#Tantangan Gurusiana #Tantangan menulis hari ke-77 Pelayanan Prima Sang Tukang Sayur Himbauan pemerintah untuk menghindari keramaian dan tetap stay di rumah saja berdampak kepada mereka yang berpenghasilan harian seperti juru parkir, pedagang makanan dan minuman, tukang sayur keliling, pengemudi angkot, pengemudi ojek online dan sebagainya. Sebahagian besar dari mereka sulit mendapatkan penghasilan yang cukup, bahkan ada yang harus kehilangan pekerjaannya dan kembali ke kampung halaman. Upaya memutus mata rantai penyebaran virus covid 19 bukan berarti memutus pendapatan para pedagang kecil. Ada sebahagian mereka yang terus bertahan dan berjuang mengais rezeki untuk keluarganya seperti yang dilakukan oleh tukang sayur keliling disalah satu perumahan, sebutlah namanya Mang Jajang. Mang Jajang sudah lama sekali menjajakan dagangannya berupa aneka sayuran segar, makanan, minuman, aneka ikan segar dan ayam potong. Mang Jajang membawa dagangannya dengan sepeda motor. Di atas motor diletakkan papan kotak dan keranjang plastik untuk menaruh semua dagangannya. Sebelum wabah melanda, ia akan berkeliling komplek dan diwaktu tertentu ia kan berhenti di suatu tempat entah di tanah kosong fasum atau di depan rumah warga. Pelanggan biasanya menghampiri Mang Jajang membeli kebutuhan rumah. Dan hal ini tidak bisa dilakukan lagi setelah wabah virus dan warga diharuskan tinggal di rumah saja. Salah seorang pelanggan setia mengusulkan agar Mang Jajang tetap bisa melayani pelanggannya. Akhirnya keluarlah terobosan dibuatkan belanja online khusus warga perumahan. Pengurus Rukun Warga mencantumkan nomor handphone Mang Jajang kepada setiap warga di group warga perumahan. Warga yang ingin memesan kebutuhan untuk memasak mengirimkan sejunlah pesanannya dengan mencantumkan nama pemesan dan alamat rumah secara lengkap pada malam hari. Mang Jajang menghitung rincian biayanya dan menyampaikan ke setiap warga uang yang harus dikeluarkan. Mang Jajang akan mencatat seluruh pesanan para warga di perumahan itu diatas secarik kertas. Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, Mang Jajang membeli semua kebutuhan warga di pasar. Sepulang dari pasar, Mang Jajang segera memilah dan memasukan semua kebutuhan setiap warga di masing-masing kantong dan menempelkan tulisan rincian pesanan berikut total harga, nama dan alamat rumahnya, dibantu oleh istri dan anaknya. Setelah beres, ia segera menata kantong- kantong plastik berisi pesanan warga pada papan bersusun di atas motornya. Setiap warga menunggu di rumah masing-masing. Mereka sudah meletakkan sejumlah uang pas sesuai dengan total barang yang dibeli di dalam plastik kecil. Mang Jajang berkeliling perumahan, ketika sampai di depan rumah pelanggannya ia menggantungkan kantong plastik itu di pagar depan rumah. Ia akan memanggil pemilik rumah bahwa belanjaannya sudah tiba. Mang Jajang mengambil uang pas yang sudah disiapkan pemilik rumah. Keduanya saling diuntungkan seperti simbiosis mutualisma. Mang Jajang bahagia setiap hari menerima order dari pelanggannya dan warga juga diuntungkan tidak harus keluar rumah agar terhindar dari penularan virus covid 19 dan pastinya secara tidak langsung warga perumahan bisa membantu pedagang kecil seperti Mang Jajang. Mang Jajang juga selalu memberikan pelayanan yang baik kepada warga yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya. Dia selalu tepat waktu hadir di depan rumah warga dan berusaha memenuhi keperluan pelanggannya. Dia selalu bersikap ramah, dan melayani pelanggan dengan sabar. Mang Jajang dibantu istri dan anaknya di rumah saat malam hari Pelayanan yang prima Mang Jajang membuat para warga perumahan senang. Tak jarang mereka memberikan uang lebih kepada Mang Jajang. Semakin hari pelanggan Mang Jajang yang tinggal di perumahan tersebut semakin banyak. Kerja keras dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan menjadi kunci keberkahan hidup Mang Jajangdan kelancaran usahanya. Ia tetap dapat bekerja dan menafkahi keluarganya karena kepercayaan para pelanggan yang ia jaga dengan baik. Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020