Esti Widayanti S. Pd.

Mengajar di SDN.Tawangrejo II Kab. Pasuruan Tepatnya di Kecamatan Pandaan.Pengangkatan PNS pada tahun 2008 .Berawal dari hoby menulis akhirnya dapat gabung deng...

Selengkapnya
Navigasi Web

PERAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PESERTA DIDIK DI ERA PENDIDIKAN KEKINIAN

PERAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PESERTA DIDIK DI ERA PENDIDIKAN KEKINIAN

Nama : ESTI WIDAYANTI, S.Pd

Tempat / Tgl lahir : Cilacap, 13 Oktober 1969

Pekerjaan : PNS

Unit Kerja : SDN. Tawangrejo II Kec. Pandaan Kab. Pasuruan Jatim

ABSTRAK

Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Karena dengan pendidikan akan tercipta manusia atau insan yang beradab ,mempunyai akal budi dan perilaku yang baik. Dengan pendidikan pula akan tumbuh rasa percaya diri dan kematangan dalam berpikir. Untuk itu peran keluarga sangatlah mendukung untuk mencapai pendidikan yang dimaksud, terutama peran orang tua.Karena dalam kenyataan yang ada, mereka sebagai pengasuh anak sangat dominan dalam pembentukan karakter anak-anaknya.

Anak diibaratkan sebagai kertas putih yang belum tergores warna, oleh sebab itu sangatlah dibutuhkan sentuhan yang sangat hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada perkembangan jiwa mereka.Keluarga memiliki andil yang begitu besar, sebab hanya dirinya yang mengetahui perkembangan mereka.

Oleh sebab itu penulis mengangkat tema pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan era kekinian.Dalam era globalisasi kita harus jeli dalam menyaring informasi agar pendidikan dapat menciptakan tehnologi yang berpengaruh positif dalam mencerdaskan anak bangsa.

Kata Kunci : Pendidikan, Pendidikan kekinian, Peran keluarga,

PENDAHULUAN

Media social saat ini sangat diminati oleh semua orang, baik anak kecil, dewasa maupun orang yang sudah lanjut usia. Mereka sangat aktif dalam mengikuti setiap perubahan.Terkadang melupakan waktu hanya untuk update status. Fenomena ini sangat berpengaruh pada pendidikan , yang saat ini sangat dibutuhkan dalam menciptakan sebuah karya ,baik pengetahuan, tehnologi maupun keimanan dan ketaqwaan.

Setiap insan berlomba untuk menjadi terkenal di social media, setiap orang menciptakan karya-karya yang dapat dilihat di Youtube dan menciptakan sosialita-sosialita baru yang bermodal besar , dan masih banyak karya-karya lain yang saling berebutan untuk eksis di dunia maya.

Pendidikan Era kekinian sebenarnya terfokus pada objek yaitu manusia yang mengaplikasikan pendidikan dalam kehidupan sehariharinya.Kekinian bukan hanya untuk menuju ke modern dalam berpikir dan bertindak ,kekinian seharusnya menjadikan manusia tambah beradab tanpa meninggalkan adat ketimuran yang sudah membekas pada bangsa Indonesia. Hal yang sangat wajar apabila kita menyikapi pendidikan kekinian dengan selalu mengikuti perkembangan zaman. Hal yang salah apabila pendidikan kekinian menjadikan manusia selalu meniru ha-hal negative akibat pengaruh luar.

Peranan keluarga sangatlah penting agar pendidikan kekinian dapat sejalan dengan pemikiran dan pemahaman anak bangsa.Menciptakan anak bangsa dengan era glabalisasi saat ini tidaklah mudah ,butuh contoh-contoh positif dari pihak keluarga maupun lingkungan sekitar.Lingkungan sehat adalah lingkungan yang dapat memberikan motivasi dan nilai-nilai moral dalam memahami hakekat hidup.

