ETTY YUSRIKA FITRI

Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditugaakan sebagai pendidik di SMAN 1 Riau Silip. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mainan

Dunianya anak-anak adalah bermain. Inilah salah satu kebahagiaan anak. Bahkan sering kali orang tua merasa kuatir karena anaknya terlalu banyak bermain daripada belajar mengenal huruf atau membaca.

Melarang anak bermain dengan alasan anak harus belajar atau mengatur jadwal anak pada jam-jam tertentu waktu anak bermain dan pada jam yang lain adalah waktu untuk belajar sebenarnya merupakan sikap yang memaksakan ank untuk belajar. Biarkan ia bermain. Biarkan ia bahagia dengan pilihannya, bukan atas pilihan orang tua.

Bermain bagi anak tentu tidak terlepas dari kata mainan sebagai sarana atau perlengkapan bermain. Mainan adalah kebutuhan anak. Untuk itu, sebagai sebuah kebutuhan, maka kewajiban orang tua untuk mengadakan atau membelikan mainan tersebut.

Tipe anak dalam meperlakukan.mainan juga berbeda. Ada anak yang hanya mau main dengan satu jenis mainan setiap hari tanpa bosan. Ada anak yg mudah bosansehingga setiap hari selalu ingin dibelikan mainan. Satu hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam membelikan mainan yang diminta adalah prioritas mainan ada untuk tunbuh kembang anak.

Artinya tidak semua kemauan anak harus dipenuhi,tidak setiap mainan hrus dibelikan. Orang tua mesti dapat menganalisis kaitannya dengan tumbuh kembang anak.

Mempunyai mainan bagi anak memiliki dampak positif dan negatif. Mempunyai mainan juga berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Untuk itu orang tua harus bijaksana dalam menseleksi dan mengabulkan permintaan anak.

Ketika di supermarket anak-anak ingin mainan puzzle. Hargany sebuah puzzle tentu tidak mahal. Namun ketika mainan puzzle ini dibelikan, ada proses yg terpotong yaitu kreativitas.

Mainan jenis puzzle tidak harus dibeli karena mainan jenis ini bisa dibuat. Untuk itu, jika anak menginginkan jenis mainan ini, orang tua dapat memotivasi anka anka untuk membuatnya. Contoh mainan lain,misalnya transpormers.

Barang bekas di rumah atau kardus bekas dapat digunkan untuk membuat robot. Tentunya tidak sekomplit dan secanggih transformers. Namun, anak bisa membuat robot sesuai imajinasinya. Mainan jenis robot transfomers bisa dibelikan untuk jika anak memiliki pencapaian tertentu. Namun menghadapi anak yang selalu ingin beli mainan ini tidak cukup sekali, orang tua harus mencari startegi agar anak mampu membuat bukan.membeli.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post