Erwin Yarnita

Dilahirkan pada 7 Agustus 1971 di Simpangan OKU Sumatera Selatan. Alumni SDN 16 Baturaja 1984, SMPN 2 Baturaja 1987 SMAN 1 Baturaja 1990, IPB D 3 Pendidikan Bio...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ternyata Suamiku ODHA (50)

Ternyata Suamiku ODHA (50)

50. Perjalanan Rohani

"Labbaik Allahumma Labbaik."

Lafal talbiyah terdengar menggema di dalam bus yang membawaku beserta rombongan menuju ke Bandara Adi Sumarmo, Boyolali.

Lalu lintas masih terliihat lengang saat bus membelah jalan menuju bandara. Waktu empat puluh menit tidak terasa. Setelah melakukan check in kemudian dilanjutkan dengan boarding pass. Kami semua duduk di ruang tunggu yang sangat nyaman. Lantunan lagu Tombo Ati yang dibawakan Opick, terdengar syahdu, meresap hingga ke relung kalbu.

Tidak menunggu lama, kami disilakan untuk memasuki pesawat yang akan terbang membawa kami menuju Kota Madinah Al Munawwarah.

"Bismillahi tawakkaltu 'alallah. La Haula wa la quwwata illa billah."

Take off berjalan mulus. Pesawat yang mengangkut sekitar empat ratus penumpang ini berukuran cukup besar. Suasana sangat nyaman dan kami dilayani oleh pramugari yang sangat ramah.

Perjalanan akan memakan waktu paling cepat sekitar sembilan jam. Untuk itu ustaz pembimbing menyarankan kami untuk beristirahat.

Beruntung aku mendapatkan tempat duduk di bagian pinggir dekat jendela, sehingga aku bisa menikmati indahnya gumpalan awan yang terhampar putih seperti lautan kapas.

Jika biasanya aku harus mendongak untuk memandang gumpalan awan yang berarak. Namun kini sebaliknya, posisi awan berada di bawahku.

"Allahuakbar."

Sungguh Allah Maha Besar dengan segala keagungan-Nya.

***

"Allahummaftahli abwaba rohmatik."

Doa kulafalkan saat memasuki pintu Masjid Nabawi. Masjid yang sangat luas dengan arsitektur yang khas. Masjid dimana jasad yang mulia Rasulullah Muhammad SAW bersemayam. Di masjid ini pula terdapat taman surga yang dikenal dengan Raudhah tempat mustajabnya doa.

Alhamdulillah setelah antre cukup lama, kini giliranku bersama rombongan mendapatkan kenikmatan bisa melaksanakan salat di Raudhah.

Kesempatan langka ini kumanfaatkan dengan melangitkan doa dalam sujud yang cukup panjang.

Aku menangis, bertobat memohon ampunan atas segunung dosa. Memohon kebaikan untuk urusan dunia dan akhiratku.

Kala segala hajat telah melangit, kurasakan ketenangan mengalir merasuk hingga ke ujung saraf.

Bersambung... .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

15 May
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih sudah berkenan singgah, Bu. Barokallah

15 May

Next bunda

15 May
Balas

Insya Allah neng. Hanupis

15 May

Hmmm...kerennya. lanjuutt dinda

15 May
Balas

Terima kasih Oma syantik

15 May

Cerita yang menawan. Semoga sehat selalu Bu Erwin Yarnita.

16 May
Balas

Aamiin. Jazakillah khoir ukhti

16 May

Barakallahu fiik

15 May
Balas

Wa Bariik fiik ustaz

15 May

Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu bu erwin

16 May
Balas

Alhamdulillah. Jazakillah khoir ukhti

16 May

Menarik ceritanya.

16 May
Balas



search

New Post