Euis Ismaliawati

Seorang Konselor di SMAN 1 Sumberjaya Kab. Majalengka. bertugas sejak tahun 2005. Kegemaran akan menulis sebenarnya sejak lama, hanya masih belum percaya diri ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanya Satu Kata

Hanya Satu Kata

Hanya satu kataTiada tempat terucapWalau kita berjumpa

Dan saling menyapa

 

Masih ingat dengan penggalan kata dalam lagu "Hanya Satu Kata" dari sang rocker Harry Moekti (almarhum)?!  Ya lagu di era tahun 90n sangat bombastis saat itu. Bukan, bukan karena rupa sang rocker saat itu yang membuatku suka, tapi kata-kata dan cara penyampaian sang rocker lah yang membuatku berpikir. Hanya satu kata, tiada tempat berucap, meski sering jumpa, belum tentu bisa menyampaikan apa yang ada di benak kita masing-masing.

 

Ya, Hanya satu kata pula yang biasa sulit terucap manakala kita menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada diri kita pada orang lain. Bukan karena kita tidak bisa menyebutkan, tetapi terkadang terkalahkan oleh ego kita yang tinggi. meski kita merasa benar sekali pun. Kata Maaf, sebuah kata yang singkat, tapi akan sarat keberanian untuk mengatakannya. Ya, berkecamuk segala macam rasa. Harga diri, dan ke-akuan yang terkadang lebih banyak berbicara. 

Hanya kata yang terangkai apik manakala seseorang ingin menyampaikan maksud, dan bisa diterima oleh orang lain sesuai dengan ekspektasinya. Bukan rangkaian kata mutiara dan sastra bak pujangga. Melainkan kata yang sederhana dan gestur kita dalam menyampaikan kata tersebut akan membantu orang lain untuk memahami maksud kalimat yang kita sampaikan. 

Emosi. Salah satu kata dan aspek yang menunjang seseorang untuk menyampaikan maksud kita selain logat atau dialek. Kenapa demikian?! Terkadang, dialek atau logat yang dimiliki seseorang akan menafsirkan arti yang berbeda meski kata yang diucapkan adalah sama. 

Belajar bertutur kata agar dapat di terima dengan nyaman oleh orang lain, tak lepas dari peran hati juga. Apakah kita berbicara dengan hati juga selain pikiran ataukah kita berbicara hanya dengan pikiran kita semata. Namun sayangnya, selama ini kadang kita mengedepankan berbicara hanya dengan hati, tanpa membersamainya dengan pikiran kita. Sekalinya ada yang berbeda dengan kita, belum tentu bisa menerima perbedaan tersebut. 

Hanya satu kata dalam sebuah kalimat...

Samakan persepsi dan yakinkan apa yang di sampaikan dapat di terima oleh orang lain sesuai dengan yang kita harapkan. Dengan seperti itu, dapat meminimalisir konflik karena sebuah kata. 

Dan, tak ada lagi istilah bahasa Mars maupun Venus. Meski ada perbedaan dalam kata yang terlontar. Cobalah melihat lebih dekat dan lebih dalam lagi apa yang tersampaikan, hingga kita mendapatkan satu kata, paham.

 

Hanya satu kataKembali karam di hatiWalau sering bicaraSampai lupa waktu...

 

Meski sang rocker telah pergi beberapa masa lalu, ternyata lagunya masih bisa dinikmati hingga saat ini...

Termasuk "Hujan rinduku"...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post