fadillah tri aulia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
WORKSHOP, GAYUNG, DAN LITERASI

WORKSHOP, GAYUNG, DAN LITERASI

Siapa tak senang jika diundang oleh Kemendikbud untuk mengikuti seminar atau workshop, terlebih biaya akomodasi dan transport ditanggung oleh panitia dan acaranya diadakan di hotel besar. Seperti kali ini, saya diundang menjadi salah satu peserta Workshop Literasi bagi Guru SD Berprestasi di Hotel Millenium Sirih Jakarta pada tanggal 4 – 7 Juli 2017. Apakah saya senang? Tentu, senang sekali malah. Tapi, setiap kali saya mengikuti acara atau harus menginap di hotel ada keresahan yang kemudian kucluk, kucluk, hadir dalam pikiran saya. Toilet! Ya, toilet.

Saya terbiasa dengan kamar mandi dengan peralatan yang “lengkap” dengan standar fasilitas minimal berupa gayung, ember, dan kran. Saya terbiasa mandi dengan cara “gebyar-gebyur”—sejenis teknik mandi menggunakan gayung dengan air melimpah yang air krannya harus selalu dalam kondisi mengalir. Saya terbiasa menggunakan kloset jongkok—yang secara klinis katanya lebih sehat daripada toilet duduk apalagi berdiri, eh. Maka saat saya dihadapkan dengan toilet yang “minim” fasilitas yang ada adalah resah dan gundah gulana. Céboké piyé?

Jika mau diteliti, penggunaan shower dan toilet minim fasilitas itu lebih hemat dan efisien dalam penggunaan air. Wakil presiden, Jusuf Kalla, saat membuka Pameran dan Konferensi Forum Air Minum dan Air Limbah Indonesia 2016 di Jakarta mengajak agar kita mandi menggunakan shower alih-alih menggunakan gayung karena lebih hemat. Naning Adiwoso, Chair Person Green Building Council Indonesia, mengungkapkan bahwa penggunaan gayung cenderung lebih boros karena sulit bagi kita untuk mengontrol penggunaan air. Hemat.

Bayangkan berapa juta liter air yang digunakan oleh sebuah hotel jika para tamu mandi dan buang air menggunakan teknik “gebyar-gebyur” seperti saya. Berdasarkan data WHO tahun 2010, kebutuhan air per individu per hari adalah 30 liter, yaitu 10 liter untuk minum dan 20 liter untuk sanitasi. Jika saya menghitung tamu hotel yang merupakan peserta workshop selama empat hari ini saja maka tingkat penggunaan air untuk sanitasi 240 peserta workshop mencapai 19.200 liter air bersih. Dan mungkin akan lebih banyak penggunaannya jika teknik penggunaan toiletnya masih seperti saya.

Maka, bisa jadi, mengapa Kemendikbud sering mengundang pendidik dan tenaga kependidikan dari seluruh pelosok tanah air untuk tinggal di hotel adalah dalam rangka membangun literasi lingkungan—yang terintegrasi dengan literasi sains. Bagaimana kita bisa terbiasa dan bisa untuk lebih hemat dalam penggunaan air dengan toilet hotel yang “minim” fasilitas. Tinggal kembali kepada kita, khususnya saya, apakah masih keukeuh dengan budaya toilet yang basah atau berani beralih kepada budaya toilet kering. Apakah keukeuh dengan jongkok di toilet duduk atau mengalah duduk di toilet jongkok, eh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya..... Getar pak. Krenyessss

05 Jul
Balas

hehe bisa aja. Gayung menjadi sumber cerita. Dahsyat

05 Jul
Balas

"Mengapa Kemendikbud sering mengundang pendidik dan tenaga kependidikan dari seluruh pelosok tanah air untuk tinggal di hotel adalah dalam rangka membangun literasi lingkungan." Saya suka cara berpikir positifnya pak. Mantap

05 Jul
Balas

Iyà ya..benar juga tuh pak, lebih hemat, tapi yg namanya gayung tetap dirindukan.

05 Jul
Balas

he..he kl orang kreatif apapun bisa menjadi judul ya...

05 Jul
Balas

Selamat.dan sukses. Pak Sip menjadi inspirasi kita saat mengikuti kegiatan pelatihan.

05 Jul
Balas



search

New Post