Allahu Akbar...... Allahu Akbar...... Allahu Akbar......

Gema takbir berkumandang di pagi yang fitri ini. Bukan dari lapangan ataupun mesjid, tapi dari rumah kami. Idul fitri istimewa di tahun ini. Biasanya pagi-pagi kami bersiap untuk melaksanakan salat ied di lapangan. Pagi ini kami bersiap menggelar sajadah di dalam rumah. Kami akan salat idul fitri hanya bersama keluarga inti di rumah.

Ayah menjadi imam salat idul fitri kami. Kotbah idul fitri mengingatkan kami untuk saling menyayangi dalam keluarga. Kakak membimbing dan sayang adik. Adik menghormati dan sayang kakak. Anak-anak menghormati orang tua. Orang tua menyayangi anak-anak. Tak lupa kami diingatkan selalu berkirim doa untuk para orangtua yang telah tiada.

Tiba saat kami harus bersilaturahmi pada keluarga besar. Melalui VC WhatsApp kami bersilaturahmi dengan orangtua dan kakak. Jaga jarak PSBB menjadikan kami tak dapat berkunjung. Ibu dan adik di Bantul Yogyakarta, Mas di Sleman Yogyakarta, dan Mbak di Batujajar Bandung. Kami bersilaturahmi dengan tehnologi digital. Riuh kebahagiaan suara kami mewarnai percakapan pagi ini. Kami hanya berharap agar semua tetap sehat dan liburan nanti kami bisa berkumpul lagi setelah pandemi covid-19 berakhir.

Acara pagi ini dilanjutkan dengan halal bihalal di lingkungan RT. Kami semua harus berdiri di depan rumah masing-masing sesuai dengan protokol PSBB. Berjarak 1m dan menggunakan masker. Dimulai dari tokoh masyarakat di lingkungan kami, beliau berjalan sambil menghaturkan selamat idul fitri . Tak ada sentuhan tangan apalagi pelukan erat. Yang ada hanya ucapan, saling menatap dan menahan linangan airmata.

Ya Allah semoga pandemi ini segera berakhir.

Kami mengucapkan Taqabalallahu minna wa minkum, Minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.