TUJUAN

Tujuan pembuatan artikel ilmiah ini adalah untuk memahami peranan keluarga dalam menghadapi pendidikan kekinian.Karena berbagai macam masalah-masalah yang timbul dalam dunia pendidikan di Indonesia, merupakan indikasi adanya persoalan-persoalan kekinian yang perlu diperhatikan.Tanpa adanya kerjasama antara pendidik, khususnya guru dan keluarga dikhawatirkan anak tidak dapat terkontrol dalam mengikuti proses pembelajaran maupun berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

METODE

Dalam analisis masalah artikel ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang sedang berlangsung saat ini atau saat lampau yang berkenaan dengan pendidikan. Sehingga akan diperoleh tahapan-tahapan dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan kekinian dan peran keluarga

PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan hak dari setiap warga Negara sesuai dengan pasal 31 ayat 1.Dengan bunyi pasal tersebut ,pendidikan merupakan kunci keberhasilan setiap warga Negara dalam menggapai cita-cita.Dengan pendidikan setiap warga negara terutama yang menyangkut dengan masa depan anak bangsa perlu diperhatikan, baik segi pengetahuanya itu sendiri maupun pribadi siswa yang perlu ditempa agar tercipta anak bangsa yang lebih berkarakter.

Saat ini banyak kritikan yang dilancarkan terhadap pendidikan atau tepatnya terhadap praktek pendidikan. Semua pihak sepakat bahwa nasib suatu bangsa di masa depan sangat tergantung pada kontribusinya pendidikan. Shane (1984:39),misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok. Pendapat yang sama juga bisa kita baca dalam penjelasan umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (UU No.20/2003), yang antara lain menyatakan:”Manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Dengan demikian, pendidikan memikul amanah yang sangat besar dalam menyelaraskan pendidikan saat ini atau istilahnya pendidikan kekinian. Perlu dipertimbangkan untuk menuju pendidikan kekinian karena di masa depan manusia dituntut untuk tidak mengelakkan tanggung jawab atas konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukannya

Pendidikan kekinian sangat berhubungan dengan subyek dan objek yang sarat dengan permasalahan. Banyak diketemukan persoalan-persoalan diluar nalar mereka.Sehingga dibutuhkan peran keluarga dalam memimbing, mengarahkan, dan mengaplikasikan kearah yang lebih baik lagi.

Trend abad ke 21 sangat kuat pengaruhnya terutama pada sector kehidupan dan pendidikan. Dunia pendidikan harus mau menerima dan menghadapi dinamika globalisasi sebagai bagian dari permasalahan pendidikan kekinian. Juga mampu memberikan inovasi-inovas baru.

Sering kita temukan orang tua yang menuntut anaknya selalu berprestasi di sekolahnya. Mereka selalu menanyakan dapat nilai berapa? atau rangking berapa? Sejatinya pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan memotivasi anaknya, malah justru menekan mereka, sehingga apa yang mereka lakukan atau kerjakan tidak akan murni dari pemikiran mereka.

Untuk mendapatkan rangking atau nilai yang tinggi mereka melakukan hal-hal yang tidak patut ditiru semisal mencontek teman atau membuka buku. Tuntutan nilai tinggi itulah yang menjerumuskan mereka

Sebenarnya peran keluarga harus selalu mendukung, apapun hasil nilai yang didapat, sudah sesuai dengan kemampuan mereka. Anak diharapkan mampu memahami ilmu yang disampaikan guru.Bukan hanya untuk mengejar nilai tinggi saja.Ketika seorang anak mampu memahami pelajaran di sekolah tentunya suatu saat akan memperoleh hasil yang memuaskan.

Sebagai keluarga yang baik,banyak hal- hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Berkomunikasi

Selalu berkomunikasi antar keluarga dengan dialog-dilog kecil dapat mengakrabkan anggota keluarga sehingga akan memberikan solusi ketika mereka mendapatkan masalah. Dengan berkomunikasi dapat menciptakan hubungan baik yang mungkin selama ini belum terjalin. Kesalahpahaman dapat terhindari

2. Memberikan contoh-contoh / tauladan

Peran orang tua dalam memberikan tauladan sangat penting. Anak akan cenderung meniru tingkah laku atau sikap orang tua. Pendidikan dasar di rumah akan terbentuk dengan baik apabila keluarga selalu bertindak, berbuat sesuai dengan norma-norma yang ada. Kebiasaan yang baik di rumah akan berdampak positif ketika anak sudah berada diluar lingkungan rumah. Kedewasaan seorang anak dapat diukur ketika mereka berbicara dan bersikap. Tauladan yang baik inilah yang dapat mengarah kesana.

