alami.

Setelah adonan sudah bisa dibentuk, aku mengajaknya berlomba membentuk bulatan klepon dan mengisinya dengan gula aren yang telah disisir halus.

Aku membagi adonan sama rata dan kuberitahu contoh bentuk dan ukurannya.

Dalam hitungan ketiga, kami mulai membuatnya. Ah ternyata suami lebih dahulu menghabiskan adonannya. Pastinya dialah pemenangnya, betapa tidak dari yang aku lihat ukuran bulatan kleponnya 2 kali ukuran yang aku buat dengan bentuk yang lucu. Ibarat kepala seperti kepala peyang. Hehe

Bundaran klepon aku masukkan ke dalam air mendidih. Dan setelah bulatan melayang di atas air, aku angkat satu persatu. Aku menata bulatan klepon di atas piring dan ditaburi parutan kelapa yang sudah diberi sedikit taburan garam.

Abaikan bentuk kleponnya. Yang terpenting kami hari ini bahagia ditengah pandemi covid 19 masih Allah beri kesempatan merawat cinta selama kami di rumah. Sehingga kami menamakannya" Klepon Cinta", karena dibuat dengan penuh cinta, semoga cinta kami terus tumbuh dan awet sampai maut memisahkan.

Meraih rida di Ramadhan hari ke-8 Jakarta, 1 Mei 2020