Euis Ismaliawati

Seorang Konselor di SMAN 1 Sumberjaya Kab. Majalengka. bertugas sejak tahun 2005. Kegemaran akan menulis sebenarnya sejak lama, hanya masih belum percaya diri ...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Ciptakan Dunia kita Sendiri!'

'Ciptakan Dunia kita Sendiri!'

Tergelitik dengan postingan alumni sekolah tempatku bekerja di sebuahmedia sosial yang memperkenalkan diri dan menjelaskan aktivitas mereka saat masih berstatus pelajar. Hebat, masih muda mereka bisa menunjukkan kiprah secara maksimal tanpa ada keraguan sedikit pun. Ada rasa bangga terselip di hati terdalam. semoga mereka selalu sehat, dan meraih prestasi di mana dan selalu mengasah potensi mereka.

Teringat pesan dosen pembimbingku di akhir studi strata satu tentang kegalauan yang melanda. Dua pililhan berat, yang setiap keputusannya memiliki tantangan tersendiri. Ya, setelah memutuskan memilih pulang kembali ke kampung halaman menemani ayah tercinta, dan menolak peluang untuk berkembang di kota pelajar. Tak ada rasa penyesalan sedikit pun, karena sudah melalui tahap perenungan yang cukup lama, 2 bulan. Bismillah, akhirnya di sinilah akhirnya diri ini berkembang mengurai potensi yang selama ini tertimbun oleh rasa kurang percaya diri, bahwa kemampuan itu akan muncul dengan sendirinya seiring kuatnya kita untuk memunculkan potensi tersebut.

Kegalauan itu kembali muncul saat dihadapkan pada peluang antara mengabdi di sekolah almamater tercinta atau berkembang dan menumbuhkan potensi lainnya di sekolah baru dan "mewah" di kecamatan sendiri tempatku tinggal. Sharing panjang dilakukan dengan Dr. Suwarjo, dosen pembimbingku, saat bertandang ke rumah beliau di Minomartani (dulu). Apakah aku ingin menjadi seseorang yang sesuai karakter dan berkembang sesuai dengan kemampuanku sendiri dan menciptakan duniaku menjadi besar atau mengikuti arus dan lingkungan yang sudah ada dan bisa jadi menjadi kekangku yang utama, tetapi bisa menggilas semua potensi yang ada karena senioritas? Berpikir dan terus berpikir, akhirnya keluarlah jawaban, "aku ingin menciptakan duniaku sendiri". Hingga selembar SK pun keluar, penempatanku di sekolah yang memang masih baru dan harus di "ciptakan" iklim kerjanya sendiri. Meski masih harus meraba segala sesuatu karena memang baru dan setiap masa di sekolah ini selalu baru, tak lekang oleh waktu, kami-aku, berusaha untuk selalu menciptakan dunia sendiri dan mencoba terus untuk selalu berkembang dan selalu berkembang.

Berada di sekolah ini bukan berarti tidak memiliki tantangan, bahkan kami selalu merasa tertantang setiap saat. terutama membangkitkan semangat anak-anak kami untuk merintis kepercayaan dirinya, bahwa kita bisa dan kita mampu untuk sama dengan sekolah lain dan bahkan mengunggulinya meski kita bukan sekolah besar dan "Dewasa". Alhamdulillah, selalu memiliki anak-anak yang selalu bersemangat untuk maju, dan berkreativitas tinggi sehingga dengan sendirinya sekolah kami terkenal oleh prestasinya di beberapa bidang, dari mulai kesenian, olahraga, olimpiade, maupun akademik. Untuk saat ini, tantangan selanjutnya adalah bagaimana bisa mempertahankan dan selalu meningkatkan prestasi-prestasi tersebut.

Meski kita berasal dari latar belakang yang berbeda, selau banyak do'a dan cinta di antara kami. berbagai rintangan akan selau ada dan datang silih berganti. tetapi janganlah padam asa dipupuk. Semoga anak-anak selalu berkembang dan berprestasi sesuai dengan potensinya. Syukuri bahwa kita pernah bertemu, berusaha dan berkembang bersama. Kini, wujudkan semua asa kalian di manapun berada. Jangan pupus harapan meski alur kehidupan kita tidak seindah angan dan mau kita. coba menerima dan barusaha menjadi terbaik untuk kehidupan kita di masa datang. Dan, akupun tak pernah menyesal dengan keputusanku untuk kembali dan mengabdi serta berkembang di sini.

Terimakasih untuk semuanya. Atas kebersamaan kita dalam memupuk semangat dan asa hingga berkembang dan menjadi sesuatu yang diakui oleh masyarakat, sehingga kita pun tak segan untuk menunjukkan jati diri kita, bahwa kita ada dan selalu ada untuk sealu berkiprah tiada lelah hingga dengan sendirinya batas masa akhir tiba.

Inilah kita, "menciptakan dunia kita sendiri" tanpa ada batasan bahwa kita kecil. HIngga, masyarakat pun membuka matanya, bahwa kita bukanlah kecil lagi, tapi sesuatu yang bisa dibanggakan. Aku mau, bagaimana dengan kamu?!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul bu

10 Jun
Balas

Haturnuhun Bu... Tetep semangat..

10 Jun

Haturnuhun Bu... Tetep semangat..

10 Jun



search

New Post