PUISI
BERKEMULLAH
Eryka Syams
Huum.. huumm
Malam datang tiba-tiba
Jalan sudah lengang oleh kehidupan
Masih memberi sedikit ajar pada adik
Usai sudah tugas suci
Di tengah malam melaju di binar lampu peron
Mengapa redup sayu cahayanya
Huum.. huumm
Gumpalan asap menari-nari di tengah kota
Hang Tuah yang berjaya
Serasa menghirup gumpalan karbo
Rinai hujan beradu dengan roda motor
Asap... asap... dari mana asalnya
Mata mulai panik mencari dan mencari
Esoknya
Di ruang icu
Televisi berceloteh
Sambil kusaksikan bara api naik dan naik
Di ruang ini aku tak sendiri
Pasien-pasien tak muat lagi
Di bangsal pun jadi
Tubuh-tubuh tergeletak dengan oksigen dan nabulizer
Huumm...huuuummmmm
Api makin membesar dan melebar
Bumi Lancang Kuning membara
Penguasa tertawa
Huuaaa..haa...haa..haaa
Anak-anak menjerit
Hilang hari-hari menatap papan putih
Hilang ria celoteh di halaman sekolah
Hummm...huummmm tutup hidung rapat-rapat
Saok pintu dan jendela
Huumm ... huummmmm....
Bawa saja asapmu pada penguasa.
Cileungsi, 10092019, 00:42 wib.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar