Sifat sombong adalah sesuatu yang kita mohonkan kepada Allah agar terhindar dari diri.

Menurut Wikipedia, "Kesombongan, berasal dari kata sombong, juga angkuh, takabur, arogan, congkak, dan tinggi hati merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, sering kali disebut "keangkuhan".

Subhanallah hanya Allah yang Maha Suci. Terkadang kita sebagai manusia sering terlupa. Karena tanpa disadari pernah melakukan hal-hal yang menjurus kepada kesombongan. Saya tulis artikel ini semoga dapat mengikis kesombongan yang mungkin ada dalam diri saya.

Setelah membaca sebuah artikel idntimes, yang berjudul "7 Tanda Nyata Orang Sombong yang Sering Gak Disadari."

Isi artikel ini membuat saya takut pada Allah karena ada diantaranya yang pernah saya lakukan. Sayapun istighfar sambil berdoa semoga Allah mengampunkan dosa saya dan menghapus sifat tidak terpuji ini dari diri saya.

Apa sajakah 7 tanda nyata orang sombong yang sering gak disadari itu? Dalam artikel ini saya mencoba berbagi ulang dengan pembaca. Semoga kita semua terhindar dari sifat tercela ini.

Berikut 7 tanda nyata orang sombong menurut idntimes.

Pertama, Ketika berbicara dengan orang lain, apapun topiknya, pada akhirnya selalu membicarakan diri sendiri.

Seorang yang sombong jika berbicara dengan orang lain apapun topiknya maka pada akhirya ia akan lebih banyak bicara tentang dirinya sendiri. Misalnya, topik pembicaraannya tentang Kemjuan negara Jepang. Tanpa sadar orang sombong akan membelokkan bicaranya tentang pengalamannya pernah ke Jepang.

"Oo ya, saat saya ke Jepang dulu wah sedang musim dingin. Saya kurang cocok udara dingin." Pembicaraan dibelokkan karena ingin memberi tahu bahwa ia pernah ke Jepang.

Kedua, orang lain harus tahu tentang orang-orang penting yang ada dalam pergaulannya.

Ketika asik membicarkaan satu topik, tiba-tiba orang sombong nyeletuk,

"E.. adikku sedang di Paris lo." atau

"Bupati yang baru diangkat itu adik iparku yang lama tidak pulang." Padahal topik pembicaraan tidaklah berkenaan dengan saudaranya.

Ketiga, Suka mengeluh tapi sambil pamer.

Misalnya, " Kemaren saat aku ulang tahun, suamiku memberi hadiah mobil, padahal aku tak memintanya. Jadi kesal deh karena aku tak suka warnanya." Ini keluhannya tapi sambil memberi tahu bahwa ia dapat hadiah dengan menyeliokan kata tak suka warnanya.

Keempat, tidak respek dengan cerita atau pencapaian hidup orang lain karena merasa cerita hidupnya lebih menarik.

Ketika seseorang bercerita tentang sesuatu hal, orang sombong biasanya tidak mendengarkan dengan baik, tetapi mencoba mengalihkan ke pembicaraan lain menurutnya lebih menarik.

Kelima, merasa bangga dengan pencapaian diri sendiri dan keluarga yang orang lain harus tahu.

Merasa senang dengan pencapaian prestasi diri dan keluarga itu hal biasa. Tetapi apabila semua orang diberi tahu dan wajib tahu tentu satu hal yang bakal membuat orang muak mendengarnya. Na'uzubillahi minzaalik.

Keenam, orang lain harus tahu tentang hal kecil yang dialaminya dalam hidup.

Ketika menceritakan sesuatu kepada orang lain secara berlebihan akan mendatangkan hal-hal yang membosankan. Ceritakanlaah sesuatu sesuai porsinya.

Ketujuh, menyepelekan kemampuan orang lain.

Ketika memberikan sesuatu tanggung jawab kepada seseorang, orang sombong biasanya menyepelekan kemampuan orang tersebut. Misalnya dengan kalimat seperti berikut,

"E, kok diberikan tugas kepada dia. Dia tidak cocok dan tidak punya kemampuan untuk itu." Kalimat ini contoh menyepelekan kemampuan orang lain.

Ya Robb dari tujuh ini, ada yang pernah hamba lakukan. Mohon ampunkan dosa hamba ya Rob.

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullahal'azhiim Allazi Laa Ila haillallahual haayyulqayyum waatubu ilaihi.

Ya Allah ampuni dosa hamba. Jauhkan hamba dari sifat sombong ya Robb.

Padang, 31 Desember 2020

#H-21