Masih berkaitan dengan si virus yang menghebohkan jagad raya, hari ini berencana mau ke apotik untuk membeli masker. Ternyata si masker yang lagi jadi hits ini tak aku dapatkan. "Habis Bu". Padahal dua hari sekali menyempatkan diri singgah di apotik BUMN ini untuk mencari masker. Tetap saja jawabannya "HABIS".

Mumpung di apotik sekalian membeli Parasetamol dan Vitamin anak. Biasanya rak-rak di apotik ini selalu diramaikan dengan berbagai macam merk vitamin. Tinggal pilih. Tapi kali ini berbeda, rak-raknya tampak kosong di bagian vitamin. "Vitamin anak-anak habis juga Bu", ucap pegawai apotiknya.

Wajar memang vitamin menjadi diburu masyarakat, untuk menjaga daya tahan tubuh terutama anak-anak. Menurut beberapa referensi, vitamin C dan vitamin E, adalah vitamin yang diberikan untuk pengobatan pasien yang terinfeksi virus. Manfaatnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, agar tubuh mampu memproduksi antibodi melawan virus yang masuk.

Vitamin sintesis banyak diproduksi dalam bentuk kemasan, banyak pula vitamin kombinasi yang terdiri dari beberapa vitamin. Pilihan yang praktis memang. Sebenarnya dari makanan sehari-hari pun kita bisa memperolehnya. Buah dan sayur banyak yang mengandung vitamin tinggi. Namun menjadi kendala yang besar pada anak-anak yang susah makan sayur dan buah. Mungkin itulah sebabnya si vitamin anak mulai menghilang dari rak apotik.

Seperti anak saya yang berumur 2 tahun, sangat pemilih makanan, kadang mau sayur, kadang hanya nasi putih yang dia mau makan. Tapi tertolong dengan konsumsi susunya yang saya lihat sudah mengandung banyak vitamin. Susu lah yang menjadi andalanku untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya.

Walaupun vitamin sintesis sudah agak langka saat ini, jangan khawatir, karena banyak macam sayur dan buah yang mengandung vitamin alami. Cukup dengan mengkonsumsinya secara seimbang dan bervariasi. Jenisnya bisa kita cari di mbah google, lengkap dengan deskripsinya. Mudah-mudahan kita selalu diberi kesehatan.

*****

Tebing Tinggi, 1-04-2020