Esti Widayanti S. Pd.

Mengajar di SDN.Tawangrejo II Kab. Pasuruan Tepatnya di Kecamatan Pandaan.Pengangkatan PNS pada tahun 2008 .Berawal dari hoby menulis akhirnya dapat gabung deng...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengatasi Masalah di Kelas Dengan Menggunakan Pendekatan "Muridku Sahabat Terbaikku"

MENGATASI MASALAH DI KELAS DENGAN PENDEKATAN “MURIDKU, SAHABAT TERBAIKKU”

ABSTRAK

Pendidikan dewasa ini sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat baik masyarakat bawah, menengah maupun masyarakat atas.Kebutuhan ini sangat berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat berperan dalam mencetak anak didik yang lebih berkarakter dan berwawasan kebangsaan.

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang banyak diketemukan anak didik yang semakin berani kepada orang tua dan guru.Mereka lebih mengedepankan keegoisanya dan emosional dalam menghadapi masalah. Untuk itu dibutuhkan seorang pendidik yang peduli dan kreatif untuk menghadapi masalah psikologi mereka

Berdasarkan metode studi kasus yang penulis lakukan pada peserta didik sekolah dasar banyak ditemukakan persoalan yang mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, terutama yang semakin dominan adalah emosi dan kenakalan siswa yang sangat sulit untuk diatur.Dari studi kasus tersebut penulis menggunakan pendekatan dimana murid kita posisikan menjadi sahabat terbaik kita di kelas. Sahabat akan selalu menerima kekurangan dan memberikan solusi yang terbaik dalam mengatasi setiap permasalahan.

Kata Kunci : Penndidikan, Persahabatan ,Keharmonisan

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hak dari setiap warga Negara sesuai dengan pasal 31 ayat 1.Dengan bunyi pasal tersebut pendidikan merupakan kunci keberhasilan setiap warga Negara dalam menggapai cita-cita.Dengan pendidikan setiap warga negara terutama yang menyangkut dengan masa depan anak bangsa perlu diperhatikan, baik segi pengetahuanya itu sendiri maupun pribadi siswa yang perlu ditempa agar tercipta anak bangsa yang lebih berkarakter.

Lingkungan dimana anak didik berada biasanya akan mempengaruhi pribadi anak tersebut. Sehingga kita harus berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata.Orang tua dirumah lebih dominan dalam perkembangan siswa sedangkan di lingkungan sekolah, anak hanya butuh waktu beberapa jam untuk bersosialisasi dan menimba ilmu.Untuk itu dibutuhkan sebuah pendekatan yang lebih dalam agar tujuan pendidikan itu sendiri dapat terwujud.Menjalin hubungan baik dengan murid dapat dimulai dengan ikatan persahabatan agar mereka dapat berbicara terbuka dengan kita selaku guru di kelas.

Banyak kasus yang terjadi di lembaga pendidikan terutama kenakalan siswa dan emosi yang tidak terkendali. Mereka cenderung melampiaskan emosi di depan guru dan teman-temannya melalui perilaku yang melibatkan fisik maupun perilaku yang menyimpang. Dalam hal ini peran guru sangat penting untuk mengatasi hal tersebut, karena guru berinteraksi langsung dengan kondisi siswa yang sangat mejemuk ,berbeda dengan orang tua siswa yang hanya menghadapi satu anaknya saja.

Kondisi siswa yang majemuk terkadang dapat dijadikan bahan pembelajaranyang positif dimana karakter siswa dapat menggambarkan kesatuan utuh dari berbagai sifat dan karakter. Sebagai seorang pendidik dapat belajar banyak dalam mengatasi situasi yang sangat komplek tersebut.

Untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi sangat dibutuhkan sebuah pendekatan yang mampu menyelesaikan segala permasalahan yang ada terutama permasalahan yang berhubungan dengan tingkah laku dan kenakalan siswa di kelas. Guru sebagai motivator perlu mengembangkan keilmuanya dalam mempelajari psikologi peserta didik

TUJUAN

Tujuan pembuatan artikel ilmiah ini adalah untuk menciptakan keharmonisan antara guru dan siswa dikelas sehingga siswa akan merasa nyaman belajar dikelas dan siswa lebih aktif serta mampu serta berani dalam menyampaikan ide-idenya atau pendapat.Sedangkan guru akan mudah menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan mudah mengontrol siswa di kelas.

METODE

Dalam analisis masalah artikel ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi kasus dari kelas sebelumnya berdasarkan informasi guru yang mengampunya, pengamatan latar belakang psikologi dan sosialnya , pengamatan tingkah laku serta pengamatan factor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.Dengan menempatkan siswa menjadi sahabat diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran di sekolah dasar

PEMBAHASAN

Seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya perlu memahami anak didiknya dengan baik.Dibutuhkan pengetahuan yang luas dan berpikir kritis dalam segala hal.Masing-masing individu mempunyai sifat dan karakter yang berbeda di dalam kelas.Seorang guru yang selalu dihadapkan pada permasalah yang sama akan cenderung bosan dan membiarkan kelas berjalan apaadanya. Hal ini sangat berpengaruh pada peserta didik. Bagaimana kalau dihadapkan pada situasi siswa nakal ?. Mungkin sebagian akan menjawab diberi sanksi atau hukuman agar mereka sadar dengan kenakalanya.

Guru harus mengetahui latar belakang mengapa siswa berperilaku seperti itu.Maka diperlukanya hubungan timbal balik untuk mencari pemahaman tentang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial.Guru harus menekankan pada pentingnya pemahamanterhadap asal mula dan penyebab terjadinyaperilaku dan pikiran peserta didik ( Baron& Byrne tahun 2004).

Dalam hubungan persahabatan disini guru menekankan pada pengamatan aspek sosial maupun psikologi peserta didik,kemudian membuat kesimpulan untuk mengatasi permasalahan permasalahan pada proses pembelajaran.

Ada beberapa cara seorang guru dalam menyelesaikan permasalahan lewat hubungan persahabatan, antara lain:

1.Penulis dihadapkan pada persoalan peserta didik yang mempunyai perilaku kasar dan suka berkelahi. Ini terjadi berturut-turut dilakukan dikelas. Siswa sangat agresif dengan barang-barang sekitarnya .Teman teman sebayanya dijadikan pelampiasan emosi. Yang perlu dilakukan olehseorang guru untuk membantu mengatasi persoalan sahabatnyaadalah :

a. Mengetahui latar belakang

Dengan mengetahui latar belakang peserta didik akan mempermudah bagi seorang guru untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh peserta didik. Lingkungan dimana peserta didik tinggal sangat berpengaruh jiwa mereka. Kebiasaan yang salah tidak pernah diluruskan akan menjadikan anak berbuat semaunya, bahkan berani berlaku kasar dengan orang yang lebih tua. Peran orang tua sangatlah penting untuk membantu guru di rumah dalam hal pengawasan .

Komunikasi antara guru dan orangtua yang mempunyai anak bermasalah perlu ditingkatkan,karena informasi sekecil apapun dari orang tua atau walimurid akan membantu guru untuk melakukan tindak lanjut kepada peserta didik. Sehingga akan terjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dalam perubahan tingkah laku. Dirumah siswa akan menjadi patuh, di sekolahpun siswa akan menjadi seorang yang patut dibanggakan.

Prestasi siswa adalah tanggung jawab bersama, perlu dikelola dan dibina dengan bijaksana Perasaan dan hati perlu dipertimbangkan juga. Semakin anak diperhatikan dengan penuh kesabaran mereka akan semakin termotivasi dalam melakukan hal-hal yang positif. Guru adalah teladan mereka di sekolah.Untuk itu sebagai teladan berilah contoh-contoh yang baik dengan perilaku yang mencerminkan seorang pendidik yang cakap,mulia dan berwawasan luas.

Perkembangan mental,emosi, dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh kondisi system saraf, kelenjer, dan organ-organ merupakan factor genetis yang menentukan stabilitas emosi siswa sehingga kapasitas mental, kesehatan mental, emosi dan kepribadian lebih banyak dipengaruhi hereditas. Sementara sumbangan factor lingkungan terhadap perkembangan mental, emosi dan kepribadian terjadi dalam bentuk lingkungan siswa baik keluarga, sekolah, teman, atau masyarakat luas. Artinya, lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang, keceriaan cenderung akan membentuk individu yang memiliki kesehatan mental dan emosi yang lebih baik ( Wasty Soemanto, 2013:76 )

b. Melakukan pendekatan

Sejatinya peserta didik di sekolah dasar adalah sosok manusia kecil yang menuju pendewasaan dan dalam perjalanan hidupnya selalu dihadapkan pada kondisi yang terkadangtidak sesuai dengan yang di harapkan.Kalau dilihat dari lingkungan sekitar mungkin ada salah satu penyebab yang sangat dominan dari kedua orang tuanya atau kondisi sosial lainya di rumah.Hal ini mengacu pada pola pikir yang bertentangan dengan kata hatinya.

