Laboratorium Jejadian

#913

Ini sebutan buat laboratorium IPA di sekolahku.Bukan tanpa sebab. Sampai sekarang kami memang belum punya laboratorium sendiri. Karena berbagai alasan. Entah karena belum ada dana besar untuk sebuah ruang labor yang memenuhi syarat, atau karena memang dipandang belum begitu penting keberadaan labor bagi siswa tingkat menengah pertama. Yang pasti, kami guru IPA selalu urut dada setiap mau ke labor.

Ruang yang jadi labor sekarang adalah bekas kelas kecil yang tidak dipakai lagi. Ukuran siswa maksimal 22 orang. Sebuah ruang yang tidak begitu besar. Klo siswa masuk, maka hanya menyisakan sedikit ruang karena semua alat labor sudah mejeng juga disana. Tapi alhamdulillah bertahan sampai 2 tahun disini. Sebelumnya, alat-alat labor yang tidak seberapa jumlahnya, pernah ditempatkan di gudang yang disulap jadi lokal darurat. Pernah juga menumpang rak di ruang BK dan UKM. Dan pernah lagi menempati ruang pengurus pramuka berukuran kecil.

Begitulah. Untungnya guru IPA di madrasah kami tak pernah kehilangan kreatifitas. Selain siswa dikaryakan untuk mebawa dan membuat alat sendiri, belajar di labor dikal-akali dengan duduk lesehan, atau berdiri bersempit-sempitan. Asalkan hati kami masih lapang. Sebuah pelajaran berharga buat kami bahwa yang dibutuhkan harus menunggu lama untuk dikabulkan. Sabar lebih baik.

'

Padang, 11 Agustus 2022