Erni Wardhani

QUEEN ERNI ATAWA ERNI BERKATA...

Selengkapnya
Navigasi Web

THE TUXEDO

Tantangan menulis hari ke-114

BAB 3

Kembali kuanggukkan kepala tanda berterima kasih.

"Maskernya, jangan lupa, ..., oh ya, namamu siapa?" Taktik yang lumayan cerdas. Menanyakan identitas sambil mengingatkan sesuatu.

"Oh, shit!" Kutepuk jidat dengan telapak tangan kanan. Lantas kuambil masker di dalam tas, dalam hitungan detik, masker brokat cantik sudah terpasang di wajahku.

"Namaku Carolina. Dan...?" Aku berusaha ramah walau sedikit agak tergesa.

"Vicky Natakusumah." Tangannya tidak diulurkan, hanya merapatkan kedua belah telapak tangannya.

Aku sedikit terheran. Sepertinya dia bukan warga asli sini.

"Jika tidak keberatan, bolehlah simpan kartu namaku ini, siapa tahu suatu saat kita bisa sedikit tukar pikiran, maybe....

Kuterima kartu itu dengan cepat. Berarti, ada kesempatan untuk segera bergegas meninggalkannya, tentu setelah mengucapkan terima kasih.

Langkah sedikit kupercepat agar segera sampai di lobby. Pandangan berkeliling ke arah pintu dan jendela kaca yang berjejer.

"Carol!" Suara yang sangat kukenal, terdengar dari arah ruangan tamu. Tidak seperti biasanya, Billy turun dari mobil, dan menunggu di dalam gedung.

Aku tersenyum dan segera menghampiri.

"Maaf sedikit agak lama menunggu, ya, Bill. Tadi aku sudah mau sampai kantin, dan di jalan menuju sini, ngobrol sedikit dengan...."

Kepala refleks memutar ke arah belakang, sekadar mencari sosok bernama Vicky. Pandangan Billy mengikuti arah mataku.

"Hai, Bro. Nice to see you here!" Billy sedikit berteriak demi dilihatnya Vicky.

Vicky terlihat memandangku dan Billy, lantas tersenyum, dan menghampiri.

"Hai, Bill. Rupanya kau ada janji dengan Carol?"

Aku tersipu. Billy seolah senang mendengar Vicky tahu tentang pertemuan ini.

Terlihat keduanya lumayan akrab.

"Biasa, aku mau makan siang. Atau kau mau gabung, yuk!" ajak Billy.

Vicky seolah tidak mau mengganggu kami. Dia bilang, ada yang harus dikerjakan. Aku dan Billy lantas pamit.

"Kamu kenal di mana sama Vicky?" aku membuka percakapan begitu sudah berada di dalam mobil, dan Billy mulai mengarahkan mobilnya ke luar gedung.

"Tidak terlalu kenal, sih. Pernah beberapa kali bertemu di bandara dengan tujuan yang sama and kita ngobrol dikit. Just killing the time..."

Aku tersenyum tanpa memandang wajah Billy.

"Kamu mau makan apa, Honey?" Billy memandangku lembut.

"Up to you, Bill."

"You know, many restaurant are only available for takeout or delivery at this time. It caused by Corona. So..."

"Ya, kita makan sambil jalan aja. Its oke." Aku tidak banyak menuntut. Lagi pula jam istirahat. Jadi tidak terlalu leluasa.

Billy mengarahkan mobilnya ke arah Belltown. Jarak yang sangat dekat. Paling lama sekitar 10 menit dari gedung tempat kerja.

Betul saja, tak sampai 7 menit, mobil sudah berada di halaman restoran CJ's Eatery. Tidak terlalu banyak mobil yang antre, karena memang terdapat beberapa stand untuk yang take out.

Billy memesan bacon dan cheese burger, soft drink dan Hot Mess Bitch. Makanan kesukaannya.

Sambil menunggu pesanan, kubuka jendela mobil dan sedikit menghirup udara Seatle. Sambil memperbaiki tatanan rambut, tanpa sengaja terlihat mobil yang sangat kukenal.

...

Bersambung

Penulis adalah guru SMKN 1 Cianjur

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post