Raya Di Tempat Terindah
Shalat Idul Fitri di jalanan komplek saja, tidak berbaur dengan masyarakat luas seperti dulu-dulu. Dulu Shalat di lapangan terbuka atau mesjid-mesjid jika hujan. Saat ini semakin kecil kemungkinan bercampur masyarakat luas semakin baik.
Tiba pula selesai shalat biasanya pintu rumah dibuka, kadang sudah ditunggu bocah-bocah yang rajin berkunjung tak peduli anak siapa, kenal atau tidak, rahmat bagi kita jika ramai mereka datang karena sebuah penyemangat berupa salam tempel., sampai mereka balig maka mulai segan dengan berkunjung sebab salam tempel tersebut.
Kali ini semua umat Islam merasakan perbedaan itu. Habis shalat makan ketupat bersama keluarga, pintu ditutup. Anak-anak kecil itu tidak berani datang berkunjung. Sepi benar terasa. Kebiasaan yang sudah dilakoni hampir setiap tahun bahkan masa penjajahan sekalipun kata nenek-nenek masih meriah kunjung mengunjungi, mudik, walaupun diwaspadai serangan mendadak tiba-tiba namun tak ada serangan kala itu. Begitulah cerita nenekku sambil berurai air mata mengenang lebaran kali ini dari segi perbedaan yang amat signifikan.
#tantanganhari16
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar-benar terasa perbedaannya lebaran kali ini.
Luar biasa perubahan yang ditimbulkan Covid 19 ya Bun..
Semoga wabah segera betlalu agar aktivitas bisa kembali normal seperti semula
Semoga Corona cepat berlalu
Semoga Corona cepat berlalu