Esti Munafifah

Esti Munafifah. Mengajar IPA di MTsN 1Kota Blitar sejak tahun 1999 hingga sekarang....

Selengkapnya
Navigasi Web
 Meranting Mawar Kuning

Meranting Mawar Kuning

Meranting Mawar Kuning (1)

Aku perempuan yang dikaruniani banyak kebahagiaan. Sungguh. Tapi aku juga sadar bahwa karunia itu sebuah misteri. Apakah itu memang karunia ataukah istidraj atau justru sebuah kebahagiaan penguji iman.

Aku menikah dengan lelaki yang tepat. Tampan, mapan, sabar, penyayang, dan religius. Aku sangat bahagia, meskipun aku hanya diberi kesempatan hidup bersamanya selama 13 tahun saja. Ketika sulungku berusia 12 tahun, Allah Yang Maha Penyayang mengambilnya. Kesedihan hadir tak terkira. Namun, kekuatan batin dan rasa ikhlas yang dikarunikan Allah padaku, telah menghapus segala duka.

Gelar janda dengan dua anak, tak lantas menjadi derita, karena aku mendapatkan amanah dua anak yang membahagiakan dan membanggakan hati. Laki-laki dan perempuan. Tampan dan cantik, berprestasi, dan memiliki pribadi salih salihah. Rasa jiwaku yang selalu wangi dan meriah, mengusir segala lelah, hingga tak terbersit lagi keinginan untuk menikah. Namun aku manusia biasa, pemilik napsu yang sudah digariskanNya. Libidoku kuredam dengan giat melakukan puasa-puasa sunah. Aku tenang bersandar pada Rabb-ku Sang Penyayang.

Lelaki sulungku meski masih usia dini, dia memberi rasa mengayomi. Mengayomi diriku dan juga menjadi panutan si bungsu. Bagiku anak sulungku adalah anugerah indah yang luar biasa. Sejak kecil mudah diarahkan dalam kebaikan. Karenanya, aku mendidiknya tidak setengah-setengah. Sebagai ibunya, aku mengetahui potensi anakku. Selain pandai di bidang akademik, dia juga memiliki berbagai talenta.

Jika malam hari anakku sekolah tarbiah. Di madrasah malam itulah anakku digembleng mental keagamaannya. Sejak kecil aku tak perlu untuk mengingatkan salatnya, sebagaimana anak-anak lain seusianya. Mendaras Al-Qur’an menjadi kebiasaannya, bahkan dia mampu dan telaten mengajari adiknya. Untuk talentanya aku juga mudah mengarahkannya. Sebagai mantan penyiar TV swasta, aku memiliki penampilan dan kemampuan public speaking yang lumayan baik. Bakatku yang satu ini menurun pada sulungku. Jadi aku tinggal memolesnya saja. Sejak kanak-kanak hingga remaja dia berprestasi tiada henti. Berbagai event telah dimenangkannya berkali-kali hingga tak terhitung jari. Mulai dari pildacil, pidato berbahasa Indonesia, dan berbahasa Inggris berhasil dimenangkannya. Tidak tanggung-tanggung, dari juara tingkat sekolah hingga Nasional.

Pengalaman kehidupan yang baik ini, terkadang membuat aku sangat keheraran jika melihat anak-anak dan remaja yang susah diatur atau nakal, baik di sekolah maupun di rumahnya. Bagaimana bisa orang tua kalah dengan anaknya sehingga tak mampu mendidiknya. Padahal banyak diantara mereka, anak dari orang alim dan mampu. Bagaimana bisa anak-anak mereka menjadi brutal. Bahkan aku sempat mengomeli seorang anak kyai yang menjadi anak jalanan yang bekerja sebagai mengamen. Apakah karena orang tua mereka tidak tegas mendidiknya dengan baik dan tak mengarahkan pada pendidikan agama? Bukankah orang tua mereka memiliki banyak relasi dan uang. Begitulah rasa heranku pada mereka. Pikiranku selalu meletakkan kesalahan terbesar pada orang tuanya, karena aku tak pernah merasakan kesulitan dalam mendidik anakku. Aku lupa pada Sang Pembuat Skenario kehidupan terbaik. Namun, setelah cobaan menderaku, aku bisa merasakan bagaimana pedihnya orang tua, atas cobaan yang ditimpakan pada anaknya. Sedih sekali, tak bisa terkatakan.

***

Setelah si sulung lulus SMA, wajarlah kalau aku berpikiran, anakku sudah memiliki kepribadian yang matang. Aku tak meragukannya lagi. Aku melepas dia kuliah tanpa ada rasa was-was. Tentu tak lupa kubersamai dengan do’a-do’a untuk kesalihan dan kesuksesannya. Di setiap akhir do’a tak lupa kumohonkan pada Rabb-ku agar mengangkat derajadnya sebagai orang yang beriman, bertaqwa, dan berilmu.

Anakku kuliah di PTN yang cukup ternama di jurusan yang lumayan keren. Dia juga masih sama seperti dulu, prestasi akademiknya bagus, aktif dalam organisasi di dalam dan di luar kampus. Sedangkan talentanya, membawanya mendapatkan pekerjaan sampingan, yaitu sebagai penyiar radio di kota tempat kuliahnya. Lumayan, HR-nya bisa untuk tambahan uang jajan. Kenikmatan ini selalu kulangitkan dengan rasa syukur dan puji-pujian pada Rabb-ku.

Usaha terus kuupayakan, doa tak putus kurapaklan. Aku selalu yakin doa-doa yang terus kualirkan pada anak-anakku, akan terijabah seperti yang kurasakan selama ini.

Selaksa peristiwa berlalu dengan warna-warni penuh suka cita. Namun tetiba angkara datang. Apakah suka citaku selama ini adalah istidraj? Kebahagiaan dan rasa bangga pada sulungku tetiba lenyap, nyaris tak berbekas, bak hangus terbakar api neraka. Sakit hati tak terperi, rasa kecewa tak terkira, dan rasa sedih tak jua beralih. Lelaki sulung yang kugadang-gadang kesuksesannya, drastis berubah.

Bumi terasa runtuh, menerpa jiwaku hingga luluh lantak, ketika kuterima kiriman tik tok dari nomor tak dikenal. Semula aku tak tahu bahwa pada tik tok itu anakku. Namun ketika kulihat namanya, Rara Wiraga, aku benar-benar terkejut. Beda sedikit dengan anakku yaitu Ahmad Wiraga. Dengan irama degup jantung yang semakin cepat, pupilku terus melebar tertuju pada sosok remaja perempuan berdandan ayu dengan polesan make up. Berpakaian seksi, berjalan lenggak-lenggok, senyum dan sorot matanya dibuat menggoda. Seperti seorang perempuan haus perhatian. Dia berubah menjadi mawar kuning, namun tak harum dan tak berduri. (Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post