Pendekatan disini dilakukan dengan cara guru membutuhkan mereka, bukan mereka yang membutuhkan guru dengan kerendahan hati dalam menghadapinya.Ketika dalam pembelajaran hendaknya peserta didik selalu dillibatkan dengan cara misalnya menyuruh melakukan sesuatu yang dapat memberikan respon baik seperti menghapus papan tulis,mengambilkan sesuatu di ruang guru, memecahkan masalah hitung matematika walaupun kita sebagai pengajar mengatahui jawabanya,meminta bantuan dalam hal sekecil apapun dengan mengucapkan kata terima kasih karena telah membantu. Hal ini harus dilakukan berulang-ulang agar siswa merasa dihargai dan dihormati oleh guru.Semakin banyak bantuan yang guru minta akan semakin menguatkan mental peserta didik yang berperilaku negative tersebut.peserta didik akan merasa senang dan bangga kalau kita sebagai guru menempatkanya dengan bijak dan menghormatinya dengan segala kekurangannya. Hukuman tidak menjamin anak akan merubah sikapnya tetapi akan memperburuk keadaan. Jadikanlah peserta didik tersebut seseorang yang selalu dibutuhkan dan selalu dihargai . Sedikit demi sedikit mereka akan menyadari bahwa mereka dibutuhkan oleh orang lain dan mereka sangat berperan dalam kelangsungan proses pembelajaran

.Biasanya seorang pendidik hanya akan memarahi atau memposisikan mereka sebagai anak nakal yang jarang diperhatikan aspek-aspek psikologinya. Semakin direndahkan akansemakin membuat mereka tidak berarti. Tetapi ketika kita selalu menghargai dan memerintah melakukan tindakan yang positip,psikologi mereka akan tumbuh dari merasa tidak dibutuhkan menjadi seorang yang selalu dibutuhkan dikelas. Memberikan wawasan bahwa yang baik tidak harus didasarkan pada tingkatan pengetahuan akademik saja tetapi pola pikir tentang kepedulian lingkungan dan sosial yang membuat mereka bangga akan sikap dan tanggung jawabnya.

Guru harus memahami psikologi peserta didik dalam menghargai yang telah dilakukan atau di perintahkan oleh guru dan jangan pernah melupakan ucapan terimakasih,diawali dengan permohonan maaf pada saat kita akan memerintah peserta didik untuk melakukan sesuatu seperti “ Maaf, tolong ambilkan tas ibu yang tertinggal dikantor tadi”. Hal kecil bagi kita tapi bagi peserta didikadalah sesuatu yang sangat membanggakan karena gurunya telah memberikan kesempatan dan memberikan apresiasi yang berupa ucapan terima kasih atas apa yang telah dilakukannya.

c. Posisikan peserta didik sebagai pribadi yang dewasa selalu diajak bertukar pendapat ketika menemukan keganjilan pada perilakunya ,berdiskusi kecil dengan cara berbicara empat mata dengan pendekatan psikologi seperti sesekalimenanyakan hobi atau makanan kesukaan,hewan piaraan dan lainya yang berhubungan dengan pribadinya. Pembicaraan yang santai akan menjadikan pikiran peserta didik lebih rileks sehingga tujuan pemecahan masalah akan lebih mudah. Biasakan selalu tersenyum ramah dan memberi kesempatan yang sama tanpa melihat perbedaan yang ada.

Diawal dan diakhir pembelajaran guru hendaknya tidak lupa memberikan nasehat serta motivasi yang membangun pola pikir agar peserta didik dapat bercermin dengan diri sendiri dan dapat merubah sikap .Kegiatan rutinitas seperti inilah yang dapat mendekatkan mereka dengan guru. Semakin dekat hubungannya maka akan semakin mudah untuk diatur dan dikontrol perilakunya..

Mengoptimalkan jam istirahat untuk melakukan pendekatan emosi, psikologi, melakukan komunikasi lebih intensif, mengakomodasi ide ide kreatif peserta didik , menggali apa yang di harapkan, masalah apa yang dihadapi, oleh peserta didik agar tercepai tujuan pembelajaran yang efektif .

2. Ketika dihadapkan suasana kelas sangat agresif dan kurang motivasi untuk belajar salah satu cara yangdilakukan oleh guruadalah mengkondisikan peserta didik dengan cara duduk berkelompok atau membuat formasi duduk yang baru yang dapat membuat peserta didik saling berinteraksi, anak pendiam digabungkan dengan peserta didik yang lebih agresif.

