Suamiku Ternyata ODHA (56)
56. Hadiah terakhir
Kuseka air mataku dengan kasar. Kutarik napas sehela, Sekadar membuka jalan agar oksigen yang bercampur dengan aroma mawar memenuhi rongga dadaku.
Setelahnya aku merasa lebih tenang dan bersiap untuk pulang ke rumah menemui kedua belahan jantungku, Sonia dan Zacky.
"Mamaaaaa!"
Zacky berlari menubrukku, diikuti Sonia. Ketika aku baru saja turun dari mobil.
"Papa, Ma!"
Zacky menyebut papanya di sela isak tangisnya dalam pelukanku.
"Iya sayang, ikhlaskan kepergian papa ya?"
Zacky semakin mengeratkan pelukannya.
Aku memberikan kesempatan padanya untuk menumpahkan segala kesedihannya. Setelah tangisnya mereda, kuseka sisa air matanya yang masih menggenang.
"Zacky anak laki-laki mama, anak hebat dan kuat. Yuk masuk!'
Zacky menurut saja dan memeluk leherku saat aku menggendongnya
"Eh sudah sampai, Hann?"
Bulik Ani dan Om Wid menyambut kedatanganku
"Iya Om, Bulik. Tadi saya mampir ke makam dulu.
Jawabku sambil mencium punggung tangan bulik Ani dan Om Wid secara bergantian.
"Kamu bersih-bersih diri dan istirahat dulu, Hann. Biar Zacky sama Om."
Aku menurunkan Zacky menuruti saran Om Wid, karena saat ini yang sangat kuinginkan adalah mandi lalu tidur untuk melepas penat setelah melewati perjalanan ribuan kilometer.
Baru saja aku merebahkan diri, tetiba terdengar suara ketukan di pintu kamarku.
"Siapakah yang datang?"
Aku membatin.
"Masuklah, pintu tidak dikunci!"
Dari balik daun pintu, terdengar suara Sonia,
"Ada tamu yang mencari mama."
Siapa gerangan tamu yang datang?
Bersambung... .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah penasaran. Lanjut bunda. Keren cerbungnya
Kisah yg selalu inspiratif bunda
Duh siapa gerangan tamu yang datang next bunda
Ada deh, hehehe. Terima kasih hadirnya neng geulis. Barokallah.
Duh siapa gerangan tamu yang datang next bunda
Waduh...siapa, ya? Bkn oma kan? Haha ..lanjutt Hana...eh Dinda Erwin ...he he
Siapa ya? Lanjut Bun. Makin seru ceritanya.
Alhamdulillah. InsyaAllah mom. Jazakillah khoir.