Diakhir tahun pelajaran ini adalah kekecewaan yang kualami,,ketika sistem zonasi diberlakukan untuk masuk pada sebuah sekolah. Sebagai seorang guru kelas 6 p, sangatt menginginkan peserta didiknya untuk bisa masuk ke sekolah negeri,,SMP Negeri.

Di kecamatanku SMP Negeri terdekat dengan sekolah adalah salah satu SMP Nwgeri yang diperebutkan oleh 10 Sekolah Dasar Negeri,1 SDIT, dan 2 Madrasah Ibtidaiyah Swasta. Tak ada kata SMP Negeri favorit,,karena itu adalah SMP Negeri terdekat dengan lingkungan siswa.

Sistem Zonadi yang diberlakukan pada tahun pelajaran ini samgat tidak sesuai dan tidak bijaksana,,karena kami harus bersaing dengan zonasi yang dimiliki oleh Sekolah Dasar terdekat,,karena kami harus bersaing untuk mendapatkan nilai UAS yang tinggi.

Akhirnya ketika pengumuman diterima / tidak diterima pada tanggal 8 Juli, perasaan kecewa, kesal, marah, sedih, bercampur aduk. Sedih tiada terkira, hasil kerja keras, belajar untuk menghadapi UAS harus tersingkir karena passing grade yang ditetapkan oleh pihak SMP Negeri. Nilai rata - rata UAS 8,5 tiada artinya, rangking kelas tiap tahun di sekolah pun tak ikut membantu untuk bisa lolos ke sekolah negeri impian.

Sebagai seorang guru, ibu tahu kamu sudah berusaha keras, selalu mempunyai prestasi baik di dalam kelas sebagai juara pertama, ataupun juara dalam lomba O2SN, PAI, maupun. Olah raga.

Semoga kekecewaan kalian tidak membuat kalian putus asa. Selalu berbat yang terbaik, menjadi anak- anak yang membanggakan, berguna bagi sesama, selalu menjunjung kejujuran.