Selain itu membuat materi kerja kelompok terutama pelajaran yang berhubungan dengan hafalanbertujuan untuk lebih mudah memahami materi dan menyatukan inspirasi peserta didik yang berbeda sehingga kecenderungan untuk agresif ataukurang motivasi bisa terakomodasi .

Model pembelajaran diskusi guru harus dapat memancing peserta didik untuk berpikir kritis dengan lingkungan sekitar kelompok. Jika guru berpikiran pasif, anak didik akan mengikutinya dengan berpikir malas-malasan dan tidak mau bersosialisasi. Prestasi belajar yang baik menunjukkan adannya proses belajar dan pembelajaran yang baik pula. Sebaliknya, proses belajar dan pembelajaran yang kurang baik akan terlihat dari mayoritas prestasi belajar yang kurang memuaskan.

Dengan kerja kelompok akan timbul interaksi soial yang tinggi dimana akan menumbuhkan jiwa toleransi pada siswa, menumbuhkan jiwa-jiwa siswa yang mau menerima perbedaan atau keberagaman, serta mengembangkan keterampilan social siswa.

KESIMPULAN

Dengan menjalin persabatan yang baik dengan siswa akan mempermudah guru dalam berinteraksi social dengan peserta didik. Guru bukan hanya sebagai motivator saja melainkan dapat dijadikan teman dan orang tua bagi peserta didik. Keharmonisan tersebut akan menghasilkan buah pikiran yang dapat memacu prestasi belajar dan bertingkah laku yang baik.

Proses pembelajaran di kelas bukan lagi sebuah kegiatan rutinitas yang membosankan melainkan sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, dalam segi sosial peserta didik dapat berhubungan dengan guru dan teman dengan menghargai dan menghormati, sedangkan dalam segi mental peserta didik akan merasa nyaman dan dihargai prestasinya. Dengan segala perbedaan dan kekurangan tersebut tidak dijadikan beban melainkan sebuah proses menuju kedewasaan.

Guru dengan hati yang lapang dapat menerima peserta didik tanpa berkeluh kesah. Kekurangan peserta didik bukan lagi sebagai penghalang dalamproses pembelajaran dikelas.Karena pada sejatinya peserta didik merupakan objek yang sarat akan perlakuan yang baik ,bimbingan yang tulus dan perhatian yang lebih. Di kelas peserta didik merupakan siswa yang pantas untuk dihormati dan dihargai , sekecilapapun kesalahan masih ada jalan yang baik untuk mengatasinya tanpa melalui sangsi atau hukuman.Dihargai dan dihormati mental peserta didik akan semakin kuat dan terarah. Keyakinan seperti itu sangat membantu dalam proses pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Memahami peserta didik sangatlah penting bagi seorang guru.Jiwa dan mental anak anak sekolah dasar masih butuh penanganan yang sangat khusus.Tidak hanya kesabaran saja melainkan niatan yang baik perlu dikembangkan oleh seorang guru sekolah dasar.Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang harus benar-benar tersampaikan dan benar secara teorinnya.Sedangkan sikap dan karakter siswa, kita sebagai guru wajib menciptakan dan membentuk menjadi sosok yang mulia dan bermartabat.

Ketika seorang guru tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didik yang lain, sebenanrnya guru tersebut telah mematikan kreativitas peserta didik yang lainnya. Kesempatan bukan hanya untuk siswa yang menonjol saja justru sebaliknya fokuslah pada peserta didik yang kurang mampu dalam berpikir . Kesempatan selalu memberi semangat untuk mengevaluasi diri apakah siswa tersebut berkembang atau tidak.Kesempatan juga dapat memberikan kontribusi terbesar dalam mengubah pola pikir peserta didik

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan selesainya artikel ilmiah ini penulis sangat bersyukur dan berterimakasih kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Anugrah yang berupa kesehatan serta pikak-pihak yang telah membantu dalam proses penulisan artikel ilmiah .

Ucapan terimakasih ini juga penulis sampaikan kepada Pengawas SD dan Kepala Sekolah SDN. Tawangrejo II yang selalu memberikan dukungan moriil kepada penulis untuk meningkatkan kinerja guru agar lebih baik lagi dalam mengemban tugas menciptakan anak bangsa yang cerdas baik jasmani maupun rokhani.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat lengkap.....

25 Mar
Balas

maturnuwun pak smoga dengan sagusabu 4 saya bisa menulis dengan baik.Amin

25 Mar
Balas

Mbak... no hp jenengan yg di group pakai nama siapa? hehe

27 Mar
Balas

masrikan esti widayanti

29 Mar



search

New Post