Ervina Yuni Sinaga

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ayahku, Pak J

Ayah memang bukan sosok yang pernah menyusui kita namun setiap tetesan keringat ayah menjadi susu bagi kita. Banyak kenangan indah bersama ayah. Ditengah kesibukannya, ayah masih menyempatkan diri untuk bermain dengan anak-anaknya. Kenangan masa kecil membuat kerinduan sangat mendalam pada ayah. Belajar naik sepeda bersama ayah. Awalnya tidak ada keberanian untuk menaiki sepeda namun berkat ayah, motivasinya menambah keyakinan untuk bisa naik sepeda.

Hari demi hari berulang-ulang diajarkannya cara menjaga keseimbangan badan. Sampai akhirnya tangan ayah terlepas dari sepeda, aku mengayuh sekencang yang aku inginkan.

Dihari libur, ayah tidak membawa kami berlibur ketempat yang jauh. Liburan cukup dirumah saja. Bermain kuda-kudaan, singa-singaan dan bahkan bermain panco. Melompat kepunggung ayah, bergantung ditangan ayah. Ototnya yang kekar mampu melayani kami untuk bermain.

Dihari minggu, ayah mengantarkan kami ke Gereja untuk mengikuti ibadah anak-anak "sekolah minggu". Ayah menunggu kami sampai selesai ibadah.

Memandikan kami disaat ibu sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Mandi dengan ayah adalah momen yang terindah dimana kami dibiarkan mandi masuk kedalam bak mandi. Saat air PAM mati, kami semua anak-anaknya dibawa mandi ke sungai. Sungai tersebut jaraknya lumayan jauh dari rumah. Banyak bebatuan disungai tersebut. Tak dibiarkan kami berjalan sendiri. Ayah sanggup menggendong dua anaknya sekaligus. Sambil berjalan terkadang adik bungsu diletakkan dipundaknya.

Disaat anak-anaknya sakit, ayah segera bergegas mencari obat. Tidak perlu siang ataupun tengah malam. Ayah selalu memastikan bahwa kami mendapatkan obat yang paling bagus dan cocok untuk kami.

Kayu bakar untuk memasak selalu disediakan oleh ayah. Kayu-kayu yang besar dibelahnya terlebih dahulu dengan menggunakan kampak. Disaat ibu sakit, sesekali ayah yang menggantikan posisi ibu didapur.

Setelah pulang mengajar disekolah, ayah lanjut pergi bekerja disawah maupun ladang. Pagi subuh sebelum berangkat kesekolah, ayah pergi kesawah untuk memeriksa kondisi aliran air. Rutinitas ini dilakukan ayah setiap harinya.

Untuk mengalirkan hobbynya, ayah bergabung dengan group musik tradisional batak. Jika ada undangan pesta, maka ayah akan mendapatkan uang tambahan. Dimusim pesta, ayah akan mendapatkan ramai permintaan untuk bermain musik. Dan ayah sangat senang.

Saat libur perayaan hari-hari besar, ayah mangkal dipangkalan ojek. Ya...ayah ikut mencari nafkah sebagai tukang ojek. Ayah tidak pernah malu. Jika langganan ojek banyak, ayah terkadang pulang hingga larut malam.

Sakin seringnya mengojek, ayahku lebih dikenal sebagai tukang ojek daripada seorang kepala sekolah. Jika ada orang yang mencari alamat rumah, maka yang disebut bukan Bpk J. Sinaga yang kepala sekolah. Tetapi orang-orang lebih kenal dengan sebutan Pak J yang tukang ojek.

Ya...ayahku memang tukang ojek. Meskipun itu hanyalah pekerjaan tambahan, kami tidak pernah malu.

Selain sebagai guru, petani, pemusik dan tukang ojek, ayahku juga seorang pemuka agama digereja kami. Ayah adalah seorang Vorhanger. Ini adalah istilah pimpinan tertinggi digereja Katolik yang ada didesa-desa. Selain jadi Vorhanger, Pak J adalah seorang Pemuka adat yang dikenal dengan istilah "Raja Parhata".

Ayahku sangat aktif dalam segala kegiatan dibidang sosial.

Namun sekarang ayah sedang menikmati masa-masa pensiunnya. Kesibukannya tidak seperti dulu lagi. Dan karena alasan kesehatan, ayah sudah mengurangi kegiatannya diluar rumah.

Sekarang anak-anaknya sudah dewasa dan masing-masing sudah berkeluarga. Namun kasih sayang dan perhatian ayah tidak pernah berkurang pada anak-anaknya. Dihari tuanya pun, ayah masih memperhatikan kami anak-anaknya.

Ayahku, Pak J

Ayahku hebat

Ayahku, sayang...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ayah maupun ibu mempunyai peran masing-masing dalam mendidik. Maka sudah selayaknya doa kita tuk mereka berdua.

01 May
Balas

Benar pak...kedua-duany mencurahkan kasih sayang dan perhatian yang tulus untuk anak-anaknya

01 May



search

New Post