DATANGLAH Oleh : ERYKA SYAMS Semalam telah sampai ke penghujungnya Ada seikat perasaan lega bersua lagi kemuliaan miliknya Berkah, rahmat dan magfirah tercurah bagi semua Berkelana jiwa-jiwa kembali mencari suatu yang tak hilang Padahal gerbang itu terbuka sudah, mengapa berdalih Masih ada keangkuhan mentahta di bilik gelap berdarah Sedang janji begitu agungnya, sedang hadiah begitu megahnya Detik-detik begitu mulia, tak terlewat satu desah jua Malam-malam kelam menjadi bintang yang paling utama Semua tunduk dan sujud, tak ingin luput dari meraihnya Pohon-pophon di pucuk gunung, rerumputan melata bukit Tumbuhan merajut bumi, burung-burung di cakrawala langit Awan-awan siang bawah terik mentari bertafakur meminta Cacing dalam tanahpun mendengarnya, menangis takut tak terbagi Ikan, tripang dan udang di laut sana, berdesis hening meminta Khawatir tak sampai berita gembira itu di kedalamannya Tapi…. Bukankah DIA mengundang semua di bulan sangat mulia ini, tanpa kecuali Mengapa masih berdalih, meragukan ampunan dibentangkan olehNya Membuka bilik hati lewat kelaparan dan dahaga, agar merasa Dapatkah berbagi dengan penderitaan ini ??? Menahan diri dari segala keinginan tak terkendali Pandangan indah membutakan kelak di akhirnya Menutup pendengaran dari segala yang menipu daya Kecuali zikir, tadarus dan shalawat, mengingat segala kan berakhir Menyambung silaturahmi nikmat tiada tara, dan Dia memperpanjang rizqi karnanya Mengasihi anak yatim bersodaqoh, dan dengannya diganti 700 kali lipat Bagian mana yang masih disangsikan???? Ada Malam Kemuliaan di sepertiga bulan terakhir… Ribuan malaikat turun ke bumi, memohon siapa memohon padaNya Mengabulkan siapa meminta padaNya tanpa kesombongan diri Saat semua tunduk dan sujud ke bumi, cahaya melata di sudut-sudut bumi Memancar dari ketinggian langit , dari Arsynya Jejak itu tersisa dari seorang Rasul, Rasul akhir zaman Adakah yang masih dipertanyakan, karena sebuah keraguan???? Datanglah dengan kelapangan hati dan kelonggaran fikir Bahwa janjinya tak pernah mungkir… Datanglah….. Cileungsi, Ramadhan penuh damai, kala semilir angin mengilir jelang dhuhur, 01082011