Esti Munafifah

Esti Munafifah. Mengajar IPA di MTsN 1Kota Blitar sejak tahun 1999 hingga sekarang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Pernikahan Dua Alam (Jatuh di Lembah Perjanjian Dedemit, episode 2)

Pernikahan Dua Alam (Jatuh di Lembah Perjanjian Dedemit, episode 2)

Pernikahan Dua Alam (Jatuh di Lembah Perjanjian Dedemit, episode 2)

Akad nikah pun dimulai. Aku heran, mengapa aku bisa mengucapkan ijab qabul dengan lancar dengan berbahasa Arab. Di situ ada penghulu dan ada saksi yang berpakaian tak biasa. Pakaian yang dikenakan oleh semua orang yang ada di situ serba gemerlapan. Dandanannya juga aneh, para perempuan berpakaian gemerlap dan banyak yang menampakkan auratnya, terutama daerah sekitar pusar. Kalau pernah melihat sinetron jin dan jun, nah pakaian yang dikenakan orang-orang yang datang sangat mirip dengan para jin di sinetron tersebut, bahkan lebih kemilau dan glamor. Sedangkan calon istriku belum ditampakkan. Setelah saksi mengatakan sah, Mawar keluar dari kamar dengan pakaian indah dan mewah serta seksi.

Ini perempuan tercantik yang pernah ku kenal. Harum segar mawar pun menggoda hidung dan syahwatku. Mawar mencium tanganku lalu berbisik padaku, "Aku tak akan pernah melepaskan mu." Saat itulah aku mulai sadar bahwa aku sedang berada di alam lain. Aku juga jadi ingat kalau aku sudah beristri. Rupanya Mawar memahami kalau aku sedang kebingungan berada di alam mereka. Mawar segera menuntunku masuk ke kamar pengantin yang membuat aku lupa kembali bahwa aku telah beristri.

Sikap Mawar yang lembut dan agresif, membuat aku tak berdaya melakukan segala permintaannya.

"Halal," kata Mawar. Aku pun menikmati gairah asmaraloka di alam berbeda. Melihat mawar yang begitu menggairahkan, aku begitu gemas. Ku lampiaskan rasa gemas ku dengan mencubit pipinya. "Wouw!" Aku kaget setengah mati, karena cubitan ringan yang kuberikan ternyata membuat pipi mawar cuwil. Aku menjerit kuat. Itu jeritan ketakutan yang pertama kali kulakukan sebagai seorang lelaki. "Jangan takut, aku tak bermaksud mengganggumu. Aku hanya ingin menghalalkan rasa cintaku. Aku sangat mencintaimu. Aku tak butuh cintamu. Aku hanya butuh ragamu dengan cara yang halal."

Mawar menghiba dan meratap dengan kondisi pipinya yang cuil. Sesaat kemudian, mataku tak mampu lagi menatapnya. Mawar hilang dari penglihatan. Saat itu juga aku sadar, aku sedang berada di kamar, sendirian, tanpa istriku.

Aku jadi bertanya-tanya, apakah tadi aku sedang mimpi, ataukah aku sedang berada di dunia lain. Ada sesuatu yang kurasa basah, tapi aku tetap belum mengerti, apakah ini mimpi atau nyata. Sejenak aku termenung, untuk membuat kesimpulan tentang kejadian yang baru ku alami hingga waktu sepertiga malam tiba.

Astaghfirullah, aku tetap tidak bisa berpikir tentang kejadian itu. Aku segera beranjak dari ranjang, bergegas menuju kamar mandi. Sekelebat Mawar menampakkan diri. Sungguh aku benci dengan keadaan ini. Sambil meraung mengucap nama Mawar, ku hantam dinding tembok kamar mandi. Mawar pun datang. Dia berdiri tepat di hadapanku, di tengah-tengah pintu kamar mandi. "Jangan bersedih, jangan bingung. Kamu tidak melakukan kesalahan. Kamu sudah sah menjadi suamiku. Kamu harus mandi besar." Lalu mawar menghilang kembali.

Dengan hati yang masih berselimut emosi, aku mengambil gayung. Ku gerujukkan air di kepalaku berulang-ulang, hingga air mengguyur rata di seluruh bagian tubuhku. Di sepanjang rentang waktu mandi besar pikiranku semakin kalut.

Namun, akhirnya aku telah menyadari, bahwa aku kini memiliki dua dunia. Dunia bersama istri sahku dan dunia bersama istri sahku juga, Mawar.

"Ya, Robb, bantu hamba keluar permasalahan ini." Berulang kali aku mengucap kata itu, dalam sujudku di waktu menjelang subuh.

(bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post