3. Menjadi motivator

Tidak ada kata terlambat untuk selalu memotivasi anak. Mereka butuh dukungan dan bimbingan yang terarah.Memotivasi anak tidak membutuhkan modal banyak. Hanya semangat dan kepercayaan yang mampu menyemangati buah hati. Tidak ada kata sulit untuk selalu mendukung dan menjadikan mereka percaya diri akan kemampuannya.

4. Belajar rendah hati atau merendahkan diri di depan anak

Mungkin bagi orang tua yang egois akan sulit melakukan ini.Bagaimana tidak?. Dalam keluarga orang tua adalah anggota keluarga yang tertua. Dalam hal ini ayah dan ibu memegang peranan penting.Saat anak membutuhkan suatu penghargaan orang tua harus menyadari hal itu. Jangan pernah membandingan dengan dirinya dimasa lampau.Anak mempunyai pribadi yang berbeda dengan orang tua. Jadi jangan disamakan ketika anak tidak dapat melakukan sesuatu, seperti ketika mereka kecil dahulu.Merendahkan diri di depan anak bukan berarti membuat malu diri sendiri tapi memberikan gambaran ,bahwa ketika kita mendapatkan sesuatu yang memuaskan tidak melupakan bagaimana kita telah bersusah payah untuk mendapatkan hal itu. Kesombongan bukan hal utama untuk diajarkan mereka. Pribadi yang rendah hati yang dapat mengangkat dirinya untuk diakui akan keberhasilannya.

5. Memposisikan anak sebagai pribadi yang dewasa.

Ketika seorang anak dihargai perilakunya,mereka cenderung akan bahagia.Kesulitan apapun ketika keluarga selalu mendukung akan membuat mereka percaya diri. Anak dilibatkan pada setiap masalah yang dihadapi keluarga.Pendapat-pendapat mereka walaupun mungkin tidak semuanya masuk akal tetap hargailah. Pendapat anak tidak sepenuhnya salah ,juga tidak sepenuhnya benar.Paling tidak mereka telah mewakili suara anak-anak dimasa sekarang ini atau istilahnya anak zaman “Now”.Dengan begitu anak akan lebih bertanggung jawab akan segala perkataanya atau perbuatanya.

Dari uraian diatas setidaknya dapat dijadikan tameng dalam menghadapi era pendidikan kekinian yang kompleks dengan segudang permasalahan.Dengan membekali seperti diatas, peranan keluarga akan membantu mereka dalam mengatasinya. Persoalan-persoalan harus dihadapi dengan sikap yang matang. Sehingga pendidikan kekinian tidak akan menghambat mereka dalam berkarya.

Pendidikan kekinian hendaknya dapat dijadikan motivasi dalam mereka meraih impian. Disamping era globalisasi yang menuntut kita tidak tertinggal dengan Negara yang lain, pendidikan kekinian hendaknya dapat mengarahkan mereka untuk menciptakan tehnologi atau inovasi-inovasi yang baru.

Kebanggaan kita adalah ketika melihat anak-anak bangsa berkembang dan tumbuh dengan baik seirama dengan perkembangan zaman.Pendidikan kekinian terselenggara bukan untuk mencetak anak berkelakuan tidak baik.Tapi malah sebaliknya mencetak anak menjadi pribadi yang baik, berkarakter yang kuat dan tentunya dapat mengikuti perkembangan zaman.

KESIMPULAN

Keharmonisan keluarga dalam membina anak dapat menciptakan pribadi-pribadi kecil yang lebih matang dalam berpikir.Kreativitas anak akan tercipta dangan sendirinya. Peran Orang tua sangat dibutuhkan , dengan tujuan untuk mengarahkan mereka dalam menciptakan kreasi-kreasi yang bermanfaat.Sehingga Pendidikan kekinian akan berlangsung sesuai dengan pertumbuhan usia mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post