Erni Wardhani

QUEEN ERNI ATAWA ERNI BERKATA...

Selengkapnya
Navigasi Web
PILIH ISTRI ATAU ANAK, DI MASA TUA?

PILIH ISTRI ATAU ANAK, DI MASA TUA?

 

Tantangan menulis hari ke-113

Hari ini saya sedikit tertegun ketika menonton podcast yang sudah agak lama, tapi baru saya lihat antara Denny Sumargo dan Bapak Ridwan Kamil. Dalam sesi bincang santai tersebut, Denny selaku host podcastnya bertanya kepada Kang Emil, dengan pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Siapa yang akan Kang Emil pilih, istri atau anak di masa tua, seandainya boleh memilih.

Kang Emil dengan tenang dan tegas tanpa ragu memilih istri dengan alasan  bahwa anak itu hanya dititipkan kepada kita. Di usianya nanti, anak kita akan berpisah dari kita.  mereka akan memiliki pasangan masing-masing. Memiliki suami atau isitrinya dan  akan berpisah dengan kita untuk menjemput takdirnya masing-masing. Sedangkan istri terus akan mengikut suami. Kalau ditakdirkan bersama sampai tua, berakhir sampai kematian.  Begitu kurang lebih paparan Kang Emil.

Jika diibaratkan, perkataan Kang Emil tersebut kurang lebih seperti ini. Keluarga tidak ubahnya seperti sebatang pohon. Jika suami adalah batang dan akarnya, dan istri diumpamakan sebagai ranting dan daunnya, anak digambarkan sebagai buah. Akar, batang ranting dan daun akan terus bersama sesuai takdirnya, tetapi buah tidak akan dinikmati oleh pohon tersebut, melainkan dimiliki oleh orang lain dan mereka akan menilai bahwa buah yang baik berasal dari pohon yang baik pula. Ibaratnya anak adalah buah berkat ibadah dari suatu pernikahan sepasang suami istri

Ketika pertanyaan tersebut dilontarkan kepada suatu komunitas kepenulisan, siapakah yang akan mereka pilih. Suami atau anak? Ternyata hasil dari rangkuman jawaban akan pertanyaan tersebut beragam dan memiliki alasan masing-masing. yang membuat saya terdiam beberapa saat  adalah ketika ada yang menjaawab dia akan memilih seseorang yang mau dengan setia mendampingi. Siapapun itu. Kalau suami, berarti dia adalah imam yang baik bagi istrinya, dan apabila anak yang ternyata setia mendampingi, dia pun tidak akan menolak, karena doa anak yang soleh adalah sebenar-benarnya penolong orang tua mereka di kemudian hari.

Akhirnya, semua adalah titipan, baik suami, istri, maupun anak. Meskipun anak berpisah karena menikah, akan tetapi semua juga memiliki takdir masing--masing. Perjalanan setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa bersama sampai tua, ada yang mendahului pergi. Mendekatkan diri kepada sang Pencipta adalah jalan yang terbaik.

Penulis adalah guru SMKN 1 Cianjur

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren tulisannya Bu Erni Wardhani, anak akan bersama keluarga barunya, sementara pasangan kita akan bersama kita selamanya, kalau bisa nanti menjadi pasangan di surga, Barokallah

24 Apr
Balas

Aaminn, Makasih hadirnya

30 Apr

Mantap ulasannya, Bu Erni. Salam sukses selalu.

30 Apr
Balas

Aamiin. Sukses juga yaaa

30 Apr

Aminn...mantap ulasannya bunda. Meskipun sy sdri blm siap menjawab biladitanya. He he ..sukses sllu

23 Apr
Balas

Ayo pilih, Bun heheheh. Dikiraa postingan saya gak muncul di orang lain, sebab Gurusiana kan lagi error

23 Apr

Mantap Ulasannya. Siapapun itu, suami atau anak yang penting masa tua tidak sendirian. Salam sehat dan bahagia selalu Bunda.

24 Apr
Balas

Aamiin. Maksih hadirnya, Bun....

30 Apr



search

New Post