Eva Anggraini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Terpesona di Negeri Jean Sibelius (part 3)

Narsis Kapanpun dan di Manapun Menurutku sifat narsis itu bisa saja muncul kapanpun dan di manapun. Tidak pandang usia, kedudukan, dan status sosial. Kalau keinginan untuk narsis itu muncul, kadang membuat lucu dan kadang bisa bikin jengkel. Narsis akan meningkat jika sedang bersama, apalagi ada di tempat dan suasana baru. Narsis bisa diwujudkan dengan foto - foto, tertawa - tertiwi, lari sana sini, bersorak sorai, dan lain sebagainya. Begitupun kami para delegasi MORA ( Ministry Of Religious Affairs ) Indonesia. Sifat narsis itu sudah muncul mulai dari berkumpul di Jakarta pada saat pengurusan visa. Kadang perilaku kami membuat orang - orang melirik. Padahal kami adalah Kepala Madrasah, guru, pengawas dari seluruh Indonesia. Tapi menurut saya itu wajar saja, sebagai orang - orang yang sedang berbahagia mendapat rahmat yang luar biasa berupa reward akan berkunjung ke negeri yang selama ini cuma bisa dilihat dari media. Mudah - mudahan narsis kami tidak menjurus kepada ketidak wajaran ya pembaca..ha..ha..haa. Jiwa narsis itu semakin menjadi waktu kami sudah memulai perjalanan. Mulai di bandara Soetta, cepret..cepret, senyum... senyum. Kadang nggak milih orang yang dimintai tolong mengambil foto, bisa anak kecil, orang tua bahkan pramugari. Waktu transit di Turki, bahkan orang - orang pada heran dan mesam mesem lihat kegemaran kami berfoto. Mereka bahkan menawarkan diri untuk berfoto dan mengambil foto kami sambil teriak...smile...Mungin mereka tertular virus narsis kami ya. Sampai di Finlandia narsis sudah ke level tingkat tinggi. Banyak sekali tempat dan peristiwa yang perlu diabadikan. Semuanya terasa menakjubkan. Kota yang bersih dan indah, gedung dan bangunan yang unik, dan orang -orang berkulit putih yang selalu berwajah ramah. Mereka tertawa - tawa melihat tingkah kami. Tak lupa kami minta izin dulu jika ingin berfoto besama mereka. Yang paling mengesankan adalah saat pertama kali kali kami merasakan salju di jalan menuju Joensuu. AllahuAkbar, rasa haru begitu membuncah saat turun di rest area, dan dengan tangan sendiri menyentuh dan merasakan dingin dan lembutnya salju. Jiwa narsis kembali menggelora. Bergantian kami membuatkan video, yang menyapa semua ditanah air, dan memperlihatkan salju. Yang disapa mulai keluarga, anak,suami, rekan guru, kepala..pokoknya lengkap. Lucu ya pembaca.. Tapi narsis itu juga sangat berguna. Sewaktu sort course dimulai tentu berbagai dokumentasi harus dibuat. Hal itu bukan saja untuk diri sendiri dan laporan, juga untuk dishare kepada orang - yang memerlukan yang mungkin tak seberuntung kami bisa sampai ke tempat itu. Kami diizinkan untuk berfoto dan mengambil foto yang diperlukan.Tetapi mengambil foto dan bernasis ria di negeri orang harus juga hati - hati. Harus disesuaikan dengan peraturan dan kebiasaan di tempat itu. Jangan sampai mengganggu orang lain. Jangan merugikan orang lain. Dan jangan sampai mengambil foto orang lain tanpa izin, karena bisa kena fasal pelanggaran HAM lho. Kita tahu bahwa orang luar negeri terutama masyarakat Eropa sangat menjunjung tinggi HAM. Itulah kisahku kali ini tentang jiwa narsis yang bisa ada pada siapa saja. Menurutkan sedikit narsis boleh saja asal jangan kelewatan. Kadangkala narsis perlu juga, apalagi untuk dokumentasi. Tapi jangan lupa lihat budaya dan situasi sekitarnya ya....Salam narsis. Eh salam literasi...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Narsis boleh tapi jgn sampai sepatunya terbang. Maaf..itu mah Tek Nun. Jangan ditiru ya. Ha ha ha...keren bundo. salam literasi.

16 Jan
Balas

Wah sudah mengalir nih jangan distop ya bu, mantap sekali ibu Kamadku yang cantik, membaca ceritanya ibu, mau juga dong ikutan narsis... Hehehe... jempol

16 Jan
Balas

Makasih ya ...yuk narsis tapi yg bermanfaat ya

17 Jan

Ternyata bu kamad cantikk suka narsis juga ya?narsis dlm tingkatan dan lingkaran wajar kadang jg membuat org sekitar senyun senyun bu kamad.. heheheeeSalam literasi balik...

16 Jan
Balas

Betul syg...

16 Jan



search

New Post