Erwin Yarnita

Dilahirkan pada 7 Agustus 1971 di Simpangan OKU Sumatera Selatan. Alumni SDN 16 Baturaja 1984, SMPN 2 Baturaja 1987 SMAN 1 Baturaja 1990, IPB D 3 Pendidikan Bio...

Selengkapnya
Navigasi Web
Suamiku ternyata ODHA (54)

Suamiku ternyata ODHA (54)

54. Berita Menggelegar

"Bu Dokter, bangun Bu!"

Pipiku serasa ditepuk-tepuk. Samar terdengar suara orang memanggilku. Semakin lama suara itu semakin jelas terdengar. Aku berusaha membuka mata, namun rasanya berat sekali. Pelupuk mataku menempel seperti di lem saja.

Perlahan aku mencoba lagi dan samar terlihat banyak orang di sekitarku.

Setelah kesadaranku penuh, aku mencari-cari gawaiku.

"Bu Dokter mencari ini?"

Mbak Aisyah teman sekamarku mengangsurkan gawai milikku.

"Terima kasih, Ais!"

Segera kubaca ulang pesan yang dikirim Sonia. Ada dua foto yang dia kirimkan. Foto pertama adalah foto saat Mas Soni telah terbujur kaku berselimut kain batik dengan wajah terbuka. Senyum menghiasi wajahnya yang terlihat putih bersih.

Foto kedua adalah foto sebuah makam yang masih merah, tertutup bunga mawar dan melati yang cukup tebal.

Aku tak tahan melihatnya. Rasa sedih kembali hadir tanpa diundang dan tentu saja air mata mengalir tanpa bisa dibendung.

"Innalilahi wa Inna ilaihi ro ji'uun."

Kalimat istirja' lirih ku ucapkan. Lalu aku menengadahkan kedua tanganku, doa terbaik kulangitkan,

"Allahummagfirlahu wa afihi wa'fuanhu."

*

Setelah melaksanakan salat maghrib di Masjid Haram. Aku sedikit menepi, memilih tempat untuk melakukan salat gaib.

Rasa kehilangan selalu menyisakan luka di sudut hati ini. Tapi walau bagaimanapun perihnya luka, aku tetap berusaha untuk tegar.

"Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian."

Demikian nasehat robbani yang disampaikan Ustaz Taufiq , pembimbing umroh yang mendampingi kami.

"Dan sesungguhnya kita semua sedang antre, tanpa tahu kapan masa berpulang itu datang. Maka berbekallah. Dan sebaik-baik bekal adalah takwa."

Demikian lanjut ustaz Taufiq.

Setelah kembali ke hotel, aku segera menghubungi Sonia.

"Sayang, maafkan mama."

Sambil terisak-isak Sonia menceritakan jika papanya wafat dalam kondisi sujud, saat melaksanakan salat tahajud.

Sungguh Allah telah mengabulkan keinginan yang pernah dia sampaikan padaku dalam suatu kesempatan.

Saat itu kami sedang menikmati senja bersama di pantai Indrayanti, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pancaran warna jingga yang menghiasi langit, membuat suasana begitu syahdu. Sambil meraih pundakku, Mas Soni berkata,

"Hann, sungguh indah lukisan senja ini. Aku ingin jika kelak masa berpulang tiba. Aku ingin dijemput dalam kondisi terindah yaitu saat bersujud."

Aku mengaamiinkan doanya diiringi anggukan kecil berhias senyum.

Bersambung... .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah meninggal dalam kondisi bersujud insyaallah Husnul khotimah

20 May
Balas

Sedih banget kisahnya, semoga sehat selalu bunda Yarnita

20 May
Balas

Kereenn bgt crt yg sllu ku rindu ini Dinda. Lanjuutt...

19 May
Balas

Thanks Oma syantik.

20 May



search

New Post